Portal:Pertanian/Berita terkini/September
Tampilan
Arsip |
|
- 29 September 2016
- "Sebuah investigasi oleh Greenpeace menemukan kesalahan dari sistem subsidi pertanian yang diterapkan oleh Uni Eropa di wilayah Inggris. Sebagian penerima subsidi merupakan aristokrat dan miliuner yang memiliki bisnis pertanian, diantaranya adalah Ratu Inggris, Duke of Westminster, Duke of Northumberland, Sir Richard Sutton, Earl of Moray, Baron Phillimore dan keluarganya, serta Earl of Plymouth. Bahkan pangeran kerajaan Arab Saudi mendapatkan lebih dari 400 ribu poundsterling per tahun untuk membiayai peternakan kuda pacunya, sebuah sektor yang tidak vital untuk pengadaan pangan." (BBC) (Daily Mail)
- 27 September 2016
- "Riset multinasional yang dilakukan University of Melbourne menyimpulkan bahwa anak kecil yang tumbuh dekat dengan lahan usaha tani dapat meningkatkan kekebalan terhadap alergi. Paparan alergen di usia dini meningkatkan resistansi yang akan senantiasa tumbuh sehingga ketika dewasa ia akan kebal terhadap alergi." (UPI.com) (Time)
- 26 September 2016
- "Dokter di kota Chicago, negara bagian Illinois, kini menambahkan makanan segar sebagai bagian dari resep obat yang diberikan kepada pasien. Konsep ini sangat membantu, terutama warga miskin di sana karena makanan segar relatif lebih mahal dibandingkan makanan berbahan pengawet. Resep makanan segar terutama diberikan kepada warga miskin penderita darah tinggi, dan diabetes. Makanan segar ini disediakan oleh Bank Pangan Amerika Serikat." (Japan Times) (US News)
- 21 September 2016
- "Pada sebuah gua di Okinawa, Jepang, ditemukan mata kail penangkap ikan berusia lebih dari 23000 tahun. Mata kail tersebut terbuat dari kerang yang dipahat. Penemuan ini lebih tua dari mata kail yang ditemukan di pulau Timor (18 ribu tahun) dan Papua (16 ribu tahun). Penemuan ini menunjukkan bahwa teknologi kemaritiman telah berkembang hingga manusia mampu berkelana hingga pulau terpencil seperti Okinawa." (Smithsonian Magazine) (CNN)
- 19 September 2016
- "Sektor peternakan sapi perah di California mulai menunjukkan penurunan. Jumlah sapi yang dipelihara di negara bagian tersebut mulai berkurang, dan wilayah penggembalaan hewan mulai berkurang, berubah menjadi perkebunan almond. Perkebunan almond dipilih karena adanya peningkatan terhadap permintaan sari kacang almond di masyarakat, di tengah menurunnya permintaan terhadap susu sapi." (Arkansas Online) (Columbian)
- 17 September 2016
- "Kini siapapun dapat melihat aktivitas penangkapan ikan di setiap laut di dunia, bahkan penangkapan ikan ilegal. Oceana, SkyTruth, dan Google berkolaborasi membentuk Global Fishing Watch yang dapat melihat pergerakan kapal secara real time. Kolaborasi ini dapat membantu mencegah penangkapan ikan ilegal yang telah merugikan dunia sebesar 23 miliar USD setiap tahunnya." (The Fish Site) (Vox)
- 16 September 2016
- "Amerika Serikat mengajukan gugatan melalui WTO terhadap subsidi pertanian yang dilakukan China terhadap sektor pertanian di dalam negerinya. Menurut Washington, apa yang dilakukan China merugikan sektor pertanian di dalam Amerika Serikat. Dengan memberikan subsidi pada komoditas gandum, padi, dan jagung, China disebut melanggar kesepakatan perdagangan internasional yang telah disetujui sebelumnya. Sedangkan nilai ekspor AS ke China hanya seperempat ekspor China ke AS." (Nasdaq) (Bloomberg)
- 15 September 2016
