Lompat ke isi

Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Perang Saudara Islam II

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
CATATAN PENUTUP

Aku putuskan untuk meluluskan artikel ini setelah mendapatkan peninjauan dari 5 pengguna dan komentar tambahan dari pengguna lainnya. Terima kasih untuk penulis dan peninjau.  Mimihitam  31 Agustus 2019 07.25 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Artikel ini disetujui.


Pengusul: HaEr48 (b • k • l) · Status:    Selesai

Artikel sejarah Islam mengenai perang yang pecah di kalangan umat Islam setelah meninggalnya Muawiyah. Perang ini cukup menentukan karena mengukuhkan posisi Umayyah dan kekhalifahan yang berdasarkan keturunan, serta memperlebar perpecahan yang kelak membedakan Sunni dan Syiah. Didasarkan dari artikel en.wp yang cukup komprehensif dan juga jadi calon AP di sana (mungkin tak lama lagi akan diangkat). HaEr48 (bicara) 30 Juli 2019 13.36 (UTC)[balas]

Memanggil beberapa pengguna yang mungkin tertarik dengan topiknya: @Rahmatdenas @Urang Kamang @AMA Ptk @Hanamanteo @Mohamadhzanhari @Ardzun @Naval Scene  Mimihitam  30 Juli 2019 14.00 (UTC)[balas]

Sekalian Japra Jayapati pakar penulisan artikel bertopik sejarah. HaEr48 (bicara) 30 Juli 2019 14.29 (UTC)[balas]
Tag juga Syusuf2016  Mimihitam  31 Juli 2019 08.17 (UTC)[balas]
Terima kasih undangannya. Ada sedikit masukan dari saya yaitu terkait Siti Aisyah, isteri Nabi Saw, sebaiknya tidak disebut janda Sang Nabi cukup isteri Nabi karena terkait firman Alloh Surat 33 Al-Ahzab ayat 53: (وَلَا أَن تَنكِحُوا أَزْوَاجَهُ مِن بَعْدِهِ أَبَدًا ۚ) bahwa (1) isteri Nabi tidak boleh dinikahi orang lain setelah Nabi meninggal selamanya, (2) mereka digelari Ummahatul mu'minin ibunya orang yang beriman, sehingga tidak patut disebut janda.--Syusuf2016 (bicara) 14 Agustus 2019 03.03 (UTC)[balas]
@Syusuf2016 terima kasih sudah bersedia berkomentar. Kalau ada komentar lain dari segi substansi silakan loh.  Mimihitam  22 Agustus 2019 09.05 (UTC)[balas]
Tidak masalah, aku ubah jadi "istri". HaEr48 (bicara) 22 Agustus 2019 12.46 (UTC)[balas]
Teman-teman wikipediawan yang lain saja. Saya kurang tertarik sejarah perang, apalagi yang melibatkan sahabat Nabi setelah Nabi meninggal. Terima kasih sudah mengundang saya. Mohamadhzanhari (bicara) 30 Juli 2019 23.18 (UTC)[balas]
@HaEr48: Saya cuma pemerhati biasa, jauh dari pakar. Buktinya, begitu tuntas baca, saya langsung setuju artikel ini dijadikan AP, kendati isinya (yang sudah sangat bagus) di sana-sini terkesan kurang (pakai istilah Bung HaEr48 nih) "dingin".تابيق ~ Japra (obrol) 31 Juli 2019 08.47 (UTC)[balas]
@Japra Jayapati: Terima kasih bung. Kalau ada contoh spesifik yang menurut bung perlu diperdingin lagi, silakan dikomentar HaEr48 (bicara) 31 Juli 2019 11.53 (UTC)[balas]
@HaEr48: Khusus untuk sejarah Islam, saya memutuskan untuk tidak spesifik. Kurang "dingin" cuma soal kurang menonjolkan "keberagaman" pandangan yang masih hidup sampai sekarang terkait peristiwa ini (sudah ada yang menyinggung di bawah, dan Bung juga sudah memberi penjelasan yang memuaskan menurut saya). Intinya, saya suka sekali artikelnya, bahasanya bagus sekali, terkesan netral, informatif, sangat layak AP. Kalau soal rujukan-rujukannya, Mas Mimihitam dan Bung HaEr48 jagonya.تابيق ~ Japra (obrol) 31 Juli 2019 14.12 (UTC)[balas]
Ini kok nge-"ping" orang lain lewat halaman pengusulan sih ??? Apa bedanya coba sama si Rusdi --Glorious Engine (bicara) 31 Juli 2019 00.28 (UTC)[balas]
Menurutku ngeping lewat halaman pengusulan boleh saja asal ada relevansinya buat yang ditarget (misal, ngeping pakar bidangnya atau orang yang sering tertarik bidangnya). Kalau ngeping sembarangan orang terus-terusan, baru tidak baik. HaEr48 (bicara) 31 Juli 2019 11.53 (UTC)[balas]

