Lompat ke isi

Fatherland

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Fatherland
Sampul edisi pertama - eksemplar pra penerbitan
PengarangRobert Harris
NegaraBritania Raya
BahasaInggris
GenreThriller, Sejarah alternatif
PenerbitHutchinson
Tanggal terbit
7 Mei 1992
Jenis mediaPrint (Hardback & Paperback)
Halaman372 halaman (edisi pertama hardback)
ISBNISBN 0-09-174827-5 (edisi pertama hardback) Invalid ISBN

Fatherland (bahasa Indonesia: tanah air, bapak persada) adalah sebuah roman thriller karya penulis dan wartawan Inggris Robert Harris, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1992. Karya ini laku keras dan merupakan bestseller di banyak negara dan membahas sejarah alternatif di mana kaum Nazi Jerman memenangkan Perang Dunia II. Buku ini juga pernah diperfilmkan sebagai film televisi oleh HBO pada tahun 1994 dengan Rutger Hauer dan Miranda Richardson sebagai pemeran utama.

Ringkasan

[sunting | sunting sumber]

Cerita ini bermulai di Jerman Nazi pada bulan April 1964, seminggu sebelum Adolf Hitler akan merayakan ulang tahunnya yang ke-75. Cerita ini mengikuti detektif Xavier March, seorang penyidik yang bekerja untuk Kripo (Kriminalpolizei, bahasa Jerman untuk "Polisi Bagian Tindak Kriminal" yang di cerita ini merupakan bagian dari SS). March sedang menyelidiki kematian seorang pejabat tinggi Nazi di Berlin. Begitu March menyingkap lebih banyak detail, ia mulai sadar bahwa ia terperangkap di sebuah skandal politik luar biasa yang menyangkut banyak pejabat senior partai Nazi, yang tampaknya dibunuh satu per satu secara sistematis dalam keadaan yang telah direkayasa.

March berjumpa dengan Charlie Maguire, seorang wartawati Amerika yang juga ingin mengetahui keadaan yang sebenarnya di belakang kasus-kasus ini. Lalu keduanya bepergian ke Zürich untuk menyelidiki sebuah rekening bank pribadi salah seorang pejabat Nazi yang dibunuh. Akhirnya keduanya bisa menyingkap kebenaran mengerikan di balik pembunuhan yang direkayasa ini – Gestapo ("Dinas Kepolisian Rahasia Jerman Nazi") sedang menyingkirkan para pejabat yang masih tersisa dan merencanakan Holocaust pada konferensi Wannsee pada tahun 1942 untuk mengamankan pertemuan utama antara Hitler dan Joseph P. Kennedy, Presiden Amerika Serikat, dengan menjamin bahwa detail-detail Holocaust yang rahasia tidak dibeberkan. Maguire bertolak ke Swiss yang netral dengan bukti-bukti, dengan harapan untuk menerbitkannya di koran-koran Amerika, tetapi March ditangkap oleh Gestapo.

Di ruang bawah tanah Markas Gestapo, March disiksa namun tidak membeberkan lokasi Maguire. Lalu mereka merekayasa sebuah aksi penyelamatan. Namun March sadar dan ia pergi ke arah yang berbeda menuju ke daerah yang sebelumnya adalah Polandia.

Gestapo mengejarnya dan March sampai di situs bekas kamp pemusnahan Auschwitz yang telah dibongkar total. Ia yakin bahwa Maguire telah menyeberang perbatasan di Swiss dan March mencari sisa-sisa bahwa kamp ini memang pernah ada. Sementara para agen Gestapo mendekatinya, jari-jarinya bisa menemukan sisa-sisa bata. Puas, ia menarik senapannya, lalu pembaca harus menarik simpulan mereka sendiri.