- "Lebih dari setengah spesies hewan di Inggris telah hilang akibat pertanian intensif, dan 15 persen sedang dalam kondisi terancam. Kesimpulan ini didapatkan dari riset yang dilakukan oleh 53 lembaga konservasi alam liar yang melakukan riset sejak tahun 1970. Metode pertanian intensif yang terlibat diantaranya pertanian monokultur, fermentasi jerami menjadi silase, penggunaan pupuk sintetik dan pestisida, serta hilangnya kolam dan tanaman pagar." (ITV) (The Guardian)
- 12 September 2016
- "Produsen susu di Amerika Serikat menerima gugatan terkait pembantaian lima ratus ribu sapi perah milik mereka. Pembantaian sapi tersebut bertujuan untuk mengurangi produksi sehingga harga naik. Kondisi ini, menurut pengadilan merugikan konsumen dan tidak menghargai hak hidup hewan ternak. Sedangkan industri susu bersikeras pembantaian tersebut demi melindungi mereka dari ancaman kebangkrutan, karena harga susu dunia menurun drastis sejak embargo Rusia pasca konflik Krimea." (Huffington Post) (Bloomberg)
- 10 September 2016
- "Peneliti dari Jadavpur University menjelajahi kemungkinan pemanfaatan sisik ikan menjadi pembangkit listrik. Sisik ikan mengandung kolagen dalam jumlah besar, yang memiliki sifat piezoelektrik. Mereka sudah mampu menghidupkan 50 lampu LED biru dengan sedikit sentuhan jari tangan di atas material tersebut. Pengolahan ikan merupakan sektor industri yang mengeluarkan banyak limbah, sehingga riset ini dapat mengurangi dampak negatif dari limbah tersebut." (Science Daily) (Tree Hugger)
- 9 September 2016
- "Levi's Stadium, stadion yang digunakan sebagai basis tim olahraga San Fransisco 49ers, akan digunakan sebagai contoh penerapan pertanian urban dalam bidang olahraga. Pada atap dari stadion tersebut akan ditanam tomat dan terong, yang diperkirakan akan menghasilkan sebesar 75 kg seminggu. Hasilnya akan digunakan sebagai ransum tim tersebut." (GeekWire) (Sacramento Bee)
- 8 September 2016
- "India tinggal selangkah lagi menuju persetujuan dan penerapan GMO pertama buatan negara tersebut yang disetujui untuk diterapkan, yaitu mustard. Sebelumnya ilmuwan India pernah memperkenalkan terong transgenik, namun belum disetujui sampai saat ini. Mustard transgenik ini diklaim dapat menghasilkan minyak 25% lebih banyak. India merupakan salah satu produsen mustard terbesar di dunia; tanaman yang dikonsumsi daun dan minyak nabatinya." (Bloomberg) (ScienceMagazine)
- 5 September 2016
- "CNH Industrial telah membangun traktor tanpa pengemudi yang dapat bekerja 24 jam. Traktor bergerak berdasarkan sensor dan GPS. Pertanian presisi akan lebih mudah dilakukan secara otomatis. Petani juga dapat memantaunya dari jauh melalui layar tablet maupun komputer. Traktor ini sedang menjalankan proses legal sebelum siap digunakan." (Chicago Tribune) (Wall Street journal)
- 2 September 2016
- "Penyemprotan nyamuk telah memakan korban jiwa, yaitu jutaan lebah. Pemerintah negara bagian South Carolina melakukan penyemprotan nyamuk dari udara untuk mencegah penyebaran virus Zika, namun mereka gagal memperingati peternak lebah mengenai hal tersebut. Sehingga peternak lebah tidak sempat melindungi sarang lebahnya." (Telegraph.co.uk) (The Washington Post)
- 1 September 2016
- "Monsanto menyatakan bahwa pertanian dapat digunakan untuk melawan pemanasan global, lebih baik dari hutan. Sebuah laporan ilmiah yang mereka keluarkan menyatakan bahwa 100 juta ton karbon dioksida dari atmosfer bisa diserap melalui budi daya jagung dan kacang kedelai di Amerika Serikat sendiri setiap tahunnya. Strategi mereka diantaranya penerapan tanaman penutup tanah (cover crop), pembajakan minimum, manajemen nutrien yang presisi, hingga pemanfaatan jagung dan kacang kedelai untuk produksi bioetanol dan biodiesel." (Business Wire) (Farm Futures)
Arsip: