Lompat ke isi

Wikipedia:Daftar kosakata bahasa Indonesia yang sering salah dieja

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Halaman ini merupakan pedoman di Wikipedia bahasa Indonesia.
Isinya telah diterima luas oleh para pengguna dan dianggap sebagai standar yang harus diikuti oleh semua pengguna, meskipun sebaiknya dipahami dengan akal sehat, dan pengecualian dapat berlaku sewaktu-waktu. Segala penyuntingan substansial yang dilakukan di halaman ini harus menggambarkan konsensus. Jika Anda ragu, diskusikan terlebih dahulu di halaman pembicaraan.

Kosakata bahasa Indonesia yang sering salah dieja adalah kata-kata dalam bahasa Indonesia yang tidak baku, yang sering rancu, salah dieja, memiliki standar berlainan, berubah standar, dan sering salah kaprah berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dikategorikan untuk memudahkan pencarian.

Perlu diketahui, ketentuan ini tidak berlaku apabila kata/frasa di bawah ini digunakan sebagai nama diri. Contohnya Iqbaal Ramadhan (nama orang), Universitas Sumatera Utara (nama institusi), dan lain-lain.

Kata majemuk

Ditulis serangkai

Kata-kata ini harus ditulis serangkai, tetapi kadang-kadang salah ditulis dan dipisah menjadi dua kata.

OK Benar Tidak OK Salah
adakalanya ada kalanya
apabila apa bila
bagaimana bagai mana
barangkali barang kali
bilamana bila mana
beasiswa bea siswa
belasungkawa bela sungkawa
bumiputra bumi putra
daripada dari pada
darmabakti darma bakti
darmasiswa darma siswa
dukacita duka cita
hulubalang hulu balang
kacamata kaca mata
kasatmata kasat mata
kepada ke pada
keratabasa kerata basa
kosakata kosa kata
lokakarya loka karya
manakala mana kala
manasuka mana suka
mangkubumi mangku bumi
marabahaya mara bahaya
matahari mata hari
olahraga olah raga
padahal pada hal
paramasastra parama sastra
puspawarna puspa warna
radioaktif radio aktif
sastramarga sastra marga
saputangan sapu tangan
sari pati saripati
sebagaimana sebagai mana
sediakala sedia kala
segitiga segi tiga
silaturahmi silatu rahmi
sukacita suka cita
sukarela suka rela
sukaria suka ria
syahbandar syah bandar
titimangsa titi mangsa
wali kota walikota

Ditulis terpisah

  • Alih tugas, anak emas, beri tahu, duta besar, hancur lebur, ibu kota, juru tulis, kambing hitam, kerja sama, lipat ganda, rumah sakit umum, salah duga, sepak bola, serba guna, tanda tangan, tanggung jawab, tata bahasa, temu wicara, terima kasih, tepuk tangan,
  • Jika diberi imbuhan konfiks awalan atau akhiran (hanya salah satunya), penulisan imbuhan dirangkai hanya dengan kata yang terdekat, misalnya: bertanda tangan, berterima kasih, bertanggung jawab, tanda tangani, memberi tahu, dll.
  • Jika diberi imbuhan konfiks awalan dan akhiran (keduanya), penulisannya dirangkai, misalnya: memberitahukan, menandatangani, pemberitahuan, melipatgandakan, kutandatangani, dipertanggungjawabkan, kauhancurleburkan, dll.[1]

Bentuk terikat

Selain itu ada pula kategori 'bentuk terikat'. Kata "antar" adalah salah satu contoh bentuk terikat yang jika digabungkan dengan bentuk dasar maka penulisannya harus disatukan. Jika diikuti dengan kata dasar, bentuk terikat ditulis tanpa jeda (spasi), namun apabila digabungkan dengan bentuk turunan (kata berimbuhan), maka penulisannya harus dipisah.[2][3] Contoh bentuk terikat lain di antaranya:

  • Dari bilangan angka bahasa Sanskerta: eka-, dwi-, tri-, catur-, panca-, sapta-, dasa-, dan sebagainya[4]
Contoh, silakan dilengkapi
OK Benar Tidak OK Salah
ekabahasa eka bahasa
dwibahasa dwi bahasa
tridarma tri darma
tritunggal tri tunggal
caturwarga catur warga
caturwulan catur wulan
pancaindra panca indra
Pancasila Panca Sila
saptakrida sapta krida
saptapesona sapta pesona
dasatitah dasa titah
dasawarsa dasa warsa
  • Dari awalan satuan: kilo-, mega-, tera-, giga-, senti-, mikro- dan sebagainya
Contoh, silakan dilengkapi
OK Benar Tidak OK Salah
kilogram kilo gram
megawatt mega watt
terabita tera bita
gigaohm giga ohm
sentimeter senti meter
mikroorganisme mikro organisme
kilometer kilo meter
  • Dari bahasa lain: a-, adi-, anti-, antar-, e- (dengan tanda hubung), ekstra-, hiper-, ko-, kontra-, infra-, inter-/intra-, maha-, manca-, mara-, multi-, nara-, neo-, non-, pan-, pasca-, per-, peri-, poli-, pra-, pro-, purna-, purwa-, semi-, serba-, sub-, super-/supra-, swa-, tuna-, tele-, wira-, dan sebagainya.
Contoh, silakan dilengkapi
OK Benar Tidak OK Salah
amoral a moral
asusila a susila
antarnegara antar negara
antarwarga antar warga
ekstrakurikuler ekstra kurikuler
kontrarevolusi kontra revolusi
mahaagung maha agung
maha pengasih mahapengasih1
nonblok non blok
non-Indonesia non Indonesia2
perilaku peri laku
peri keadilan perikeadilan1
pascapanen pasca panen
semiprofesional semi profesional
subbagian sub bagian
supersibuk super sibuk
tunakarya tuna karya
ultramodern ultra modern