Komentar dari Glorious Engine

[sunting sumber]
  • "Menurut pakar studi Islam G. R. Hawting," Ganti jadi "kajian Islam"
  • "Perkiraan daerah kekuasaan Ibnu az-Zubair dan Umayyah setelah meninggalnya Muawiyah bin Yazid" ganti jadi "Muawiyah bin Yazid meninggal"
  • "Ia lalu mengirim panglimanya Ibrahim bin al-Asytar" hapus akhirnya "-nya", cukup "panglima" aja soalnya sudah pasti orang mengirim panglima sendiri, bukan panglima milik orang lain
  • "mengalahkan pasukan pro Ibnu az-Zubair dalam beberapa bentrokan kecil." Ganti jadi "pasukan pendukung"
  • " Ia mendorong pembalasan terhadap kematian Husain dan didirikannya diangkatnya putra Ali lainnya, Muhammad bin al-Hanafiyyah, sebagai khalifah." ?????
  • Kalo kalimat "mengingat Husain adalah cucu Muhammad." pakai kata "Muhammad" tapi kok kalimat "serta Aisyah, janda sang Nabi." pakai kata "Sang Nabi" ?

--Glorious Engine (bicara) 31 Juli 2019 00.25 (UTC)[balas]

Komentar AMA

[sunting sumber]

Saya mungkin tak banyak meninjau dalam penerjemahan. Tapi, baiklah saya mula.

