Lompat ke isi

Kabupaten Bulungan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Bulungan
Dari atas ke bawah: Ikon Tanjung Selor, Tugu Taman Tematik Enggang, dan Museum Kesultanan Bulungan
Lambang resmi Kabupaten Bulungan
Motto: 
Tenguyun
(Bulungan) Gotong royong
Peta
Peta
Kabupaten Bulungan di Kalimantan
Kabupaten Bulungan
Kabupaten Bulungan
Peta
Kabupaten Bulungan di Indonesia
Kabupaten Bulungan
Kabupaten Bulungan
Kabupaten Bulungan (Indonesia)
Koordinat: 3°00′00″N 117°10′00″E / 3°N 117.16667°E / 3; 117.16667
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Utara
Tanggal berdiri12 Oktober 1960
Dasar hukumUU No. 27 Tahun 1959
Ibu kotaTanjung Selor
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 10
  • Kelurahan: 7
  • Desa: 74
Pemerintahan
 • BupatiSyarwani
 • Wakil BupatiIngkong Ala
 • Sekretaris DaerahSyafril
 • Ketua DPRDKilat
Luas
 • Total13.181,92 km2 (5,089,57 sq mi)
Populasi
 • Total157.593
 • Kepadatan12/km2 (31/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 73,53% Islam
  • 0,38% Buddha
  • 0,06% Hindu
  • 0,01% Lainnya[2]
 • IPMKenaikan 73,20 (2023)
 tinggi [3]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
6502 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0552
Pelat kendaraanKU
Kode Kemendagri65.01 Edit nilai pada Wikidata
APBD1,5 Triliun (2013)
DAURp 586.390.668.000,- (2020)
Situs webwww.bulungan.go.id


Kabupaten Bulungan adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Kalimantan Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan Tanjung Selor, yang juga merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Utara.

Luas kabupaten Bulungan yakni 13.181,92 km² dengan jumlah penduduk pada tahun 2022 sebanyak 157.593 jiwa.[1] Rencana pemindahan ibu kota ke Kecamatan Tanjung Palas sebagai pusat pemerintah Kabupaten Bulungan.[4]

Nama Bulungan berasal dari sebuah Kesultanan yang pernah ada di daerah tersebut yaitu Kesultanan Bulungan yang berkedudukan di Tanjung Palas.

Kabupaten ini sebelumnya merupakan wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Sejak tahun 1999, kabupaten ini telah dimekarkan menjadi tiga kabupaten dan satu kota masing-masing Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan. Pada tahun 2013, keempat wilayah otonom tersebut beserta Kabupaten Tana Tidung memisahkan diri dari Kalimantan Timur dan menjadi wilayah provinsi baru Kalimantan Utara.

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Tanjung Selor sebagai ibu kota Kabupaten sendiri adalah sebuah kota pedalaman yang tenang dan nyaman. Hari berdirinya tercatat tanggal 12 Oktober 1790, sebelum sebagai ibu kota Kabupaten sampai tanggal 11 Oktober 1960 merupakan ibu kota Kerajaan Bulungan.[5] Hanya 20 ribu penduduk tinggal di kota ini, sebagian besar berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil dan pedagang.

Untuk menuju ke Tanjung Selor pada umumnya kebanyakan orang menuju Kota Tarakan dengan pesawat udara. Lantas disambung dengan Speed boat selama satu jam perjalanan atau pesawat udara yang berjadwal selama 15 menit. Tetapi bisa juga langsung terbang dari Balikpapan atau Samarinda menuju Tanjung Selor, karena kota ini telah memiliki Bandar Udara perintis (Bandar Udara Tanjung Harapan) dengan jadwal penerbangan reguler dari Samarinda, ibu kota Provinsi Kalimantan Timur.