Catatan: 1 Unsur 'maha-' dan 'peri-' sebagai unsur gabungan ditulis serangkai dengan unsur berikutnya. Contoh: perilaku, peribahasa, mahabaik, mahakasih. Apabila kata berikutnya sudah berimbuhan, unsur peri dituliskan terpisah. Contoh: peri keadilan, peri kemanusiaan, maha pemurah, maha penyayang
2 Apabila bentuk terikat 'non-', 'anti-', 'pan-', atau 'pro-' diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf besar, di antara kedua unsur itu dibubuhkan tanda penghubung (-). Contoh: non-Indonesia, anti-Asia, pan-Amerika. Bentuk terikat ditulis dengan menyertakan tanda hubung (-) apabila:

  • Diikuti dengan kata yang huruf pertamanya kapital, misalnya: anti-Afrika
  • Diikuti dengan singkatan, misalnya: pro-PBB
Kata OK Benar Tidak OK Salah
malpractice malapraktik malpraktik
malfunction malafungsi malfungsi
malabsorption malaserap malserap
maladaption malaadaptasi maladaptasi
maladjustment malasuai malsuai
maldistribution maladistribusi maldistribusi
malnutrition malagizi malgizi
malposition malasikap malsikap

Partikel 'pun'

Partikel 'pun' kadang dipisah kadang disambung. Jika partikel 'pun' yang berpadanan dengan kata 'saja'/'juga', maka penulisannya dipisah (kabar pun, saya pun). Ada dua belas (12) bentuk 'pun' yang sudah dianggap padu harus ditulis serangkai[6][7]. Berikut daftar artikel 'pun' yang digabung:

OK Benar Tidak OK Salah Lema KBBI
adapun 1 adapun
andaipun andai pun (andai)
ataupun atau pun atau
bagaimanapun bagaimana pun (bagaimana)
biarpun biar pun biarpun
kalaupun kalau pun kalaupun
kendatipun kendati pun kendati
maupun 1 maupun
meskipun meski pun meski
sekalipun 2 sekalipun
sungguhpun sungguh pun sungguhpun
walaupun walau pun (walau)

1 Khusus untuk partikel 'pun' pada "adapun" dan "maupun" dapat ditulis secara terpisah karena frasa 'ada pun'/'mau pun' dapat bermakna 'walau ada'/’walau mau’, misalnya dalam kalimat 'mau pun ia sudah tidak bisa lagi' 2 Khusus untuk partikel 'pun' pada "sekalipun" dapat ditulis secara terpisah karena frasa 'sekali pun' dapat bermakna ’satu kali juga’, atau ‘meski satu kali’, atau ‘walau satu kali’, atau dalam frasa superlatif, misalnya dalam kalimat 'orang baik sekali pun terkadang berbuat jahat'

Partikel per

Partikel per harus ditulis terpisah jika:

  1. berarti "tiap": per meter, per orang;
  2. berarti "mulai": per Oktober, per April;
  3. berarti "demi": satu per satu.

Selain dari ketiga kasus tersebut, bentuk terikat "per-" yang berarti pecahan dan yang tergolong imbuhan ditulis serangkai, misalnya: lima persen, dua pertiga, tujuh persembilan, seperlima, perhatikan, perbaiki, permudahlah, persatukan.

Tanda baca

Tanda koma

Sebelum kata-kata berikut tidak boleh ada tanda koma.

  • bahwa, karena, agar, sehingga, walaupun, meskipun, kendatipun, apabila, jika, supaya, ketika, sebelum, sesudah, andaikata, sungguhpun, sekalipun, setelah, dan sebagainya.

Ungkapan penghubung antarkalimat diikuti tanda koma.

  • oleh karena itu, padahal, malah, oleh sebab itu, meskipun begitu, lagi pula, kalau begitu, selain itu, bahkan, jadi, namun, meskipun demikian,

Tanda hubung

  • se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, misalnya: se-Jakarta, se-Jawa Barat
  • ke- dengan angka atau huruf kapital, misalnya: ke-25, ke-Allahan
  • angka dengan -an, misalnya: 2000-an
  • singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata, misalnya: di-PTUN-kan, mem-PHK.