  • Ehwal pemilihan sumber: karena ini sudah membicarakan Kekhalifahan Umayyah di Suriah, barang tentu ensiklopedia tokoh² Damaskus karangan Ibnu Asakir Tarikh Dimasyqa", juga ensiklopedia tokoh² Islam Adz-Dzahabi Siyar A'lamin Nubala, juga karangan agak "padat" Ibnu Katsir Bidayah wan-Nihayah, juga Al-Kamil fit Tarikh oleh Ibnu Atsir, mungkin dapat dipakai. Sebab, bukankah Husain bin Ali RA juga ada dijelaskan oleh Ibn 'Asakir? Trus, sumber² tulisan Hitti dan Rosenthal, kali ini lewat ya?
    • Jadi bung, kebijakan dan praktek Wikipedia:Sumber tepercaya mengharuskan penulis untuk mengandalkan sumber sekunder yang relatif baru dan akademis, dan tidak mengandalkan sumber-sumber primer, seperti karya sejarawan-sejarawan klasik. Ini bukan cuma untuk sejarah Islam tapi juga sejarah apapun dan bidang apapun (misal, Herodotos tidak langsung dikutip untuk topik sejarah Yunani, atau Isaac Newton tidak langsung dikutip untuk topik fisika). Bukan karena mereka itu tidak ahli, tetapi hasil karya mereka itu perlu "diolah" oleh sumber-sumber sekunder. Tentang sejarah, terutama karena sejarawan sekarang lebih punya banyak alat maupun teknik untuk membandingkan dan mengolah hasil karya primer itu. Silakan cek juga Wikipedia:Bukan riset asli#Sumber primer dan sekunder dan Wikipedia:Sumber tepercaya. Kalau tidak salah Mimihitam dulu pernah mau buat kebijakannya khusus mengenai sejarah. Jadi tidak ya? HaEr48 (bicara) 31 Juli 2019 13.08 (UTC)[balas]
  • Ibnu Umar: kalau sy tidak salah, ia tidaklah termasuk yg menolak. Buku Bidayah tidak salah menjelaskan itu.
    • Menolak apa Bung? Artikel ini hanya menyebutkan Ibnu Umar awalnya menolak usul Muawiyah menetapkan anaknya sendiri sebagai penerus, dan ini disebutkan di sumber (Welhausen hal. 142). HaEr48 (bicara) 31 Juli 2019 13.08 (UTC)[balas]
  • Hasan bin Ali dan perlunya penjelasan "Āmul Jamā"ah: dalam periwayatan hadits² Sunni, tepatnya riwayat Bukhari, tercatat pujian Nabi Muhammad kpd Hasan bin Ali sebab dia mendamaikan dua golongan yg berlain pandang. Tahun 40 Hijri, dalam mana ia menyerahkan kepemimpinan kepada Muawiyah, sehingga dlm kondisi ini, situasi menjadi sedikit lebih damai. Hasan sendiri dicela dengan bersangatan sama penduduk Kufah, sebab tindakan ini. Apa yg terjadi sesudahnya? Pemerintahan Muawiyah jadi relatif tenang dari berbagai permasalahan politik. Sy kira itu perlu dituliskan dalam artikel. Jika pun pada saat meninggalnya Muawiyah RA, memunculkan Perang Saudara di masa Yazid, perlu dijelaskan lebih dahulu bhw sebelum itu, bahwa masa Muawiyah itu memang masa yg tenang.
  • Husain bin Ali dan peristiwa Karbala: ada 70 pengiring yg meninggal? Bukankah yg banyak meninggal itu ialah banyak dari kerabatnya ya? Anaknya, Ali bin Husain selamat. Menurut golongan Syiah, org² Kufah lah yang justru bersikap kianat kepada Husain. Ali bin Husain menyampaikan itu. Karena Husain sudah dihasung semangatnya utk (mendatangi penduduk Kufah dan) bertempur penduduk Kufah, dan bahkan dijanjikan utk ditolong, tapi kemudian para penduduk Kufah meninggalkan Husain bin Ali RA.
  • Harrah: Insiden Harrah disinggung dalam Tarikh Khulafa" oleh Jalaluddin as-Suyuthi. Dalam kejadian ini, yg menyedihkan 700 orang sahabat Rasulullah dikabarkan meninggal jadi korban insiden ini.
  • Lalu Azariqa? Azariqah kalih? Di Barat, kata ta marbutah saya pikir nd begitu penting, sebab itu mungkin saja "Syafiiyah" dibaca "Shafiiya"
    • Betul, lupa memperbaiki transliterasi Inggris yang menghilangkan ta marbutah (makanya di teks Inggris ada Aisha, Muawiya, Sharia, dan seterusnya). Sekarang sudah diperbaiki. HaEr48 (bicara) 31 Juli 2019 13.08 (UTC)[balas]
  • Menuju bagian akhir, ada dijelaskan pandangan sejumlah tokoh sehubungan dgn kejadian² ini. Agaknya perlu pula dijelaskan kondisi perpolitikan itu kemudian jauh tenteram menjadi lebih sejuk di era Umar bin Abdul Aziz yang sayangnya tak lama memerintah.
    • Di bagian "kelanjutan" dijelaskan sedikit tentang pemerintahan Abdul Malik bin Marwan yang berhasil mengkonsolidasikan lagi kekhalifahan. Kalau Umar bin Abdul Aziz menurutku tidak terkait langsung dengan perang ini, jadi kalau mau dijelaskan, di artikelnya sendiri saja. HaEr48 (bicara) 31 Juli 2019 13.08 (UTC)[balas]

Baiklah, sampai sini dahulu. --AMA Ptk (bicara) 31 Juli 2019 01.13 (UTC)[balas]

