Petualangan Tintin

serial komik

Petualangan Tintin (bahasa Prancis: ''Les Aventures de Tintin et Milou'') adalah serial komik yang diciptakan oleh Hergé, seorang artis dari Belgia. Hergé adalah pseudonim dari Georges Remi (19071983) yang dituliskan menjadi RG (dibaca sebagai Hergé dalam bahasa Prancis). Serial ini pertama kali muncul dalam bahasa Prancis sebagai lampiran bagian anak-anak dari koran Belgia, Le Vingtième Siècle pada tanggal 10 Januari 1929. Petualangan Tintin sendiri menampilkan beberapa pemain yang saling melengkapi satu sama lainnya. Dari tahun ke tahun, serial ini menjadi bacaan favorit dan bahan kritikan dari para kritikus selama lebih dari 70 tahun.

Petualangan Tintin
Berkas:Tintin film kartun logo.jpg
Petualangan Tintin
PengarangHergé
Penerbitan

Tokoh utama dari serial ini adalah seorang wartawan Belgia muda yang sekaligus petualang bernama Tintin. Sejak kemunculannya pertama kali, ia telah ditemani oleh seekor anjing jenis fox terrier yang bernama Milo (Snowy) (dalam bahasa Prancis, namanya adalah Milou). Dalam kisah selanjutnya dimunculkan beberapa pemain tambahan seperti Kapten Haddock, yang terkenal dengan sumpah serapahnya, tetapi dia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kepelautan dan asas kesetaraan. Kemudian ada juga Profesor Lakmus (Professeur Tournesol) yang sangat cerdas, tetapi memiliki masalah dengan pendengarannya. Dan tak lupa karakter Dupont dan Dupond ((Inggris) Thomson dan Thompson dalam bahasa Inggris), detektif kembar yang konyol dan sangat tidak kompeten.

Dengan keberhasilan serial ini, komik tersebut dikumpulkan menjadi suatu album petualangan (23 secara keseluruhan dan ditambah satu album yang masih berupa sketsa, Tintin dan Alph-Art), yang berhasil dan telah diadaptasi ke dalam bentuk film dan teater. Komik ini adalah salah satu komik Eropa yang sangat terkenal pada abad ke-20. Sudah lebih dari 200 juta bukunya diterbitkan dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 50 bahasa.[1]

Serial komik ini sangat digemari karena gaya gambarnya yang bersih tetapi ekspresif (gaya Hergé yang disebut ligne claire)[2][3][4][5] dan didasarkan pada riset yang mendalam oleh pengarangnya,[6][6][7][8] yang terbagi atas aliran: petualangan dengan elemen fantasi, misteri, politik dan sains fiksi. Kisah Tintin juga selalu menampilkan humor slapstick yang mengomentari tentang politik dan budaya pada suatu negara atau suatu masa.

Latar belakang

sunting
Berkas:Tintin totor.jpg
Tokoh Totor karya Hergé yang menjadi dasar terciptanya Tintin.
Berkas:Tintin old version.jpg
Gambar cerita pertama Wartawan "Le Petit Vingtieme" Di Tanah Soviet yang menandai kelahiran Tintin pada tahun 1929.

Tintin adalah seorang wartawan, dan Hergé hampir selalu mempergunakan karakter tersebut di dalam setiap cerita-cerita petualangan karyanya. Seringkali cerita tersebut terjadi pada masa-masa ketika ia masih bekerja sebagai seorang wartawan pula (yang paling mudah dikenali adalah Bolshevik yang terjadi di Rusia and Perang Dunia Kedua) dan beberapa kali belum terjadi ketika cerita tersebut dituliskan (salah satunya adalah Perjalanan ke Bulan. Hergé juga menciptakan suatu dunia tersendiri untuk Tintin yang merupakan gambaran secara komik dari dunia aslinya yang diambil dari foto arsip miliknya.[9]