Bentuk terikat dapat pula ditulis dengan menyertakan tanda hubung (-) apabila:

  • Diikuti dengan kata yang huruf pertamanya kapital, misalnya: anti-Amerika, pro-Megawati
    • Diikuti dengan singkatan, misalnya: pro-PBB
  • Diikuti dengan kata yang sudah berimbuhan, misalnya: pro-kemerdekaan
  • Diikuti dengan frasa, misalnya: pasca-gempa bumi
OK Benar Tidak OK Salah Keterangan
Hindia Belanda Hindia-Belanda Nederlandsch-Indië terdapat tanda hubung, namun tidak untuk versi bahasa Indonesia.
asal-usul asal usul asal-usul merupakan sebuah kosakata yang secara baku ditulis menggunakan tanda hubung.[8]

Awalan

Awalan di-/ke- dan kata depan di/ke

Kata depan "di" yang menyatakan arah atau tempat dan merupakan jawaban atas pertanyaan "Di mana?" ditulis terpisah.

OK Benar Tidak OK Salah
di antara diantara
di akhir diakhir
di atas diatas
di awal diawal
di bagian dibagian
di bawah dibawah
di belakang dibelakang
di dalam didalam
di dekat didekat
di depan didepan
di hadapan dihadapan
di jalan dijalan
di kanan dikanan
di kiri dikiri
di luar diluar
di mana dimana
di muka dimuka
di pusat dipusat
di rumah dirumah
di samping disamping
di saat disaat
di sana disana
di sebelah disebelah
di seberang diseberang
di sekeliling disekeliling
di sekitar disekitar
di seluruh diseluruh
di sini disini
di sisi disisi
di situ disitu
di tanah ditanah
di tempat ditempat
di tengah
di tengah-tengah
ditengah
ditengah-tengah
di tepi ditepi
di tiap
di tiap-tiap
ditiap
ditiap-tiap

Beberapa kata yang memiliki arti beda jika ditulis terpisah. Kata-kata ini khusus untuk kata dasar yang dapat berfungsi sebagai kata benda (penunjuk tempat) sekaligus kata kerja. Beberapa contohnya

  • Dibalik = bentuk pasif dari membalik
  • Di balik = di bagian sebaliknya
  • Dipenjara = bentuk pasif dari memenjarakan (dikarantina, dibui, disel, dll.)
  • Di penjara = di (dalam) penjara (di karantina, di bui, di sel, dll.)
  • Disalib = bentuk pasif dari menyalib
  • Di salib = di (atas) salib
  • Digambar = bentuk pasif dari menggambar (disketsa, dipigura, difoto, dll.)
  • Di gambar = pada gambar (di sketsa, di pigura, di foto, dll.)
  • dan lain-lain, (dikubur v. di kubur, ditanduk v. di tanduk, ditambak v. di tambak, diaspal v. di aspal)

Beberapa kata dapat diberi konfiks "di-kan", misalnya "diseberangkan", atau konfiks "di-i", misalnya "diawali"

"Ke" yang menyatakan arah dan dapat menjawab pertanyaan "Ke mana?" ditulis terpisah.

OK Benar Tidak OK Salah
ke atas keatas
ke bawah kebawah
ke belakang kebelakang
ke dalam kedalam
ke depan kedepan
ke hadapan kehadapan
ke kanan kekanan
ke kiri kekiri
ke mana kemana
ke sana kesana
ke samping kesamping
ke tempat ketempat

Penulisan preposisi ke- yang ditulis serangkai hanyalah untuk

  1. kepada, kemari, dan keluar (sebagai lawan kata "masuk", untuk lawan kata "ke dalam", penulisan harus dipisah, "ke luar").
  2. "kemeja" (baju), yang artinya berbeda dari "ke meja"
  3. "kelapangan" (kata dasar "lapang") berbeda maknanya dengan "ke lapangan"
  4. Untuk menunjuk pada suatu bilangan ordinal, gunakan awalan 'ke-' (kedua anak ini, kelima buku itu)
  5. Untuk menunjuk pada suatu bilangan kardinal, gunakan kata depan 'ke' (anak ke-2, buku ke-5)
  6. Beberapa kata dapat diberi konfiks "dike-kan", misalnya "depan"->"dikedepankan", "mana"->"dikemanakan", "samping"->"dikesampingkan", atau konfiks "ke-an", misalnya "dalam"->"kedalam, kedalaman"

Preposisi "di" dan "pada"

Menurut buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Alwi dkk., 2003, hlm. 295), preposisi “di” adalah penanda hubungan tempat, sedangkan “pada” adalah penanda hubungan waktu. Kesalahan umum yang sering dilakukan adalah penggunaan “di” di depan kata penunjuk waktu seperti “di tahun”, “di masa”, “di abad”, dll. Sesuai dengan peran semantisnya, seharusnya di depan kata penunjuk waktu digunakan kata depan “pada”: “pada tahun”, “pada masa”, “pada abad”, dll.

