Lompat ke isi

Nurhaci

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nurhaci
Khan dinasti Jin Akhir
Berkuasa17 Februari 1616 – 30 September 1626
PendahuluTidak Ada
(Dinasti didirikan)
PenerusHuang Taiji
Kaisar Dinasti Qing ke-1
PendahuluTidak Ada
(merupakan gelar kehormatan)
PenerusHuang Taiji
Kelahiran21 Februari 1559
Kematian30 September 1626(1626-09-30) (umur 67)
Ningyuan, Manchuria
PasanganTunggiya Qingya
Yehe-Nara Monggo Jerjer, Permaisuri Xiao Ci Gao
Ula-Nara Abahai, Permaisuri Xiao Lie Wu
13 selir
KeturunanPrincess Donggo
Cuyen, Putra Mahkota
Daišan, Pangeran Li
Abai, Adipati Zhen
Tangguldai, Adipati Fu
Manggūltai
Putri Nunje
Tabai, Adipati Fu
Abatai
Mangguji, Princess Hada
Huang Taiji, Taizong
Babutai, Adipati Zhen
Degelei, Beile
Mukushen
Babuhai, Adipati Zhen
Daughter
Daughter
Daughter
Ajige, Pangeran Ying
Laimbu, Adipati Fu
Dorgon, Pangeran Rui
Daughter
Dodo, Pangeran Yu
Fiyanggu
Nama lengkap
Tionghoa: Aixin-Jueluo Nǔ'ěrhāchì 努爾哈赤
Manchu: ᠨᡠᡵᡤᠠᠴᡳ
nurgaci / nurgaqi
Mongol: ᠲᠩᠷᠢ ᠶᠢᠨ ᠰᠦᠯᠳᠡᠲᠦ
Тэнгэрийн сүлдэт
Nama dan tanggal periode
Tiānmìng 天命
Manchu:ᠠᠪᡴᠠᡳ
ᡶᡠᠯᡳᠩᡤᠠ

abkai fulingga: 1616–1626
Nama anumerta
Chéngtiān Guǎngyùn Shèngdé Shéngōng Zhàojì Lìjí Rénxiào Ruìwǔ Duānyì Qīn'ān Hóngwén Dìngyè Gāo Huángdì
承天廣運聖德神功肇紀立極仁孝睿武端毅欽安弘文定業高皇帝
Manchu: Dergi hūwangdi
WangsaAisin Gioro
Manchu:ᠠᡳ᠌ᠰᡳᠨ
ᡤᡳᡠ᠋ᡵᠣ
AyahTǎkèshì
IbuHitara Emeci, Permaisuri Xuan

Nurhaci (Manchu: ᠨᡠᡵᡤᠠᠴᡳ, nurgaci ; Mandarin: 努尔哈赤; Mandarin Tradisional: 努爾哈赤; pinyin: Nǔ'ěrhāchì; Nurhachi; 21 Februari 1559 – 30 September 1626) merupakan seorang kepala suku bangsa Manchu yang terkenal, berasal dari keluarga marga Aisin Gioro. Dia memimpin dari tahun 1616 hingga meninggal pada tahun 1626. Nurhaci yang merupakan seorang pemimpin yang gigih berusaha dan tekun dalam mencapai sesuatu tujuan. Pada tahun 1618, Nurhaci menyerang wilayah Dinasti Ming dan berhasil menguasai Liaoning. Nurhaci berhasil mengalahkan tentara Ming dan pada tahun 1626, Nurhaci meninggal dunia dan diganti oleh anaknya yaitu Huang Taiji yang kemudian mendirikan Dinasti Qing pada tahun 1644. Walaupun sebenarnya Dinasti Qing didirkan oleh Huang Taiji, akan tetapi Huang mengklaim kepada dunia bahwa ayahnya, Nurhaci merupakan kaisar pertama Dinasti Qing.

Awal Kehidupan

[sunting | sunting sumber]

Nurhaci lahir pada tahun 1558, merupakan anggota keluarga Gioro dari suku yang berada ditepi sungai Suksuhu, Nurhaci juga mengklaim sebagai keturunan dari Mongke Temur, seorang tokoh kepala suku Mongol-Jurchen yang hidup sekitar 2 abad sebelumnya. Menurut catatan sejarah, pria muda itu tumbuh menjadi seorang prajurit di bawah pimpinan Jenderal Dinasti Ming, Li Chengliang di Fushun, di mana dia belajar budaya dan bahasa Mandarin. Dia memberi nama keluarganya (marga) Aisin Gioro sekitar tahun 1612, ketika dia secara resmi naik tahta sebagai Khan Dinasti Jin Akhir.

Tahun 1582, ayah Nurhaci, Taksi, dan kakeknya, Giocangga dibunuh dalam sebuah serangan di Gure oleh seorang Kepala Suku Jurchen lainnya yang menjadi rival mereka, Nikan Wailan ("Nikan Wailan berarti "sekretaris orang Tionghoa" dalam bahasa Jurchen, walaupun demikian keberadaannya diragukan beberapa sejarawan). Tahun berikutnya, ia menyatukan suku-suku Jurchen di sekitar wilayahnya.