Tokoh-tokoh cerita

[sunting | sunting sumber]
  • Xavier March. Seorang detektif di yang kerja untuk SS, Xavier March (yang diberi nama julukan "Zavi" berdasarkan nama depannya oleh teman-temannya) adalah seorang duda berusia 42 tahun dan tinggal di Berlin. Ia memiliki seorang anak laki-laki, Pili, yang hidup bersama mantan istrinya, Klara dan suaminya yang baru. Kedua kakek March tewas pada Perang Dunia I, ayahnya terluka pada Perang Dunia I pula sementara ia berdinas pada Kaiserliche Marine, Angkatan Laut Kekaisaran Jerman, dan ibunya tewas terbunuh serangan bom udara di Hamburg pada tahun 1944. March bertugas di sebuah kapal selam Jerman pada Perang Dunia II dan kariernya bisa melejit cepat dan ia menjadi kapten sebuah kapal selam pada tahun 1946. Setelah perang, pernikahannya cepat berakhir dan sekarang ia hanya bisa berjumpa anaknya sekali per dua minggu. Pada tahun 1964, kehidupan kekeluargaannya hampa dan oleh karena itu ia ketagihan terhadap pekerjaannya atau seorang workaholic. Meskipun begitu, ia merasa tidak puas dan sudah sepuluh tahun mulai 1954 tidak naik pangkat. Ia tidak tahu bahwa ia diawasi oleh Gestapo. Ia kecewa dengan masyarakat Nazi dan menampilkan lebih banyak perimanusiaan daripada para koleganya.
  • Charlotte "Charlie" Maguire. Seorang wanita Amerika berusia 25 tahun, Maguire tinggal di Berlin sebagai reporter The New York Times. Maguire, putri seorang diplomat tinggi Amerika tidak diterima di antara masyarakat Jerman karena ia tidak sesuai dengan ideal Nazi. Maguire sering lebih banyak akalnya daripada March dan sering menanyakan rencana-rencananya. Di tengah-tengah cerita, ia jatuh cinta terhadap March dan keduanya menjalin perhubungan.
  • Frederick Jost. Adalah seorang kadet SS berusia 18 tahun yang kurang bersemangat. Ialah yang menemukan mayat yang memulai penyidikan March. Josh adalah personifikasi masyarakat Jerman yang baru. Ia hanya disuruh ayahnya untuk mendaftar dan sebenarnya lebih ingin kuliah sastra Jerman. Ia membenci Nazisme dan sangat tidak bahagia dengan hidupnya dan masyarakat Jerman pada umumnya. Ia memberontak terhadap masyarakat Nazi dalam banyak cara kecil. Ia tidak disukai oleh kawan-kawannya di Akademi dan pusdiklat SS Sepp Dietrich dan dicurigai adalah seorang homoseksual. Hal ini merupakan pelanggaran hukum berat di Negara Jerman. Pada pertengahan cerita, Jost hilang sebagai bagian rencana untuk menghalangi penyidikan March.
  • Paul "Pili" March. Ia adalah anak laki-laki Xavier March yang berusia 10 tahun. Pili hidup dengan ibunya dan suaminya yang baru di sebuah bungalow di pinggiran kota Berlin. Pili adalah seorang "Pimpf", anggota Jungvolk — bagian junior gerakan Hitler Jugend untuk remaja pria antara 10 dan 14 tahun . Ia pengikut setia paham Nazisme, suatu kekecewaan rahasia ayahnya. Pada bagian akhir cerita, Pili melaporkan ayahnya pada Gestapo dan mengira ia melakukan hal yang baik.
  • Max Jaeger. Ia adalah rekan sejawat Kripo March. Jaeger berusia 50 tahun dan hidup bersama istri dan keempat anaknya di Berlin. Ia dan March telah membagi kamar yang sama sejak tahun 1959 dan adalah teman karibnya. Jaeger tidak sepandai March dan tampaknya senang-senang saja mengikutinya. Pada permukaan Jaeger tampaknya adalah seorang warga Nazi teladan, memiliki keluarga besar dan secara teratur menghadiri pertemuan Partai, tetapi dibeberkan pula bahwa ia sebenarnya juga kecewa seperti March. Pada akhir buku, Jaeger yang mengendarai mobil pelarian mereka yang menyelamatkan March, tetapi ternyata ialah selama ini yang mengkhianati March. Tidaklah diceritakan apa yang dilakukan Gestapo kepadanya pada akhir buku.
  • Walther Fiebes. Fiebes adalah seorang detektif yang bekerja di VB3, bagian kejahatan seksual, di sebelah ruangan March. Ia sendirian dan sejatinya sangat kurang percaya diri karena latar belakang rasialnya. Karena ia sendirian, maka ia kurang lebih bisa dikatakan seorang alkoholik dan sering kali dilihat dengan sebuah botol schnapps di sebelahnya. Fiebes menggunakan semua waktunya untuk bekerja menyelidiki kejahatan-kejahatan seksual yang telah didefinisikan oleh Partai Nazi termasuk perkosaan, perselingkuhan, dan hubungan antar-ras. Di dalam buku, Fiebes digambarkan sebagai seorang pervers, dan senang menyelidiki kasus-kasus yang vulgar.
  • Rudolf "Rudi" Halder. Rudi adalah teman March dari zaman perang. Ia bekerja di Badan Arsip Pusat yang sangat besar, membantu menyusun sebuah sejarah resmi Tentara Jerman di Front Timue. Rudi membantu March menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan Konferensi Wannsee, tetapi setelah sadar dengan apa yang ditemukan, ia terlalu takut untuk menolong March lebih lanjut.
  • Karl Krebs. Ia merupakan lawan atau antitesis Globus (lihat di bawah ini), Krebs adalah seorang pejabat muda SS yang sopan, menawan, dan terpelajar. Ia dibenci oleh pejabat seniornya, Globus. Sebagai bagian dari interogasi March, ia memperhatikannya yang telah dipukuli dan menawarkan March kesempatan untuk mengaku dan menghentikan penyiksaannya. Krebs sangat terkejut dan merasa ngeri ketika March menunjukkannya bukti-bukti Holocaust, tapi akhirnya dibeberkan bahwa ini hanyalah sandiwara saja dan Krebs ternyata seiring dengan Artur Nebe.