Buku Tatabahasa Indonesia (Keraf, 1984, hlm. 81) menjelaskan lebih lanjut bahwa kata depan di, ke, dan dari digunakan hanya untuk kata-kata yang menyatakan tempat atau sesuatu yang dianggap tempat. Bagi kata-kata yang menyatakan orang, nama orang, nama binatang, nama waktu, atau kiasan dipergunakan kata pada untuk menggantikan di atau kata depan lain yang digabungkan dengan pada, seperti daripada dan kepada.

Kebingungan ini mungkin disebabkan oleh aturan penggunaan kata depan penunjuk tempat dan waktu yang beragam dalam bahasa Inggris. On, in, dan at memang dapat digunakan sebagai penunjuk waktu dan tempat sesuai dengan konteks masing-masing. Dalam hal ini, aturan kata depan bahasa Indonesia sebenarnya lebih mudah: di digunakan untuk tempat; pada digunakan untuk selain tempat.

Beberapa contoh penggunaan lain yang tidak tepat:

  • Buku itu ada di saya (seharusnya … pada saya)
  • Di kesempatan ini, izinkan saya … (seharusnya Pada kesempatan …)
  • Berikan buku itu ke saya (seharusnya … kepada saya)

https://ivanlanin.wordpress.com/2011/03/27/di-dan-pada/

OK Benar Tidak OK Salah
pada tahun ditahun, di tahun
pada bulan dibulan, di bulan (kecuali jika merujuk pada Bulan (satelit), mis. "Pendaratan di bulan"
pada hari dihari, di hari
pada waktu diwaktu, di waktu
pada masa dimasa, di masa
pada saat disaat, di saat
pada zaman dizaman, di zaman
pada era (periode, tempo, dll.) diera, di era (periode, tempo, dll.)
pada abad (jam, menit, detik, dll.) diabad, di abad (jam, menit, detik, dll.)
pada saya/kamu/kami/kita/kalian/mereka di saya/kamu/kami/kita/kalian/mereka
pada kesempatan di kesempatan

Awalan peN- dan meN-

Jika diikuti k/p/t/s
  • Jika kata dasar berawalan konsonan ganda, maka tidak luluh
    • Perkecualian: Pemrograman, bukan pemprograman
  • Jika kata serapan masih belum umum dipakai
  • Jika awalan adalah "memper-", termasuk "memperhatikan", bukan "memerhatikan"
  • menyomasi, menyosialisasi, menyukseskan, menerjemahkan,
  • memunyai atau mempunyai, menurut KBBI mempunyai. KBBI menyatakan bahwa bentuk yang baku adalah mempunyai dengan alasan bahwa asal katanya adalah empu, bukan punya, meskipun entri ini tetap saja diletakkan sebagai sublema punya. Hal ini menjadi polemik sehingga sebagian orang memilih menggunakan kata memiliki.
Jika diikuti kata dasar bersuku satu
  • Mendapatkan sisipan /-nge/ bila diikuti dengan awalan /me-/ atau /pe-/: Mengebom/pengebom, mengecat/pengecat, mengecor/pengecor, mengelap/pengelap, mengelas/pengelas, pengepakan/mengepak, pengesahan/mengesahkan, pengetikan/mengetik
Lainnya
  • Pengantara -> perantara

Awalan ber- dan ter- yang diikuti suku kata berakhiran /er/

Awalan /ber-/ dan /ter-/ akan menjadi /be-/ dan /te-/ jika melekat pada kata dasar yang suku pertamanya mengandung /er/. Contoh: bekerja (bukan berkerja)

Huruf-huruf yang hampir sama bunyinya

Huruf-huruf dalam kata-kata berikut ini kadang-kadang saling tukar-menukar

Huruf vokal

Huruf a dan e

Huruf e menjadi a
OK Benar Tidak OK Salah
akta akte
algoritma algoritme
apak apek
camilan cemilan
esai esei
frasa frase
kafetaria kafeteria
katapel ketapel
kendaraan kenderaan
manajemen menejemen
manajer menejer
masjid mesjid
Rabu Rebo
saksama seksama
sanggama senggama
sekadar sekedar
seprai seprei
semadi semedi
Huruf e dan a
OK Benar Tidak OK Salah
amendemen amandemen
aritmetika aritmatika
metode metoda
meterai materai, meterei
kalender kalendar
kedaluwarsa kadaluwarsa
kategori katagori
parlemen parlamen
sekuler sekular
seluler selular
sirkuler sirkular
survei survai, survey

Huruf a dan i

Huruf a menjadi i
OK Benar Tidak OK Salah
aktual aktuil
formal formil
trotoar trotoir
komersial komersiil, komersil*
tradisional tradisionil*
orisinal orisinil, original*
real riil

*) berlaku untuk semua akhiran -al yang lainnya.