Bupati menjadi pejabat tertinggi dalam pemerintahan kabupaten Bulungan. Bupati Bulungan saat ini dijabat oleh Syarwani, didampingi wakil bupati, Ingkong Ala. Mereka menang dalam Pemilihan umum Bupati Bulungan 2020 dan dilantik pada 26 Februari 2021 di Aula Gedung Gadis Tanjung Selor, Kalimantan Utara.[6]

No. Foto Nama Awal Masa Jabatan Akhir Masa Jabatan Foto Wakil Bupati
11 Syarwani, S.Pd., M.Si. 26 Februari 2021 petahana Ingkong Ala

Dewan Perwakilan

[sunting | sunting sumber]

DPRD Bulungan beranggotakan 25 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Bulungan terdiri dari 1 Ketua dan 2 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik dengan jumlah kursi terbanyak. Anggota DPRD Bulungan yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 12 Agustus 2019 oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Tanjung Selor, Benny Sudarsono, di Ruang Sidang Datu Adil Gedung DPRD Bulungan. Komposisi anggota DPRD Bulungan periode 2019-2024 terdiri dari 12 partai politik dimana Partai Gerindra merupakan pemilik kursi terbanyak yaitu 4 kursi.[7][8]Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Bulungan dalam tiga periode terakhir.[9][10] [11]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009-2014 2014-2019 2019-2024
PKB 0 Kenaikan 1 Steady 1
Gerindra 1 Kenaikan 3 Kenaikan 4
PDI-P 2 Kenaikan 3 Steady 3
Golkar 4 Steady 4 Penurunan 3
NasDem (baru) 2 Steady 2
PKS 2 Steady 2 Penurunan 1
Hanura 0 Kenaikan 2 Kenaikan 3
PAN 0 Steady 0 Kenaikan 2
PBB 2 Steady 2 Penurunan 1
Demokrat 4 Penurunan 3 Penurunan 2
Perindo (baru) 2
PPP 2 Kenaikan 3 Penurunan 1
PKPI 1 Penurunan 0 Steady 0
PDP 1
PDK 1
Pelopor 1
PNBK 1
PBR 1
PKDI 2
Jumlah Anggota 25 Steady 25 Steady 25
Jumlah Partai 14 Penurunan 10 Kenaikan 12

Kecamatan

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Bulungan terdiri dari 10 kecamatan, 7 kelurahan, dan 74 desa. Pada tahun 2020, jumlah penduduknya mencapai 151.844 jiwa dengan luas wilayah 13.181,92 km² dan sebaran penduduk 12 jiwa/km².[12]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bulungan, adalah sebagai berikut:

Kode Kemendagri Kecamatan Jumlah Kelurahan Jumlah Desa Status Daftar Desa/Kelurahan
65.01.10 Bunyu 3 Desa
65.01.07 Peso 10 Desa
65.01.08 Peso Hilir 6 Desa
65.01.09 Sekatak 22 Desa
65.01.01 Tanjung Palas 4 5 Desa
Kelurahan
65.01.02 Tanjung Palas Barat 5 Desa
65.01.06 Tanjung Palas Tengah 3 Desa
65.01.04 Tanjung Palas Timur 8 Desa
65.01.03 Tanjung Palas Utara 6 Desa
65.01.05 Tanjung Selor 3 6 Desa
Kelurahan
TOTAL 7 74

Pemekaran kabupaten

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 17 Juli 2007, dalam Sidang Paripurna DPR RI telah disetujui pembentukan kabupaten baru, yaitu Kabupaten Tana Tidung yang merupakan pemekaran dari wilayah Kabupaten Nunukan dan Bulungan. Dari Nunukan, kecamatan Sembakung dipindahkan menjadi wilayah kabupaten baru tersebut, sedangkan dari Bulungan, dipindahkan tiga kecamatan, yaitu Sesayap, Sesayap Hilir dan Tanah Lia.

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Tempat Wisata

[sunting | sunting sumber]
  • Sungai Kayan

Sungai Kayan merupakan sungai arus deras, dengan grade1/2 atau tingkat kesulitan di atas rata-rata, sehingga berpotensi sebagai objek wisata arung jeram. Sungai ini melewati lebih dari 20 desa yang memiliki sub suku yang berbeda namun bahasanya sebagian besar sama.Aktivitas masyarakat di sepanjang sungai ini adalah berburu dan bertani (bercocok tanam). Mayoritas penduduknya adalah Dayak dan Bulungan, namun di setiap desa tinggal pula bermacam suku pendatang seperti Bugis, Banjar, Toraja, Jawa dan lain-lain.