Tokoh-tokoh historis

[sunting | sunting sumber]
  • Odilo Globocnik. Seorang perwira SS kejam, separuh baya dan kurang cerdas, Globocnik (diberi nama panggilan "Globus") sangat marah terhadap apaya yang dianggapnya sebagai "pelunakan" masyarakat Nazi, yang ia salahkan untuk mandek kariernya. Globus adalah seorang penyiksa dan pembunuh sadis (secara luas diketahui di antara koleganya bahwa selama perang dia membunug orang di ruang bawah tanahnya dengan gas pembuangan dari mesin kapal selam laut), dan mengadakan pembunuhan beberapa pejabat di Berlin atas nama Gestapo. Globus teristimewa tidak suka March karena ia jauh lebih cerdas daripadanya, dan setelah March ditangkap oleh Gestapo, Globus mengambil alih interogasi dan penyiksaan March, melakukan beberapa pemukulan brutal. Meskipun ia memiliki penghargaan perang dan pangkatnya dalam SS, karier Globus menurun, dan hal ini mengakibatkannya untuk menyalahkan kolega cerdasnya seperti Krebs dan March.
  • Artur Nebe. Kepala angkatan kepolisian Jerman yang sangat cerdas, Nebe menjelang 1964 adalah seorang laki-laki tua yang tinggal di apartemen mewah di Berlin. Dia mengagumi March dan mencoba melindunginya dari Gestapo, malah memperbolehkannya meninggalkan Jerman untuk pergi ke Swiss yang netral. Nebe kelihatannya adalah seorang pendukung kuat Nazisme. Dia mengatur "penyelamat" March dari markas besar Gestapo, tetapi March dengan cepat sadar bahwa Nebe tidak benar-benar di pihaknya dan sudah menjebaknya.
  • Reinhard Heydrich. Setelah selamat dari percobaan pembunuhannya pada 1942 (yang di kenyataan menyebabkan kematiannya), karier Heydrich melejit sehingga menjelang 1964 menjadi Reichsführer-SS dan pangeran mahkota Adolf Hitler pada kematiannya. Berambut pirang, atletis, tampan tetapi jahat, Heydrich mempercayai Nebe tetapi tidak suka pada Globus, dan memerintahkan Nebe untuk menyediakan March untuk meneruskan penyidikannya setelah ia mengira bahwa March memiliki bukti yang memberatkan Globus. Dalam roman diberikan kesan bahwa Heydrich menyebabkan Himmler dibunuh supaya ia bisa menggantikannya sebagai kepala SS.
  • Tokoh sejarah lain yang disebut dalam buku termasuk Adolf Hitler, sang Führer tua Negara Jerman Raya; Hermann Göring, yang konon sudah meninggal pada 1951; Heinrich Himmler, yang konon sudah meninggal dalam sebuah kecelakaan kapal terbang misterius, mungkin karena sabotase, pada 1962; Joseph Goebbels, yang masih menguasi Departemen Propaganda Nazi (dan, dalam sebuah peristiwa yang pernah disaksikan oleh March, rupanya terus memiliki hubungan dengan aktris-aktris), Winston Churchill dan Ratu Elizabeth II sedang hidup di pengasingan di Kanada; Edward VIII dan pendampingnya Wallis memerintah sebagai Kaisar Kekaisaran Britania; Joseph P. Kennedy, SR. (dan bukan anaknya John F. Kennedy) adalah Presiden Amerika Serikat; Karl Dönitz adalah Laksamana Besar Angkatan Laut Jerman; dan Charles Lindbergh adalah Duta Besar AS untuk Jerman.