Huruf a dan o

Huruf a menjadi o
OK Benar Tidak OK Salah
afdal afdol
gana-gini gono-gini

Huruf e dan i

Huruf e menjadi i
OK Benar Tidak OK Salah
antre antri
apotek, apoteker apotik
artefak artifak4
atlet, atletik atlit
atmosfer1 atmosfir
cedera cidera
cendekiawan cendikiawan
cenderamata cinderamata
debit debet[9]
definisi difinisi
dekret dekrit2
desain disain
deskripsi diskripsi
diskotek diskotik
eksem eksim, exim
faedah faidah
ekstrem
ekstremis
ekstrim
ekstrimis
komplet komplit
konkret konkrit, kongkrit, kongkret
kredit kridit
museum musium
penalti pinalti
peranti piranti
pensil pinsil
personel personil
sistem sistim
teoretis teoritis3
video vidio

1 dan akhiran -ir yang lain

2 diserap dari bahasa Belanda decreten, bukan bahasa Inggris decree[10]

3 diserap dari bahasa Belanda theoretisch, bukan bahasa Inggris theoretical

4 diserap dari bahasa Inggris Britania artefact, bukan AS artifact

Huruf i menjadi e
OK Benar Tidak OK Salah
cengkih cengkeh
disertasi desertasi
hakikat hakekat
intelijen intelejen
kaidah kaedah
kempis kempes
leding ledeng
nasihat
penasihat
nasehat
penasehat
praktik, praktikum praktek, praktekum
risiko resiko
ritsleting retsleting
Senin Senen

Huruf e dan u

Huruf e menjadi u
OK Benar Tidak OK Salah
ameba amuba
penggawa punggawa
serban surban

Huruf e dan o

Huruf e menjadi o
OK Benar Tidak OK Salah
nomor nomer
serban sorban

Huruf i dan u

Huruf u menjadi i
OK Benar Tidak OK Salah
bus bis

Huruf i dan o

Huruf o menjadi i
OK Benar Tidak OK Salah
agrobisnis agribisnis

Huruf o dan u

Huruf o menjadi u
OK Benar Tidak OK Salah
kantong kantung
khotbah khutbah
mandor mandur
roboh rubuh
pastor pastur
sopir supir
Huruf u menjadi o
OK Benar Tidak OK Salah
babun babon (dimaknai jenis kera)
guncang goncang
gua goa
kaus kaos
kukuh kokoh
kumulatif komulatif
kolumnis kolomnis
kurma korma
lubang lobang
limusin limo, limosin
mangkuk mangkok
Rabu Rebo
saus saos
sup sop
surga sorga
tegur tegor
telur telor
ubrak-abrik obrak-abrik

Gugus vokal ua/ue/ui menjadi wa/we/wi

OK Benar Tidak OK Salah
ekuivalen ekwivalen
frekuensi frekwensi
konsekuensi konsekwensi
kuadran kwadran
kuadrat kwadrat
kualifikasi kwalifikasi
kualitas
kualitatif
kwalitas, kwalitet
kwalitatif
kuantitas
kuantitatif
kwantitas
kwantitatif
kuantum kwantum
kuartal kwartal
kuintal kwintal
kuitansi kwitansi
Namun:
khawatir kwatir atau kuatir

gugus konsonan "kw" yang tidak berubah menjadi "ku" hanyalah pada kata "dakwa"

Gugus wa menjadi ua

OK Benar Tidak OK Salah
jadwal jadual1

1 diserap dari bahasa Arab jadwaal

Diftong ie

Diftong ini hanya diucapkan seperti "i" dengan huruf "e" yang pelan, jadi orang kadang menafsirkan bahwa penulisannya menggunakan "i":

OK Benar Tidak OK Salah
hierarki hirarki
karier karir

Huruf i dan y

OK Benar Tidak OK Salah
miliar milyar
triliun trilyun

Huruf konsonan

Huruf f, p, dan v

Huruf f menjadi p/v2
OK Benar Tidak OK Salah
aktif aktip, aktiv1
daftar daptar
efektif efektip, epektif, epektip
Februari Pebruari
fisik pisik
fondasi pondasi
foto photo
fotokopi photokopi
hafal hapal
insaf insap, insyaf
konferensi konperensi
kreatif kreatip, kreativ
maaf maap
nafsu napsu
negatif negatip, negativ
objektif objektip, obyektip, obyektif
pasif pasip, pasiv
positif positip, positiv
produktif produktip, produktiv
saraf sarap
sertifikat sertipikat
subjektif subjektip, subyektip, subyektif
tarif tarip
transitif transitip, transitiv

1 lihat pula akhiran -iti/-itas 2 biasanya, orang suku sunda, dipengaruhi oleh bahasa daerah, mengucapkan f menjadi p. Lihat Bahasa Sunda