  • Air Terjun Long Pin

Di lokasi ini Anda dapat menikmati pemandangan yang indah sambil berbenah diri dengan bermandikan air jernih karena di bagian hilir membentuk danau yang indah, dikelilingi bebatuan alami sehingga menambah keasrian alamnya.

  • Sungai Giram

Sungai Giram terletak di Kecamatan Peso. Tiba di sungai Giram inilah tempat yang pas bagi Anda yang tertarik dengan olahraga arung jeram. Sungai dengan panjang 2 km dan lebar 50 m siap menantang nyali Anda.

  • Sumber Air Panas Sajau

Air Panas yang ada di sini berasal dari panas bumi, dengan panasnya kita dapat merebus telur di dalamnya. Keindahan alamnya yang masih asri sangat tepat bagi Anda untuk melakukan petualangan alam bebas.

  • Gunung Putih

Disebut gunung putih karena gunung ini merupakan gunung kapur berwarna putih yang sangat indah dengan relief-relief yang alami bak pahatan seorang seniman. Selain menikmati pemandangannya yang mengagumkan kita dapat memanjat relief-relief itu sampai ke puncaknya atau kita dapat berjalan dengan anak tangga yang tersedia. Dari puncak kita bisa nikmati pemandangan alam yang eksotis, disini juga terdapat gua burung yang dipercaya merupakan tempat tafakur/menenangkan diri Sultan Bulungan. Anda juga dapat menikmati sajian kesenian daerah di rumah panggung di lokasi wisata gunung putih ini.

  • Air Terjun Idaman KM 18

Air terjun dengan ketinggian 15 meter ini ditempuh selama kurang lebih 45 menit dari kota Tanjung Selor. Anda diajak berpetualang menjelajahi hutan.

  • Air Hutan Gunung Seriang KM 2

Air hutan ini tidak sepanjang tahun mengalir deras, adakalanya berkurang di musim kemarau. Jika datang musim penghujan hutan ini dialiri air yang tampak indah menyegarkan. Kondisi hutan yang masih rapat merupakan daya tarik lain yang disuguhkan di sini. Untuk sampai ke lokasi ini juga sangat mudah, dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 15 menit saja.

Berbagai potensi ekonomi yang terdapat di wilayah Kabupaten Bulungan yang dapat dipertimbangkan guna memberdayakan ekonomi rakyat, yaitu di antaranya menyangkut berbagai sektor dan sub sektor:

  • 1. Pertanian

Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Bulungan tahun 2000 belum mencapai hasil yang optimal. Penggunana lahan sawah mengalami penurunan sampai 51,36 % yang disebabkan pemekaran Kabupaten Bulungan menjadi 3 kabupaten dan juga untuk pertanian tanaman sayur yang menurun dari 64.922 ha pada tahun 1999 menjadi 9.359 ha pada tahun 2000 yang juga dikarenakan pemekaran Kabupaten Bulungan. Sehingga ini menunjukan bahwa potensi lahan untuk Pertanian masih sangat terbuka luas.[5]

  • 2. Perkebunan

Jenis tanaman perkebunan yang dikembangkan antara lain kelapa, kopi, kakao, lada, cengkih, jambu mete dan lainnya yang merupakan budidaya campuran dari beberapa jenis perkebunan. Luas areal perkebunan yang disediakan di Kabupaten Bulungan adalah seluas 152.007 ha, sedangkan lahan yang dimanfaatkan baru sebesar 5,1% atau seluas 7.884 ha dengan produksi sebesar 2.113,57 ton. Dengan demikian potensi pengembangan perkebunan didaerah ini masih sangat besar.[5]

  • 3. Peternakan

Di sektor peternakan, perkembangan produksinya secara kuantitatif menurun, mengingat berbagai faktor seperti iklim, bibit, teknologi dan pakan. Sampai tahun 1999 populasi ternak yang terbesar adalah ternak sapi potong yaitu sebanyak 3.526 ekor atau 37.99% dari total ternak yang terdiri dari sapi potong, kerbau, kambing dan babi. Kondisi merupakan peluang untuk mengembangkan ternak sebagai komoditas dagangan untuk mensuplai Kota Tarakan dan Kabupaten Nunukan.[5]