Saran kedua, kenapa tak dipecah saja sumber jadi 3: sudut pandang Sunni, Syiah, dan akhli² kontemporer? --AMA Ptk (bicara) 31 Juli 2019 04.22 (UTC)[balas]
Kalau dipecah jadi artikelnya tidak koheren karena ada tiga bagian paralel. HaEr48 (bicara) 31 Juli 2019 13.08 (UTC)[balas]
Ali bin Abi Thalib: dia meninggal SEBELUM shalat subuh. Para pembunuhnya dikecam dengan sangat dlm sabda Nabi Muhammad. Jadi keterangan meninggalnya Ali RA d artikel itu tiada betul. --AMA Ptk (bicara) 31 Juli 2019 04.45 (UTC)[balas]
Sudah diganti jadi "di sebuah masjid di Kufah". Karena meninggalnya Ali terjadi di luar rentang topik utama, hanya ditambahkan di sini sebagai latar belakang dan sengaja dibuat ringkas saja. HaEr48 (bicara) 31 Juli 2019 13.08 (UTC)[balas]
@AMA Ptk: Terima kasih banyak untuk semua masukannya . HaEr48 (bicara) 31 Juli 2019 13.08 (UTC)[balas]

Komentar Ardzun

[sunting sumber]

Terima kasih atas undangan Mimihitam ke sini! Mungkin saya tidak banyak berkomentar walau sebetulnya tertarik dengan topik Islam khususnya terkait aliran dan sektarian. Saya setuju artikel ini diusulkan mengingat peristiwa sejarahnya yang begitu penting dan menjadi puncak perpecahan Syiah dengan Sunni.

Saya setuju dengan pendapat AMA Ptk, khususnya terkait dengan sudut pandang Sunni dan Syiah. Ada poin yang saya rasa cukup krusial, terlebih dengan gesekan sektarian di internal Muslim Indonesia antara Sunni dan Syiah sudah mulai kentara, di antaranya mengenai siapa sebenarnya pembunuh Husein dan juga keterlibatan Aisyah pada perang Jamal sampai sejauh mana. Di antara pendapat yang muncul di kalangan Sunni bahwa pembunuh Husein adalah orang Syiah atau penduduk Kufah sendiri, bukanlah gubernur Kufah ataupun pihak dari Yazid. Contoh artikel yang menyebutkan hal ini ada di sini. Kemudian terkait Aisyah, mungkin bisa diperinci apakah hanya sekadar bertemu dengan Ali atau memang bertempur. Mungkin dapat dicari lagi referensi yang lebih kredibel terkait hal ini agar artikel ini dapat netral. Terima kasih! Ardzun (bicara) 31 Juli 2019 10.40 (UTC)[balas]

Terima kasih atas tanggapannya

  • Pertempuran Ali dan Aisyah memang pertempuran sungguhan dan bukan "sekadar bertemu". Hal ini disebutkan baik di sumber-sumber modern (yang sudah dikutip di catatan kaki artikel) maupun sumber klasik seperti Ath-Thabari : [2] atau Ibnu Katsir: [3]. HaEr48 (bicara) 31 Juli 2019 13.31 (UTC)[balas]
  • Versi lain dari peristiwa Karbala: Kalau menggunakan blog seperti kisahmuslim.com tentu akan ada puluhan atau ratusan versi yang ditemukan tentang peristiwa ini, dan kita tidak akan selesai membahasnya. Karena itu, sesuai kebijakan Wikipedia (Wikipedia:Sumber tepercaya) yang digunakan hanyalah sumber akademik yang dipublikasikan oleh penerbit tepercaya dan disunting editor. Mereka juga menulis mengandalkan sumber-sumber Muslim klasik kok dan juga mempertimbangkan baik sudut pandang Sunni maupun Syiah.

--HaEr48 (bicara) 31 Juli 2019 13.31 (UTC)[balas]

Ya, betul sekali artikel yang saya kutip sebelumnya memang bukan sumber akademik. Hanya sebagai pengantar saja bahwa pendapat demikian ada. Barangkali jika suatu saat ada sumber akademik yang layak terkait pendapat tersebut, dapat dimasukan sebagai sudut pandang lain.Ardzun (bicara) 5 Agustus 2019 03.53 (UTC)[balas]

Komentar Mimihitam

[sunting sumber]

@HaEr48 berikut adalah peninjauanku. Status: selesai membaca, menunggu tanggapan.  Mimihitam  4 Agustus 2019 08.23 (UTC) mencoba mengcrosscheck sumber secara acak.  Mimihitam  8 Agustus 2019 16.29 (UTC)[balas]