Huruf p menjadi f
OK Benar Tidak OK Salah
paham faham
pikir
berpikir
fikir
berfikir
telepon telfon*, telpon, tilpon
napas nafas
permak vermak*
pulpen vulpen*

*Dari bahasa Belanda (telefoon, vermaak, vulpen)

Huruf v menjadi f/p
OK Benar Tidak OK Salah
aktivis aktifis
konveksi konfeksi
motivasi motifasi
November Nopember
provinsi propinsi

Huruf b dan p

Huruf p menjadi b
OK Benar Tidak OK Salah
baptis babtis
jerembap jerembab
lembap lembab
sembap sembab
Huruf b menjadi p
OK Benar Tidak OK Salah
Sabtu Saptu

Huruf d dan t

Huruf d menjadi t
OK Benar Tidak OK Salah
tekad tekat
Huruf t menjadi d
OK Benar Tidak OK Salah
bejat bejad
nekat nekad
otopet otoped

Huruf g dan j

Huruf g menjadi j
OK Benar Tidak OK Salah
genius
margin
marginal
jenius
marjin
marjinal

Huruf j dan y

Huruf j menjadi y
OK Benar Tidak OK Salah
objek obyek
objektif obyektif, obyektip
subjek subyek
subjektif subyektif, subyektip
Huruf y menjadi j
OK Benar Tidak OK Salah
proyek projek

Huruf s dan z

Huruf s menjadi z
OK Benar Tidak OK Salah
asas azas
Huruf z menjadi s
OK Benar Tidak OK Salah
ijazah ijasah
jenazah jenasah
plaza plasa

Huruf t menjadi th

OK Benar Tidak OK Salah
batin bathin
Katolik Katholik
ortografi orthografi
patogen pathogen
teologi theologi (namun S.Th. untuk Sarjana T[h]eologi)

Huruf z menjadi j

OK Benar Tidak OK Salah
izin ijin
rezeki rejeki, rizki, riski, rizqi
rezim rejim
zaman jaman
zamrud jamrud
zina
perzinaan
jinah
perjinahan

Gugus -er- dan -r-

Bagian kata -er- (swarabakti) sering kali mengalami salah tulis. Meskipun dalam pengucapannya huruf "e" dalam "-er-" hanya dieja dengan pelan, namun beberapa kata penulisannya menggunakan "-er-" dan beberapa kata lainnya hanya "-r-" saja, yaitu pada gugus konsonan -dr-, -pr-, dan -tr. (lihat pula arsip diskusi)

Kata-kata yang penulisannya menggunakan "-er-":

OK Benar Tidak OK Salah
anugerah anugrah
cenderawasih cendrawasih
indera indra
jenderal jendral
keripik kripik
kerupuk krupuk
kesatria ksatria, satria
menteri mentri
negeri negri
seberang
menyeberang
sebrang
menyebrang
terampil trampil

Kata-kata yang penulisannya menggunakan "-r-":

OK Benar Tidak OK Salah
istri isteri
justru justeru
prajurit perajurit
Prancis Perancis[11]
putra putera
putri puteri
samudra samudera
sastra sastera
Sumatra[catatan 1] Sumatera
sutra sutera
trompet terompet

Gugus konsonan kh

Bagian kata -kh- hanya diucapkan seperti "k" dengan huruf "h" yang pelan, jadi orang kadang salah menulis menggunakan "k" atau "h" saja:

OK Benar Tidak OK Salah
ikhlas iklas
ikhtisar iktisar
khafilah kafilah, kalifah, khalifah
khawatir kawatir, kwatir, kuatir
khotbah kotbah
khusyuk kusyuk
makhluk makluk, mahluk, mahkluk
nakhoda nahkoda, nakoda
takhta tahta
takhayul takhyul, tahyul, tahayul

Beberapa kata juga sering ditulis menggunakan "-kh-" padahal yang benar hanya "k" atau "h" saja:

OK Benar Tidak OK Salah
ahli akhli
anarki anarkhi
karisma
karismatik
kharisma
kharismatik
maksud mahsud, makhsud
rahmat rakhmat
teknik tekhnik, tehnik
teknologi tehnologi
ihwal ikhwal

Gugus konsonan ks menjadi x

OK Benar Tidak OK Salah
ekspor expor
ekstra extra
kompleks komplex, komplek
seks sex
taksi taxi
ekstasi extasi

Gugus konsonan sy

OK Benar Tidak OK Salah
insaf insyaf
saraf syaraf
surga syurga
masyhur mashur, masyur, mahsyur, mashyur

Gugus konsonan dz

OK Benar Tidak OK Salah
muazin muadzin
azan adzan
ustaz
ustadz, ustad, ustadzah
zikir dzikir
zuhur dzuhur, dhuhur, zhuhur

Akhiran

Akhiran -is/-a

Umumnya berasal dari akhiran bahasa Inggris "-ize":

OK Benar Tidak OK Salah
analisis analisa
diagnosis diagnosa
hipotesis hipotesa
sintesis sintesa