Peserta Konferensi Wannsee seperti Adolf Eichmann disebut juga tetapi mereka merupakan bagian dari plot, sudah meninggal dan biasanya dari sebab yang tak alami.

Dunia Fatherland

[sunting | sunting sumber]

Sepanjang roman ini, Harris secara bertahap menerangkan perkembangan sejarah masyarakat Jerman. Menurut sejarah versi roman, tentara-tentara Jerman di Front Timur terhenti di gerbang Moskwa pada akhir 1941. Mereka kalah dalam pertempuran, tetapi semangat mereka tidak hilang, sehingga pada tahun 1942, mereka melancarkan serangan utama kedua ke Kaukasus, memotong aliran minyak kepada Tentara Merah. Dengan tentara-tentaranya dilumpuhkan, Uni Soviet menyerah pada 1943.

Kira-kira pada masa yang sama, dinas intelijen Jerman mendengar bahwa orang Britania telah membaca kode mesin Enigma mereka, yang menyebabkan mereka bisa menenggelamkan kapal-kapal selam Jerman. Lalu mereka menarik kembali kapal selam mereka dari Atlantik untuk sementara dan mengirim berita palsu untuk menjebak armada Britania hingga hancur.

Kampanye kapal-kapal serang menyerang Kerajaan Britania berlanjut, dan melaparkan Britania sehingga mereka harus menyerah menjelang 1944. Winston Churchill, raja George VI dan pejabat tertinggi Britania lainnya terpaksa melarikan diri ke Kanada. Edward VIII bisa naik takhta kembali dan pemerintahan boneka terpasang. Amerika Serikat tidak menyerbu daratan Eropa, dan agaknya menarik kembali tentaranya dari Britania sebelum 1944, dan memusatkan pikiran ke Jepang dan akhirnya mengalahkan mereka. Jerman menguji bom atom pertamanya pada 1946, dan menembakkan peluru kendali "V-3" dan meledakkannya di atas New York City, untuk mempertunjukkan kemampuan Jerman untuk menyerang Amerika Serikat dengan peluru kendali kontinental jarak jauh.

Menanggapi demonstrasi kekuatan ini, Amerika Serikat menanda-tangani perjanjian perdamaian dengan Jerman, membuat Jerman sebagai salah satu dari dua negara adidaya di dunia. Setelah mencapai kemenangan di Eropa, Jerman mencaplok Eropa Timur dan sebagian besar Uni Soviet barat ke dalam Negara Jerman Raya. Hal ini diikuti dengan penanda-tanganan Perjanjian Roma, Eropa Barat dan Skandinavia terpaksa masuk ke sebuah blok perdagangan yang pro Jerman: Komunitas Eropa. Daerah-daerah Uni Soviet yang tersisa terlibat perang gerilya yang tak kunjung habis dengan angkatan perang Jerman di pegunungan Ural. Pemimpin militer dan pejabat Nazi memilih untuk meneruskan perang gerilya karena ini mengakibatkan latihan tangan pasukan Wehrmacht yang membuat mereka tetap tajam dan serba bisa. Menjelang tahun 1964, Amerika Serikat dan Negara Jerman Raya terperangkap dalam sebuah Perang Dingin dan perlombaan persenjataan untuk mengembangkan senjata nuklir dan teknologi luar angkasa yang canggih.