Tahun 1584, saat berumur 25 tahun, Nurhaci menyerang Nikan Wailan di Tulun (juga merupakan wilayah Xibin sekarang), untuk membalaskan dendam ayah dan kakeknya, yang pada waktu itu hanya mewariskan 13 buah baju pelindung kepadanya. Nikan Wailan mengungsi ke Erhun, yang kemudian diserang lagi oleh Nurhaci pada tahun 1587. Nikan Wailan mengungsi lagi ke wilayah Li Chengliang. Li yang mempunyai kepentingan pribadi untuk menjalin hubungan dengan Nurhaci, menyerahkan Nikan Wailan kepadanya. Nurhaci segera mengeksekusi Nikan, kemudian dengan dukungan dari Li, Nurhaci memperkuat diri pada tahun selanjutnya.

Bersatunya Bangsa Jurchen

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1593, sembilan suku diantaranya Yehe, Hada, Ula, Hoifa, Khorchin, Sibe, Guwalca, Juseri dan Neyen menyerang Nurhaci tetapi semua dikalahkan dalam "Pertempuran Gure".

Dari tahun 1599 sampai dengan 1618, Nurhaci melanjutkan ekspansi penaklukan keempat suku Hulun. Tahun 1599, dia menyerang Hada dan berhasil menaklukkannya pada tahun 1603. Kemudian pada tahun 1607, Hoifa ditaklukkan, diikuti oleh Ula pada tahun 1613 dan akhirnya Yehe dan Kepala Sukunya, Gintaisi, pada "Pertempuran Sarhu" tahun 1619.

Pada tahun 1599, Nurhaci memerintahkan dua penerjemah, Erdeni Bagshi dan Dahai Jarguchi untuk menciptakan huruf Manchu dengan mengadopsi tulisan Mongol.

Tahun 1606, ia diberi gelar Kundulun Khan oleh Bangsa Mongol.

Tahun 1916, Nurhaci Khan dan mendirikan dinasti Jin (aisin gurun), yang terkadang disebut Jin Akhir sebagai rujukan pada dinasti Jin-nya suku Jurchen yang sudah ada pada abad ke-12. Ia membangun sebuah istana di Mukden (kini Shenyang, Liaoning). Nama "Jin Akhir" kemudian diganti dengan nama "Qing" oleh anaknya Huang Taiji setelah kematiannya pada tahun 1926. Walaupun demikian, Nurhaci tetap sering disebut sebagai pendiri Dinasti Qing.

Ayah: Taksi (塔克世)
Paman: Giocangga (覺昌安)
Ibu: Nyonya Hitara (喜塔拉氏)
Saudara kandung: Surhaci (蘇爾哈吉)
Istri dan Anak:
Permaisuri Utama
(大福晉)

  • Hahana Jacing (哈哈納扎青)

(1560 - 1592) dari Klan Tunggiya.
Gelar anumerta: Selir Utama (元妃, pinyin: Yuán fēi)

(? - 1620) dari Klan Fuca.
Gelar anumerta: Selir Utama (繼妃, pinyin: Jì fēi)

(1575 - 1603) dari Klan Yehe Nara.
Gelar anumerta: Permaisuri Xiao Ci Wu (孝慈武皇后), kemudian menjadi Permaisuri Xiao Ci Gao (孝慈高皇后)

(1590 - 1626) dari Klan Ula Nara.
Gelar anumerta: Permaisuri Xiao Lie Wu (孝烈武皇后)

  • (nama pribadi tidak diketahui)

(1599 - 1666) dari Klan Khorchin Borjigit.
Gelar anumerta: Selir Shou Kang (壽康妃)

Permaisuri Kedua
(側福晉)

  • (nama pribadi tidak diketahui)

dari Klan Irgen Gioro

  • Nanakun (纳纳昆)

dari Klan Yehe Nara

Gundik

  • (nama pribadi tidak diketahui)

dari Klan Joogiya

  • (nama pribadi tidak diketahui)

dari Klan Niohuru

  • Zhenge (真哥)

dari Klan Giyamut Gioro

  • (nama pribadi tidak diketahui)

dari Klan Irgen Gioro

  • (nama priibadi tidak diketahui)

dari Klan Sirin Gioro

  • Daiyinzha (代因扎)


Anak:

  1. Nenzhe, Putri Duanzhuang
    (1578 - 1652)
  2. Cuyen, Putra Mahkota Guanglie
    (1580 - 1615)
  3. Daišan, Pangeran Li
    (1583 - 1648)
  4. Abai, Adipati Qinmin
    (1585 - 1648)
  5. Tanggūdai, Jendral Kejie
    (1585 - 1640)
  6. Manggūltai, beile
    (1587 - 1633)
  7. Yanzhe
    (1587 - 1646)
  8. Tabai, Adipati Quehou
    (1589 - 1639)
  9. Abatai, Pangeran Raoyu
    (1589 - 1646)
  10. Mangguji
    (1590 - 1636)
  11. Huang Taiji, Kaisar Taizong
    (1592 - 1643)
  12. Babutai, Adipati Kexi
    (1592 - 1655)
  13. Mukushen
    (1595 - 1659)
  14. Degelei, beile
    (1597 - 1635)
  15. Babuhai
    (1597 - 1643)
  16. Ajige, Pangeran Ying
    (1605 - 1651)
  17. Laimbu, Adipati Jiezhi
    (1612 - 1646)
  18. Dorgon, Pangeran Rui
    (1612 - 1650)
  19. Songgotu
    (1612 - 1646)
  20. Dodo, Pangeran Yu
    (1614 - 1649)
  21. Fiyanggu
    (1620 - 1640)
Nurhaci
Lahir: 1558 Meninggal: 30 September 1626
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Taksi
Kepala Suku Jianzhou Jurchen
1583-1616
Diteruskan oleh:
Huang Taiji
Didahului oleh:
-
Khan Dinasti Jin
1616-1626