Peninjauan umum
[sunting sumber]
  • "Ditulis dengan baik" berarti bahwa prosanya memiliki alur dan perumusan kalimat yang baik, bahkan luar biasa.
    • YaY Terjemahannya sangat bagus. Perumusan katanya sangat enak untuk dibaca. Aku juga sudah melakukan penyesuaian untuk beberapa bagian, mohon diperiksa apakah sudah OK atau belum. Namun, ada satu kalimat yang perlu disesuaikan sedikit: "Gagasan ini nantinya masuk ke arus utama doktrin agama Islam" --> penggunaan istilah "arus utama" di sini agak kaku, coba dirumuskan ulang
  • "Komprehensif" berarti bahwa artikel membahas semua fakta dan rincian utama serta tidak memiliki pranala merah yang terlalu banyak.
    • YaY Artikel sangat komprehensif dan menjabarkan segala aspek, dari latar belakang sampai tinggalan sejarah. Bagian daftar pustakanya tapi merah membara. Saranku agar pranala-pranala merahnya dihitamkan saja karena tidak terlalu substansial untuk artikelnya.
  • "Fakta akurat" berarti bahwa pernyataan-pernyataan dapat dipastikan ke sumber tepercaya dan secara akurat merepresentasikan materi pengetahuan yang terpublikasi. Pernyataan didukung dengan bukti spesifik dan kutipan luar (lihat pemastian dan sumber tepercaya); ini mencakup pengisian bagian "Referensi" yang mencantumkan sumber, dilengkapi dengan kutipan dalam badan artikel.
    • Sudah YaY
  • "Netral" berarti bahwa artikel mewakili pandangan secara adil dan tanpa bias (lihat sudut pandang netral); namun, artikel tidak harus memberikan liputan terhadap pandangan minoritas secara berimbang.
    • YaY Topiknya sepertinya sangat sensitif seperti yang bisa dilihat dari komentar teman-teman di atas, tetapi sumber yang dipakai adalah sumber akademis yang tidak partisan, sehingga netralitasnya terjaga.
  • "Stabil" berarti bahwa artikel bukan merupakan bahan perang suntingan dan bahwa isinya tidak berubah secara berarti dari hari ke hari; pembalikan vandalisme dan pengembangan berdasarkan usulan peninjau tidak termasuk dalam pengertian ini.
    • YaY Artikel sejarah tidak akan berubah banyak.
  • Bagian pembuka yang menyimpulkan seluruh topik dan menyiapkan pembaca untuk rincian lebih lanjut dalam bagian-bagian berikutnya;
    • YaY
  • Sistem hierarki judul yang baik
  • Bagian daftar isi yang cukup tapi tak berlebihan
    • YaY
  • Catatan kaki yang konsisten, misal dengan metode referensi pendek seperti Badu (2010), hlm. 2. Lihat mengutip sumber untuk informasi metode pemformatan referensi yang disarankan, dan informasi yang perlu dicantumkan.
    • YaY Penggunaan SFN yang rapi.
  • Memiliki gambar yang tepat untuk subjek, dengan keterangan gambar yang mencukupi dan status hak cipta yang dapat diterima.
    • YaY
  • Memiliki panjang yang pantas, tetap fokus pada topik utama tanpa terlalu menggali rincian yang tak perlu (lihat gaya ringkasan).
    • YaY Tidak terlalu panjang dan juga tidak terlalu pendek, enak untuk dibaca.
Komentar khusus
[sunting sumber]
  • Aku agak bingung sedikit di tengah-tengah. "Yazid mengirimkan 12.000 tentara yang dipimpin oleh Muslim bin Uqbah untuk menundukkan kawasan Hijaz termasuk Mekkah dan Madinah." Setelah itu Madinah dijarah dan kota Mekkah dikepung. Dari yang aku tangkap, pengepungan di Mekkah gagal, tetapi Madinah berhasil dikuasai oleh Umayyah. Terus kok tiba2 Madinah sudah ada di tangan Az-Zubayr lagi? (terimplikasi dari kalimat berikut: "Serangan Mush'ab bin Az-Zubair ke Palestina berhasil dipatahkan dan pihak Umayyah melancarkan serangan ke Hijaz tetapi dikalahkan di dekat Madinah.") Mohon klarifikasinya.
    • Aku perjelas di akhir #Perlawanan di Mekkah dan Madinah bahwa pasukan Umayyah mundur dari Hijaz setelah kematian Yazid. Sebelumnya sudah ada penjelasan kalau Hijaz itu termasuk Mekkah dan Madinah, dan di paragraf selanjutnya jugas udah ada penjelasan bahwa Ibnu az-Zubair menguasai Hijaz setelah meninggalnya Yazid. HaEr48 (bicara) 6 Agustus 2019 13.58 (UTC)[balas]
  • "Al-Hajjaj tidak langsung menyerang ibu kota Ibnu az-Zubair di Mekkah" --> terus kok ini tiba-tiba Mekkah sudah jadi ibu kota? Mungkin di bagian awal perlu disebutkan kapan Ibnu Zubayr secara eksplisit menjadikannya sebagai ibu kota
  • "Ibnu Ziyad dikirim untuk merebut Irak" --> berhasil atau tidak?
Pemeriksaan sumber
[sunting sumber]