Cerita dalam roman ini berlangsung dari tanggal 14 April hingga 20 April 1964, pada saat Jerman bersiap untuk merayakan hari ulang tahun ke-75 Hitler. Kunjungan oleh Presiden Amerika Serikat, Joseph P. Kennedy, direncanakan sebagai bagian dari détente bertahap di antara Amerika Serikat dan Negara Jerman Raya. Holocaust dijelaskan sebagai pemindahan belaka penduduk Yahudi ke daerah Timur di mana prasarana komunikasi dan transportasi masih sangat minim, sehingga hal ini bisa menerangkan mengapa keluarga mereka di Barat tidak bisa untuk menghubungi mereka. Meskipun begini, banyak orang Jerman sadar — atau mencurigai — bahwa pemerintah mempunyai entah bagaimana sudah secara permanen menghilangkan penduduk Yahudi.

Negara Jerman Raya dan dunia politik internasional

[sunting | sunting sumber]
Eropa pada tahun 1964 menurut Fatherland

Beberapa halaman pertama Fatherland menampilkan dua peta; peta pertama adalah tengah kota Berlin, dan peta ketua menunjukkan wilayah Negara Jerman Raya yang telah diperluas. Di sini terlihatkan bahwa Jerman membentang dari Elsas-Lottaringen (Westmark) di barat sampai Pegunungan Ural dan Kaukasus hilir di sebelah timur.

Negara Jerman masih mempertahankan Austria (sekarang disebut sebagai Ostmark), dan Protektorat Bohemia dan Moravia (Ceko), dan Luxemburg (sekarang diberi nama "Moselland"). Di sebelah Timur, Jerman mencaplok Polandia, dan Rusia di sebelah barat pegunungan Ural. Daerah di Rusia dibagi menjadi lima Reichkommissariat ("Komisariat Negara"): Ostland (Belarus dan Negara-negara Baltik), Ukraine, Muscovy (dari Moskwa sampai Ural), dan Kaukasus, dengan Generalkommissariat Taurida (Ukraina selatan dan Semenanjung Krim).

Kota-kota besar termasuk kota-kota tua Jerman seperti Hamburg dan Berlin (kota terbesar di dunia dengan penduduk lebih dari 10 juta pada tahun 1964), tetapi juga mencakup kota-kota baru seperti Moskwa, Tiflis, Ufa, St. Petersburg, Kraków, Rovno, Riga, Danzig, Melitopol, Gotenburg (Simferopol) dan Theodorichshafen (Sevastopol).

Berlin secara luas dibangun ulang sebagai "ibu kota dari semua ibu kota" Hitler, dan dirancang menurut keinginan Hitler dan arsitek tertingginya, Albert Speer. Menjelang tahun 1964, kota ini membanggakan monumen raksasa Nazi; Volkshalle (Ruang Rakyat) yang bisa menampung 150.000 orang pada upacara tertinggi Nazi; Busur Kemenangan yang ditulisi dengan nama-nama serdadu Jerman yang tewas pada kedua Perang Dunia, dan membentang ke sebuah jalan raya megah, bulevar besar sekali yang dijajari dengan rampasan senjata Uni Soviet dan patung tinggi elang Nazi. Gedung Reichstag dan Brandenburger Tor menjadi kerdil di samping gedung-gedung yang megah dan besar, gedung sipil granit yang menguasai pusat kota Berlin; Plaza Megah, stasiun kereta api Berlin, istana mahabesar Hitler, markas besar Tentara Jerman, dan parlemen Uni Eropa yang lemah.