Akhiran -itas/-iti

Umumnya berasal dari akhiran bahasa Inggris "-ity", beberapa menjadi akhiran "-iti", dan beberapa menjadi "-itas". Kata-kata yang penulisannya menggunakan "-itas" (lihat [12]):

OK Benar Tidak OK Salah
aktivitas aktiviti, aktifitas[13] (tapi aktif, bukan aktiv*)
efektivitas efektifitas*
komunitas komuniti
kreativitas kreatifitas*
produktivitas produktifitas*
realitas realiti, realita
selebritas selebriti
sportivitas sportifitas*
universitas universiti
utilitas utiliti (bukan kesalahan umum)
validitas validiti

* Aturan untuk kata serapan utuh ini juga berlaku untuk kata yang diserap dari kata bahasa Inggris berakhiran -ivity yang lain

Akhiran -asi/-ir

[14]

OK Benar Tidak OK Salah
dilokalisasi dilokalisir
didramatisasi didramatisir
dipolitisasi dipolitisir
dinetralisasi dinetralisir
dikonfrontasi dikonfrontir
mendominasi mendominir
koordinasi koordinir
proklamasi proklamir
terorganisasi terorganisir
terealisasi terealisir

Pengaruh imbuhan

Imbuhan dalam bahasa Indonesia kadang membingungkan bagi sebagian orang. Peluluhan maupun awalan yang mirip kadang-kadang menjadi sumber kerancuan. Berikut kata-kata yang sering salah bentukan berimbuhannya:

  • kata dasar ubah (dipengaruhi pengucapan be·ru·bah/pe·ru·bah·an, alih-alih ber·u·bah/per·u·bah·an):
OK Baku Tidak OK Tidak baku
ubah rubah, robah
diubah dirubah
mengubah merubah
  • beberapa kata dasar yang dimulai dengan "tel..." salah diberi imbuhan "ter-"+"l..."
OK Baku Tidak OK Tidak baku
telanjur terlanjur
telantar terlantar
  • Kata benda dengan kata kerja:
OK Kata benda OK Kata kerja
pelepasan penglepasan
penglihatan pelihatan (dari dasar "kelihatan")
permukiman pemukiman
perumahan pengrumahan (untuk maksud dari housing maupun PHK)
persewaan penyewaan

c dan s

  • kata dasar berawalan "c" dan "s":
OK Baku Tidak OK Tidak baku
cinta
mencintai

menyintai
colok
mencolok

menyolok
sontek
menyontek
contek
mencontek
  • "Pencucian" dari kata dasar "cuci" sedangkan "Penyucian" dari kata dasar "suci"

m dan p

  • kata dasar "mungkir" (dipengaruhi turunan "memungkiri" sehingga disangka kata dasarnya "pungkir")
OK Baku Tidak OK Tidak baku
mungkir
dimungkiri
kumungkiri
kaumungkiri
pungkir
dipungkiri
kupungkiri
kaupungkiri

n dan t

  • kata dasar berawalan "t" yang luluh jika diberi imbuhan me-
OK Baku Tidak OK Tidak baku
tampak
tampaknya
nampak
nampaknya
  • tongkrong — nongkrong[16]

ber-/ter- diikuti suku kata berakhiran -er

  • beternak - berternak
  • beterbangan - berterbangan
  • beserta - berserta
  • beperkara - berperkara
  • bepergian - berpergian
  • bekerja - berkerja
  • beberapa - berberapa
  • tebersit - terbersit
  • tepercaya - tepercaya
  • teperdaya - terperdaya
  • tepercik - terpercik
  • tepergok - terpergok

Huruf kapital

OK Baku Tidak OK Tidak baku
Anda anda (karena merupakan kata sapaan, seperti "Bapak", "Ibu", dll)

Ditambah satu huruf

OK Benar Tidak OK Salah
aksesori aksesoris
andal handal
antar hantar
anutan panutan
ambiver ambivert
asiri atsiri
bakti bhakti
darma dharma
diktator diktaktor
ekspor eksport
ekstrover ekstrovert
embus hembus
hadis hadits, hadist
harfiah harafiah
introver introvert
imbau himbau
impor import
isap hisap
interpretasi interprestasi
kanker kangker
tik ketik
kongres konggres
lanskap lansekap
magrib maghrib
mak emak
makin semakin
memengaruhi mempengaruhi
mengkilat mengilat
modern moderen
paspor pasport
peduli perduli
Ramadan Ramadhan
rapi rapih
Sanskerta Sansekerta
Sri Lanka Sri Langka
salat shalat, sholat
silakan silahkan
standar
tetapi: standardisasi
standard
utang hutang
zina zinah