@HaEr48

  • "Koin dengan namanya juga dicetak di kawasan selatan Persia (Fars dan Kirman). Namun, daerah Syam tetap berada dibawah kekuasaan Umayyah" --> Aku tidak berhasil menemukan "Koin dengan namanya juga dicetak di kawasan selatan Persia (Fars dan Kirman)" di Wellhausen 1927, hlm. 168–169.
  • "Mereka merasa kecewa dengan turunnya Hasan, dan amat tidak menyukai kekuasaan Umayyah" --> tidak ada tulisan kalau penduduk Kufah "kecewa" dan "amat tidak menyukai" di Wellhausen 1901, hlm. 61., maupun Daftary 1992, hlm. 47. Sepertinya perlu diparafrase, karena seperti di Wellhausen 1901, hlm. 61, yang ditulis adalah soal penduduk Kufah meminta Ali untuk melawan kekuasaan Umayyah, dan terus lanjut ke pengutusan Muslim bin Aqil dll.
    • Diparafrase sedikit dan diubah halamannya ke yang cocok (sebenarnya Daftary 48-49). HaEr48 (bicara) 12 Agustus 2019 13.45 (UTC)[balas]
    • Ada koreksi dari AhmadLX. Ternyata ada di halaman 61. "Er hatte durch die gemeine Art seines Verzichtes auf die Herrschaft die Anhänger seines Vaters enttäuscht und ihre Achtung eingebüsst. Sie richteten ihre Augen auf seinen jüngeren Bruder, Husain" --> "enttäuscht" artinya kecewa/disappointed. Mohon maaf atas kesalahannya  Mimihitam  12 Agustus 2019 15.58 (UTC)[balas]
  • "Abu Dawud 2008, hlm. 509–510." --> mengutip sumber primer
    • Aku hapus saja karena ada hadis yang disebut sudah didiskusikan sumber modern juga (Madelung 1981). Kalau misalnya tidak ada, bisa jadi boleh juga menggunakan sumber primer sekedar untuk mengutip rincian tanpa analisis. HaEr48 (bicara) 12 Agustus 2019 13.45 (UTC)[balas]
  • "Awalnya 16.000 orang mendaftarkan diri dalam kelompok Tawwabin, tetapi hanya 4.000 yang hadir saat mobilisasi pasukan. Pada November 684, kelompok Tawwabin di bawah pimpinan Ibnu Shurad berangkat dari Kufah untuk menghadapi kubu Umayyah. Mereka singgah sehari di Karbala untuk meratap di makam Husain. Kedua kubu bertemu dalam Pertempuran Ain al-Wardah pada Januari 685 di utara Syam. Pertempuran ini berlangsung selama tiga hari, dan berakhir dengan tewasnya sebagian besar pasukan Tawwabin termasuk Ibnu Shurad. Sebagian kecil berhasil lolos ke Kufah." --> keterangan berhasil ditemukan di Wellhausen 1901, hlm. 71–74, sudah sesuai dengan sumbernya.
  • "Awalnya, Yazid berusaha membujuknya dengan mengirim hadiah serta delegasi untuk berunding" --> keterangan ada di Wellhausen 1927, hlm. 148-150, tetapi pertimbangkan untuk merincikan kalau hadiahnya berupa kalung rantai yang terdiri dari koin-koin perak.
  • HaEr48 aku baru sadar kalau "The History of al-Ṭabarī, Volume 19" dan " The History of al-Ṭabarī, Volume 20" itu terjemahan sumber primer, mungkin kedua sumber ini perlu diganti dengan buku akademis sekunder?  Mimihitam  12 Agustus 2019 14.11 (UTC)[balas]
    • Sudah, kecuali satu tentang pertemuan Walid dengan Husain yang cukup bernilai untuk ilustrasi. Aku tambahkan "Menurut sejarawan Ath-Thabari" di awalnya supaya atribusinya jelas, dan kisahnya juga tidak bertentangan dengan garis besar dari sejarawan modern/sekunder. Aku rasa ini masih sesuai semangat en:WP:PRIMARY bahwa Unless restricted by another policy, primary sources that have been reputably published may be used in Wikipedia, but only with care, because it is easy to misuse them. Any interpretation of primary source material requires a reliable secondary source for that interpretation. A primary source may be used on Wikipedia only to make straightforward, descriptive statements of facts that can be verified by any educated person with access to the primary source but without further, specialized knowledge.... HaEr48 (bicara) 30 Agustus 2019 13.57 (UTC)[balas]
  • "Pada 691, ia mengepung benteng Banu Qais di utara Irak. Setelah gagal menembus pertahanan Banu Qais, ia berhasil mengajak kabilah tersebut untuk bergabung dengan menawarkan konsesi politik serta janji pengampunan atas pemberontakan mereka." --> kok aku nggak bisa menemukan keterangan soal mengepung benteng Qais di Irak utara dan lalu gagal di Kennedy 2016, hlm. 84? Soal konsesi politik aku berhasil menemukan, tetapi mungkin bisa diparafrase sesuai keterangan di situ kalau yang ditawarkan itu jabatan politik dan militer.
    • @Mimihitam: Sebagian di atas sudah aku perbaiki, tapi sisanya nanti aku urusi pelan-pelan, mungkin setelah Wikimania. Mungkin hal-hal yang spesifik bisa sekalian ditanyakan di peninjauan FA en.wpnya mumpung masih dibuka. HaEr48 (bicara) 12 Agustus 2019 17.24 (UTC)[balas]

