Lompat ke isi

Fotokonduktivitas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Fotokonduktivitas adalah fenomena sebuah bahan yang mengalami perubahan sifat penghantar listrik (konduktivitas) menjadi lebih baik akibat menyerap gelombang elektromagnetik seperti sinar tampak, ultraviolet, inframerah atau gelombang gamma.[1] Hal ini terjadi karena gelombang tersebut menyebabkan eksitasi elektron sehingga meningkatkan jumlah elektron bebas dan lubang elektron pada bahan tersebut, yang berakibat meningkatnya konduktivitas.[2] Hanya sebagian kecil bahan memiliki sifat ini, contohnya adalah polimer polivinil karbazol,[3] senyawa timbal sulfida, dan unsur selenium.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ DeWerd, L. A.; P. R. Moran (1978). "Solid-state electrophotography with Al2O3". Medical Physics. 5 (1): 23–26. Bibcode:1978MedPh...5...23D. doi:10.1118/1.594505. PMID 634229. 
  2. ^ Saghaei, Jaber; Fallahzadeh, Ali; Saghaei, Tayebeh (June 2016). "Vapor treatment as a new method for photocurrent enhancement of UV photodetectors based on ZnO nanorods". Sensors and Actuators A: Physical. 247: 150–155. doi:10.1016/j.sna.2016.05.050. 
  3. ^ Law, Kock Yee (1993). "Organic photoconductive materials: recent trends and developments". Chemical Reviews, American Chemical Society. 93: 449–486. doi:10.1021/cr00017a020. 
  4. ^ MCGraw-Hill Companies, Inc (16 June 2001). The Illustrated Dictionary of Electronics, 8th Ed,Stan Gibilico, 2001: Electronics. MCGraw-Hill Companies, Inc. hlm. 529. GGKEY:FWY9Y20A2L7. [pranala nonaktif permanen]