Tanda hamzah

Tanda hamzah digunakan untuk memisahkan pelafalan yang berbeda dari kaidah pada umumnya. Misalnya kata "Jumat" menurut pelafalan bahasa Indonesia dieja Ju·mat, namun karena merupakan kata serapan, maka ejaannya mengikuti ejaan aslinya, yaitu Jum·at. Tanda hamzah atau tanda hambat glotal dalam ortografi bahasa Arab melambangkan bunyi hambat glotal tersebut, demikian juga dengan huruf vokal ganda di tengah-tengah kata seperti "ma·af" dan "ta·at", namun pada penulisan bahasa Indonesia modern sudah tidak digunakan lagi. Tanda hamzah juga terkadang digunakan untuk menggantikan bunyi 'k' glotal di tengah-tengah kata seperti "la(k)'·nat", "mu(k)'ji·zat", dan "ni(k)'·mat"

OK Benar Tidak OK Salah
doa do'a
Jumat Jum'at
laknat la'nat
maaf ma'af
mukjizat mu'jizat, mujizat, mujijat
nikmat ni'mat
rakaat raka'at
taat ta'at

Dikurangi satu huruf

OK Benar Tidak OK Salah
ambulans ambulan
Antarktika Antartika
arteria arteri
asyik asik
Australia Australi
detail detil
depot depo
ensiklopedia ensiklopedi
elite elit
frustrasi frustasi
geladi gladi
gereget greget
Italia Itali
karena karna
kelenteng klenteng
kerling erling
konstruksi kontruksi
massal masal*
merek merk
respons
direspons
respon
diresponi
sekak skak
setir stir
Singapura Singapur
standardisasi standarisasi[17]
tetapi dari kata dasar: standar
tenteram tentram
varietas varitas

Sama namun beda (homofon)

Berikut beberapa pasang kata yang bunyinya sama (homofon) atau hampir sama, namun artinya jauh berbeda. Hati-hati dalam memilih kata-kata berikut:

  • analisis (verba), analitis (adjektiva)
  • hipnosis (=sugesti, nomina), menghipnosis (verba), hipnotis (adjektiva)
  • ialah (=ia adalah), adalah (=yaitu)
  • pernyataan (=menyatakan sesuatu), pertanyaan (=bertanya sesuatu)
  • sangsi (=ragu-ragu), sanksi (=konsekuensi atas perilaku yang tidak benar, salah)
  • sarat (=penuh), syarat (=kondisi yang harus dipenuhi)
  • tolok (=imbangan), tolak (=dorong) dalam frasa 'tolok ukur'
  • ubah (=mengganti) - mengubah, rubah (=serigala)

Dua bentuk satu makna

  • seludup dan selundup

Bentuk mirip makna berbeda

Bentuk mirip makna berbeda

  • acu (mengacu) – acuh (mengacuhkan)
  • asa (harapan; putus asa) – asah (mengasah pisau)
  • basa (asam basa) – basah (kena air)
  • dakwa – dakwah
  • gaji – gajih (lemak)
  • kontan – konstan
  • massa – masa (waktu)
  • mega (awan) – megah
  • menentang - menantang
  • menjaring (jaring) – menyaring (saring)
  • menyucikan (suci) – mencucikan (cuci)
  • papasan – pampasan
  • peri – perih
  • sah – syah (raja)
  • sarat – syarat
  • tua – tuah (bertuah)
  • tunjuk – unjuk
  • mengaji, pengajian – mengkaji, pengkajian
  • sendawa (bahan kimia kalium nitrat atau KNO3) – serdawa (bunyi yg keluar dr kerongkongan)
  • beruang – ber-uang
  • beri-kan – ber-ikan
  • kemeja hijau – ke meja hijau
  • digulai (gulai) – digula-i (gula)
  • mimpikan (=mengalami dalam mimpi) - impikan (=dambakan)
  • orang tua (=orang sudah tua) - orangtua (ayah-ibu)
  • keluar (kata kerja) - ke luar (kata keterangan)

Anomali / belum dikategorikan

OK Benar Tidak OK Salah
amfibi amphibi
anjlok anjlog
avokad alpukat, alpokat
pulpen bolpen*
cabai cabay
cerek ceret
diferensial differensial
durian duren
faksimile faksimili, faksimil, faximile
gerha graha
goblok goblog
gombroh gombrong
gorden horden, korden
gubuk gubug
imajinasi imaginasi
jeriken jerigen, jirigen
kalau kalo
karut-marut carut-marut
kuota kwota
mazhab mahzab
memesona mempesona
misi missi
mulia mulya
nanas nenas
negosiasi negoisasi
otomotif automotif
paralel pararel
pasca paska
persen prosen
petai pete, petay
profesor proffesor
ramai rame
rapor rapot[18]
relaksasi rileksasi
remunerasi renumerasi
sekretaris seketaris, sekertaris
sentosa sentausa
stroberi strawberi, strawbery
takwa taqwa
taoco tauco
taoge tauge, toge
teladan tauladan
tobat taubat
visi vissi

*Dari bahasa Inggris: ballpoint

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Pengecualian silakan dilihat di WP:SUMATRA dan WP:SUMATERA

Referensi

Pranala luar