Komentar dari Hanamanteo

[sunting sumber]
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Bagian pembuka
Latar belakang
  • "yang termasuk beberapa kabilah terkuat di Mekkah, dan merupakan suku dari Muhammad, Ali, serta tiga khalifah sebelumnya" Mungkin bisa diganti Abu Bakar, Umar, dan Utsman?
  • "Pada periode ini, Muawiyah dan para wali negerinya melanjutkan perluasan wilayah Islam, dan membangun institusi-institusi pemerintahan baru. tetapi tidak menghasilkan aturan yang jelas mengenai pengangkatan khalifah-khalifah selanjutnya." Salah satunya harus diganti..
  • "Muawiyah mengadakan majelis syura di Damaskus dan membujuk perwakilan berbagai wilayah melalui diplomasi, suap, dan ancaman." Ini juga.
  • "Sebelum Muawiyah meninggal pada April 680, ia memperingatkan Yazid bahwa Husain dan Ibnu az-Zubair mungkin akan menentangnya, dan mendesak Yazid untuk melawan dan mengalahkan mereka jika hal itu terjadi." Ini juga.
Pemberontakan terhadap Yazid
  • "Penduduk Madinah, dibawah pimpinan Abdullah bin Hanzhalah, menyatakan tidak lagi tunduk pada Yazid dan mengusir wali negeri dan para petinggi Umayyah di kota itu." Pisahkan. Salah satunya harus diganti.
  • "..., termasuk 180 hingga 700 golongan Muhajirin dan Anshar, dan termasuk pula pemimpin mereka Abdullah bin Hanzhalah." Salah satunya harus diganti.
  • "..., dan Ka'bah sempat terkena kebakaran." "terbakar" mungkin lebih tepat.
  • "Ibnu Numair berusaha membujuk Ibnu Az-Zubair untuk mengikutinya ke Syam dan diangkat sebagai khalifah disana, tetapi ia menolak dan Ibnu Zubair mundur dari Hijaz bersama pasukannya." Salah satunya harus diganti. Pisahkan.
Kekhalifahan tandingan Ibnu az-Zubair
  • "Dengan wafatnya Yazid dan mundurnya pasukan Umayyah, Ibnu az-Zubair secara de facto menjadi penguasa Hijaz dan seluruh semenanjung Arab, dengan ibu kota di Mekkah." Salah satunya harus diganti.
  • "... dan kawasan Irak dan Mesir pun lalu tunduk padanya" Ini juga.
  • "Koin dengan namanya juga dicetak di kawasan selatan Persia (Fars dan Kirman). Namun, daerah Syam tetap berada dibawah kekuasaan Umayyah." Sepertinya bisa digabung menjadi sebuah kalimat.
  • "..., dan banyak anggota dan pimpinannya tewas." Salah satunya harus diganti.