Sisa Eropa Barat, kecuali Swis, sudah dikumpulkan oleh Jerman ke dalam Komunitas Eropa, terbentuk dari dua belas negara: Norwegia, Swedia, Finlandia (yang sudah mencaplok Karelia dari Rusia), Denmark, Britania Raya, Irlandia (daftar ini agaknya menampakkan bahwa Britania sudah kehilangan Irlandia Utara kepada Republik Irlandia), Prancis, Spanyol, Portugal, Belgia, Belanda dan Italia (tak diceritakan apakah Benito Mussolini masih berkuasa). Negara lain yang disebut dalam Fatherland termasuk Kroasia, Hungaria yang sangat diperluas serta mencakup Slowakia dan Transylvania dari negara tetangga Rumania. Sementara itu Rumania sebagai gantinya sudah mencaplok Bessarabia dari bekas Uni Soviet, Bulgaria, Albania, Serbia, Yunani, Islandia, dan Turki. Parlemen Eropa berpusat di Berlin tetapi sebenarnya tak berdaya. Di gedung Parlemen Eropa, bendera negara bagian anggota tampak menjadi kecil di samping sebuah bendera Swastika yang ukurannya dua kali lipat yang lain, hal ini melambangkan kekuasaan besar yang dimiliki oleh Jerman di Komunitas Eropa pada tahun 1964. Negara-negara di Fatherland, walaupun secara nama merdeka dan diperintah oleh para pemimpin mereka sendiri (seperti Jenderal Franco dan Raja Edward VIII), semuanya secara saksama diamati oleh Jerman. Angkatan militer negara-negara "bebas" Eropa adalah hanya cukup saja untuk menjaga imperium kolonial Eropa, negara-negara Eropa berada di bawah pengawasan kontinu Berlin, dan menilik dari rujukan di dalam roman, tampaknya negara-negara lain di Eropa kedudukannya secara nyata lebih rendah daripada Jerman, walau resminya tidak. Swiss tidak dicaplok oleh Jerman dan bukan anggota Uni Eropa; sehingga ketika Jerman ingin menguasainya, remis Perang Dingin telah mulai. Dan Swiss menjadi tempat yang ideal bagi Jerman dan Amerika untuk memata-matai satu sama lain. Hasilnya ialah bahwa Swiss adalah satu-sataunya negara bebas di Eropa pada tahun 1964.

Roman ini juga banyak membuat rujukan untuk dunia di luar Eropa, Amerika Serikat terperangkap dalam sebuah Perang Dingin dengan Negara Jerman Raya, dan semenjak akhir perang pada tahun 1946, Jerman dan Amerika berseteru satu sama lain untuk mengembangkan teknologi militer, nuklir dan antariksa yang canggih. Dikatakan bahwa Jepang telah dikalahkan oleh Amerika Serikat pada tahun 1945 dan 1946 setelah Amerika Serikat meledakkan dua bom atom di wilayah Jepang. Namun Jepang tampaknya bisa pulih kembali dengan cepat dan merupakan tuan rumah pada Olimpiade Musim Panas tahun 1964 yang diadakan di Tokyo. Amerika Serikat tidak mengikuti Olimpiade lagi semenjak tahun 1936, tetapi direncanakan akan ikut lagi pada tahun 1964. China adalah sebuah negara merdeka yang lemah – dan hubungan antara China dan Jerman tidak terlihat terlalu kuat. Sebuah negara inti Rusia masih ada dengan ibu kotanya di Omsk. Amerika Serikat menyuplai Rusia dengan senjata dan dana, yang dipakai oleh orang Rusia untuk melakukan perang gerilya melawan pasukan Jerman di pegunungan Ural. Meskipun mesin propaganda Jerman mengecilkan perang di sebelah timur, korban jiwa yang dahsyat di Front Timur menjadi pikiran berat bagi Negara Jerman. Afrika dan bagian lain Asia masih dikuasai oleh kekuatan kolonial Eropa yang terutama dikuasai pemerintahan-pemerintahan boneka yang setia terhadap Jerman. Amerika Selatan tidak disebut di dalam roman ini.

Dunia pada tahun 1964, menurut roman.

