Lompat ke isi

Praseodimium(III) klorida

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Praseodimium(III) klorida
Nama
Nama IUPAC
Praseodimium(III) klorida
Nama lain
Praseodimium klorida
Praseodimium triklorida
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
Nomor EC
Nomor RTECS {{{value}}}
UNII
  • InChI=1S/3ClH.Pr/h3*1H;/q;;;+3/p-3
  • Cl[Pr](Cl)Cl
Sifat
PrCl3
Massa molar 247,24 g/mol (anhidrat)
373,77 g/mol (heptahidrat)
Penampilan Padatan hijau kebiruan (anhidrat)
Padatan hijau muda (heptahidrat)
Densitas 4,02 g/cm3 (anhidrat)
2,250 g/cm3 (heptahidrat)
Titik lebur 786 °C (1.447 °F; 1.059 K)
Titik didih 1.710 °C (3.110 °F; 1.980 K)
104,0 g/100 ml (13 °C)
+44,5·10−6 cm3/mol
Struktur
Heksagonal (jenis UCl3), hP8
P63/m, No. 176
Prisma trigonal bertudung-tiga
(9-koordinat)
Bahaya
Bahaya utama Iritan
Senyawa terkait
Anion lain
Praseodimium oksida
Praseodimium fluorida
Praseodimium bromida
Praseodimium iodida
Kation lainnya
Serium(III) klorida
Neodimium(III) klorida
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
N verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Praseodimium(III) klorida adalah sebuah senyawa anorganik dengan rumus PrCl3. Seperti lantanida triklorida lainnya, senyawa ini eksis dalam bentuk anhidrat dan terhidrasi. Ia merupakan padatan hijau kebiruan yang dengan cepat menyerap air saat terpapar udara lembap untuk membentuk heptahidrat berwarna hijau muda.

Pembuatan

[sunting | sunting sumber]

Praseodimium(III) klorida dibuat dengan mereaksikan logam praseodimium dengan hidrogen klorida:[1][2]

2 Pr + 6 HCl → 2 PrCl3 + 3 H2

Senyawa ini biasanya dimurnikan melalui sublimasi vakum.[3]

Garam terhidrasi dari praseodimium(III) klorida dapat dibuat melalui reaksi antara logam praseodimium atau praseodimium(III) karbonat dengan asam klorida:

Pr2(CO3)3 + 6 HCl + 15 H2O → 2 [Pr(H2O)9]Cl3 + 3 CO2

PrCl3∙7H2O adalah zat higroskopis yang tidak akan mengkristal dari cairan induk kecuali jika dibiarkan mengering di dalam desikator. PrCl3 anhidrat dapat dibuat melalui dehidrasi termal bentuk hidrat pada suhu 400 °C dengan adanya amonium klorida, yang disebut rute amonium klorida.[3][4] Sebagai alternatif, bentuk hidrat dapat didehidrasi menggunakan tionil klorida.[3][5]

Praseodimium(III) klorida adalah asam Lewis, diklasifikasikan sebagai "asam keras" menurut konsep HSAB. Pemanasan bentuk hidrat yang cepat dapat menyebabkan hidrolisis dalam jumlah kecil.[3] PrCl3 membentuk sebuah kompleks asam–basa Lewis yang stabil, K2PrCl5, melalui reaksi dengan kalium klorida; senyawa ini menunjukkan sifat optik dan magnetik yang menarik.[1]

Larutan praseodimium(III) klorida berair dapat digunakan untuk membuat senyawa praseodimium(III) yang tak larut dalam air. Sebagai contoh, praseodimium(III) fosfat dan praseodimium(III) fluorida masing-masing dapat dibuat melalui reaksi antara kalium fosfat dan natrium fluorida dengan praseodimium(III) klorida:

PrCl3 + K3PO4 → PrPO4 + 3 KCl
PrCl3 + 3 NaF → PrF3 + 3 NaCl
2PrCl3 + 3 Na2CO3 → Pr2CO3 + 6NaCl

Ketika dipanaskan dengan logam alkali klorida, senyawa ini membentuk serangkaian bahan terner (senyawa yang mengandung tiga unsur berbeda) dengan rumus MPr2Cl7, M3PrCl6, M2PrCl5, and M3Pr2Cl9 where M = K, Rb, Cs.[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b J. Cybinska, J. Sokolnicki, J. Legendziewicz, G. Meyer, Journal of Alloys and Compounds, 341, 115–123 (2002).
  2. ^ L. F. Druding, J. D. Corbett, "Lower Oxidation States of the Lanthanides. Neodymium(II) Chloride and Iodide", J. Am. Chem. Soc. 83, 2462 (1961); J. D. Corbett, Rev. Chim. Minerale 10, 239 (1973),
  3. ^ a b c d F. T. Edelmann, P. Poremba, in: Synthetic Methods of Organometallic and Inorganic Chemistry, (W. A. Herrmann, ed.), Vol. 6, Georg Thieme Verlag, Stuttgart, 1997.
  4. ^ M. D. Taylor, P. C. Carter, "Preparation of anhydrous lanthanide halides, especially iodides", J. Inorg. Nucl. Chem., 24, 387 (1962); J. Kutscher, A. Schneider, Inorg. Nucl. Chem. Lett., 7, 815 (1971).
  5. ^ J. H. Freeman, M. L. Smith, "The preparation of anhydrous inorganic chlorides by dehydration with thionyl chlorid", J. Inorg. Nucl. Chem., 7, 224 (1958).
  6. ^ Gerd Meyer, "Ternary Chlorides and Bromides of the Rare-Earth Elements", Inorganic Syntheses, 1990, Volume 30, pp. 72–81. DOI:10.1002/9780470132616.ch15

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]
  1. CRC Handbook of Chemistry and Physics (58th edition), CRC Press, West Palm Beach, Florida, 1977.
  2. N. N. Greenwood, A. Earnshaw, Chemistry of the Elements, Pergamon Press, 1984.
  3. S. Sugiyama, T. Miyamoto, H. Hayashi, M. Tanaka, J. B. Moffatt, "Effects of chlorine additives in the gas- and solid-phases on the oxidative dehydrogenation of ethane over praseodymium oxide", Journal of Molecular Catalysis A, 118, 129-136 (1997).
  4. Druding L. F.; Corbett J. D.; Ramsey B. N. (1963). "Rare Earth Metal-Metal Halide Systems. VI. Praseodymium Chloride". Inorganic Chemistry. 2 (4): 869–871. doi:10.1021/ic50008a055.