  • "Pada masa sekitar kematian Yazid, wali negeri Umayyah di Sijistan (kini timur Iran) Yazid bin Ziyad mengalami pemberontakan dari dinasti Zunbil, penguasa bawahan Umayyah di Zabulistan di ujung timur kekhalifahan." Terlalu banyak.
  • "Penerus Thalhah berasal dari suku Rabi'ah ditentang dan disingkirkan oleh suku saingannya Banu Mudhar." Tambahkan "yang" sebelum "berasal".
  • "Awalnya ia mendukung Ibnu az-Zubair melawan Yazid dan dijanjikan posisi tinggi dalam kekuasaan. Namun, ia tidak juga diangkat setelah menguatnya posisi Ibnu az-Zubair, sehingga ia pulang ke Kufah dan berusaha menanamkan sentimen pro-keturunan Ali pada pendukungnya." Sepertinya bisa digabung menjadi sebuah kalimat.
Kemenangan kubu Umayyah
  • "..., dan Abdul Malik menunda rencananya merebut Irak dan memusatkan perhatiannya untuk mengukuhkan kekuasaannya di Syam." Salah satunya harus diganti.
  • "Di Irak dan Persia, kelompok Azariqah, salah satu faksi Khawarij, merebut Fars dan Kirman pada 685 dan terus menentang Mush'ab." Ini juga.
  • "Najdah mendirikan sebuah negara merdeka di kawan Najd dan Yamamah di semenanjung Arabia pada 685, merebut Yaman dan Hadhramaut pada 688, dan menduduki Thaif pada 689." Terlalu banyak.
  • "Kota suci itu dikepung selama enam atau tujuh bulan dan berakhir dengan menyerahnya pasukan Ibnu az-Zubair dan dibunuhnya pemimpin mereka pada September atau Oktober 692." Salah satunya harus diganti.
Tinggalan sejarah
  • "Bagi Abdul Malik, membelotnya para asyraf seperti Dahhak dan Ibnu Khazim ke kubu Ibnu az-Zubair menunjukkan bahwa sistem pemerintahan Muawiyah yang mengandalkan desentralisasi, diplomasi, dan hubungan pribadi sulit untuk dipertahankan." Salah satunya harus diganti.
  • "Selain itu, bahasa Arab dijadikan bahasa resmi pemerintahan dan koin Arab menggantikan koin Romawi Timur dan Persia." Ini juga.
  • "Walaupun pemberontakannya gagal, gagasan Mukhtar dilanjutkan oleh kelompok yang disebut Kaisaniyyah, sebuah sekte Syiah radikal, yang mengembangkan gagasan akidah dan tentang akhir zaman yang banyak mempengaruhi pemikiran Syiah selanjutnya." Terlalu banyak.
  • "..., dan pendukung Abbasiyah pun banyak berasal dari kaum Syiah dan non-Arab." Salah satunya harus diganti.

Terima kasih atas tinjauannya HaEr48 (bicara) 22 Agustus 2019 14.04 (UTC)[balas]


Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.