Sebuah hal yang tidak pasti ialah apakah Holocaust terbatas pada daerah yang dikuasai Nazi di Eropa atau diperluas di seluruh dunia, terutama di Palestina. Secara ironis, Holocaust kaum Nazi dihapus dari sejarah, dan gantinya, Holodomor yang dilakukan oleh Josef Stalin diketahui secara luas di seluruh dunia, berkat tayangan dokumenter pemerintahan Jerman dan riset-riset akademi yang tak ada habisnya mengenai gulag, wabah kelaparan, dan kengerian lain yang di dalam roman disebut sebagai "Holocaust Stalin". Sementara kekejaman Stalin diketahui di seluruh dunia, kejahatan Partai Nazi sendiri ditutup-tutupi. Karena kaum Nazi menang perang pada tahun 1946, diasumsikan tidak ada negara Israel dan Timur Tengah serta Palestina masih dikuasai Prancis dan Britania. Kekaisaran Britania tampaknya merupakan entitas politik yang kuat dan mempertahankan wilayahnya di Afrika dan Asia, meski Kanada dan Australia sudah melepaskan diri daripadanya dan lebih dekat dengan Amerika Serikat. Winston Churchill dan Elizabeth Windsor, yang mengeklaim Takhta Britania dari Edward VIII, bermukim di Kanada, dan mengkritik keras pemerintahan Negara Jerman Raya, Eropa yang dikuasai Jerman, dan pemerintahan boneka Britania.

Roman ini tidak membuat rujukan terhadap Liga Bangsa-Bangsa atau Perserikatan Bangsa-Bangsa. Liga telah diberhentikan pada tahun 1939 dan karena permusuhan historis antara Amerika Serikat dan Reich Ketiga Jerman, agaknya tidak mungkin bahwa Liga Bangsa-Bangsa telah didirikan lagi. Karena alur waktu roman yang mulai pada tahun 1943, tidaklah mungkin bahwa Kaum Sekutu telah mendirikan PBB. Hasilnya ialah bahwa kecuali Palang Merah Internasional, tidak ada organisasi internasional lainnya lagi di Fatherland.

Novel menggambarkan bahwa sejak akhir perang di antara Jerman dan Amerika Serikat pada tahun 1946, sebuah remis atau deadlock nuklir sudah berkembang, yang kelihatannya membayang-bayangi hubungan internasional. Beberapa petunjuk dalam buku memberikan kesan bahwa Jerman menjelang tahun 1964 mempunyai sesuatu paranoia perang nuklir. Gedung-gedung baru Jerman dibangun dengan perlindungan wajib efek fallout nuklir, gedung Reichsarchiv atau arsip nasional Jerman dikatakan dibangun dengan kekuatan tahan serangan langsung peluru kendali, dan meskipun korban jiwa sangat tinggi di Front Timur, kaum militer Jerman takut untuk memakai senjata nuklir karena bisa memprovokasi serangan nuklir Amerika terhadap Jerman. Situasi ini mirip dengan Perang Vietnam, di mana Amerika Serikat mengalami korban luar biasa, tetapi enggan memakai senjata nuklir karena bisa membangkitkan perang yang lebih luas yang mungkin melibatkan Tiongkok dan/atau Uni Soviet. Tidak diketahui apakah Jerman dan Amerika Serikat ialah satu-satunya kekuasaan nuklir di dunia Fatherland.

Masyrakat Nazi

[sunting | sunting sumber]

Masyarakat yang digambarkan dalam Fatherland dipuji para kritikus dan sejarawan sebagai gambaran sebuah dunia yang akan dibuat oleh kaum Nazi apabila Jerman menang Perang Dunia II. Eropa Barat secara relatif dibiarkan begitu saja karena maksud sebenarnya Hitler hanyalah untuk melucuti senjata mereka saja dan lalu mengabaikan Eropa mengikuti kemenangan Nazi, dan memusatkan pikiran untuk menaklukan Rusia Barat. Kerajaan Britania, yang dikagumi oleh Hitler, mempertahankan dan memperluas wilayah kekaisarannya yang membentang, karena Hitler tidak terlalu perduli terhadap dunia di luar batas Jerman, dan mengandalkan orang Britania untuk mempertahankan perdamaian di Afrika dan Asia. Dengan memecahkan masalah Yahudi, Partai Nazi tidak memiliki kambing hitam lagi untuk menyalahkan masalah-masalah Jerman – meski hal ini cuma sedikit, karena Jerman telah naik menjadi salah satu dari dua negara adidaya di dunia.

Teknologi

[sunting | sunting sumber]

Level teknologi di dalam buku Fatherland kurang lebih sama dengan level teknologi pada tahun 1960-an yang sebenarnya.

Detail perilisan

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]