  • 4. Perikanan

Potensi perikanan yang terdapat di Kabupaten Bulungan seperti budidaya laut dengan Luas potensi 242.260 hektar yang sebagian besar belum tergarap, untuk budidaya air payau dengan luas potensi lahan tambak 150.000 hektar, yang telah tergarap 100.000 hektar dan budidaya air tawar dengan luas potensi lahan 2.701,575 hektar, yang baru tergarap 50 hektar. Kegiatan usaha pengolahan hasil perikanan yang ada di Kabupaten Bulungan pada umumnya masih berkisar dalam bentuk usaha rumah tangga (Home Industry) seperti Pengeringan / Pengasinan ikan Teri, Putih dan berbagai ikan non ekonomis (rucah), sehingga hal tersebut menjadi potensi yang harus terus dikembangkan untuk kemajuan perekonomian daerah.[13]

Peristiwa

[sunting | sunting sumber]

Dalam kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Utara, Presiden Joko Widodo membagikan 1.422 sertifikat tanah untuk rakyat di halaman Kantor Bupati Bulungan, Kabupaten Bulungan pada Jumat, 6 Oktober 2017.[14]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Kabupaten Bulungan Dalam Angka 2023" (pdf). www.bulungankab.bps.go.id. hlm. 7, 60, 133–134. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-22. Diakses tanggal 15 April 2021. 
  2. ^ "Persentase Penduduk Menurut Agama Yang Dianut 2019-2021". www.kaltara.bp.go.id. BPS Provinsi Kalimantan Utara. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-08. Diakses tanggal 22 Juli 2023. 
  3. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) Menurut Kabupaten/Kota 2021-2023". www.kaltara.bps.go.id. Diakses tanggal 9 Januari 2024. 
  4. ^ "Sepakat Ibukota Bulungan Pindah ke Tanjung Palas". www.jurnalkaltara.com. 8 Februari 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-02. Diakses tanggal 2 November 2021. 
  5. ^ a b c d Moeis Hassan, Abdul (2004). Hasanuddin Rahman Daeng Naja, ed. Kalimantan Timur: Apa, Siapa dan Bagaimana (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Yayasan Bina Ruhui Rahayu. hlm. 27. ISBN 9799222885. 
  6. ^ Ilhami Fawdi, Maulana (26 Februari 2021). "Pelantikan Bupati dan Wabup Bulungan serta Tana Tidung Digelar 26 Februari, Dibatasi Hanya 25 Orang". kaltim.tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-22. Diakses tanggal 22 Juli 2023. 
  7. ^ "Anggota DPRD Bulungan Periode 2019-2024 Dilantik". INFO PUBLIK. 12-08-2019. Diakses tanggal 16-09-2019.  [pranala nonaktif permanen]
  8. ^ "Anggota DPRD Bulungan Periode 2019-2024 Dilantik". CITRA BENUANTA NEWS. 12-08-2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-25. Diakses tanggal 16-09-2019. 
  9. ^ Muhammad Arfan (12-08-2019). Budi Susilo, ed. "25 Anggota DPRD Bulungan Kalimantan Utara Periode Baru Hasil Pemilu 2019 Dilantik, Ada Momen Haru". tribunnews.com. Tribun Kaltim. Diakses tanggal 16-09-2019. 
  10. ^ "Kabupaten Bulungan Dalam Angka 2017". BPS Kabupaten Bulungan. 11-08-2017. Diakses tanggal 16-09-2019. 
  11. ^ "Kabupaten Bulungan Dalam Angka 2011". BPS Kabupaten Bulungan. 07-08-2017. Diakses tanggal 16-09-2019. 
  12. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-19. Diakses tanggal 5 Desember 2018. 
  13. ^ "KOMUDITAS UNGGUL" (dalam bahasa Indonesia). Kabupaten Bulungan: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bulungan. Diakses tanggal 28 April 2015. [pranala nonaktif permanen]
  14. ^ Tambak Milik Rakyat Juga Perlu Diberi Sertifikat - PresidenRI.go.id - 6 October 2017

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]