Walaupun komik petualangan Tintin bersifat "formulaic" - menampilkan suatu cerita misteri namun dapat diselesaikan dengan baik dan dapat diterima oleh akal logika - Hergé juga membumbui komiknya dengan bumbu-bumbu humor khas dirinya.[9] Racikan humornya tersebut dapat diprediksi sebelumnya, tetapi dilakukan dengan cara yang elegan sehingga membuat para pembaca larut dalam ceritanya. Rumusan bumbu seperti ini bisa juga ditemui dalam komik strip Peanuts dan The Three Stooges.[10] Hergé juga sangat paham dengan beberapa gaya dalam komik strip, khususnya yang dikenal dengan nama "pacing", suatu teknik penulisan cerita yang bisa ditemui di salah satu serial ini yaitu Permata Castafiore, di mana dalam cerita tersebut terlihat seolah ada suatu peristiwa yang sangat besar namun sebenarnya tidak terjadi apa-apa.[8]

Pada awalnya, Hergé banyak melakukan improvisasi dalam penulisan serial ini, di mana hampir selalu Tintin dapat keluar dari masalah sesulit apa pun yang akan menimpanya. Sampai akhirnya dia, Hergé, tergerak untuk melakukan riset yang mendalam terlebih dahulu sebelum memulai cerita dan merencanakan dengan baik alur ceritanya. Hal ini dia lakukan setelah menyelesaikan seri Cerutu Sang Firaun.[8]

Usia Tintin juga tidak pernah secara akurat diungkapkan. Tokoh ini digambarkan sebagai seorang 'dewasa' di dalam penggambarannya di film DVD, dan juga dirujuk sebagai 'bocah' beberapa kali dalam acara-acara televisi. Dalam serial film kartun yang dibuat berdasarkan buku-buku komiknya, sebuah potongan episode Rahasia Unicorn yang menunjukkan paspor Tintin memperlihatkan bahwa tahun kelahirannya adalah tahun 1929 (tahun pertama kemunculan buku komiknya). Dorongan untuk melakukan ini (riset yang mendalam dan merencanakan alur ceritanya), datang dari Zhang Congren, seorang siswa dari China, yang ketika mendengar bahwa Hergé akan mengirim Tintin ke China dalam petualangan berikutnya, memintanya untuk tidak menampilkan gambaran umum orang-orang Eropa, yang salah tentang China pada waktu itu. Hergé dan Zhang, saling bahu membahu dalam menciptakan serial berikutnya Lotus Biru, di mana para kritikus memujinya sebagai masterpiece-nya yang pertama.[8]

Bentuk penulisan komik berbeda yang ditampilkan oleh Hergé juga banyak terilhami dunia di luar dirinya. Perang Dunia kedua dan pendudukan Belgia oleh Hitler dengan bala tentaranya membuat pembredelan atas surat kabar di mana serial Tintin ini dimuat. Pekerjaannya terhenti pada cerita Negeri Emas Hitam, dan albumnya yang berjudul Tintin di Amerika dan Pulau Hitam dibredel oleh rezim Nazi, yang khawatir akan pengaruh Amerika dan Inggris pada kedua cerita tersebut, di mana kedua negara tersebut adalah musuh besarnya. Namun di luar itu Hergé masih dapat menerbitkan dua buah buku melanjutkan dua seri petualangan lainnya dalam surat kabar yang dikontrol secara ketat oleh rezim Nazi.

Selama dan sesudah pendudukan Belgia oleh Nazi, pekerjaan Hergé dituduh sebagai kaki tangan musuh, dikarenakan rezim Nazi melakukan kontrol yang teramat ketat akan surat kabar yang boleh beredar di Belgia (Le Soir - pada masa itu), sehingga dia pernah beberapa kali ditanyai secara mendalam sesudah perang dunia kedua selesai. Dia menyampaikan bahwa pada dasarnya dia hanya melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya saja sebagai penulis cerita komik sebagaimana layaknya tukang batu ataupun tukang kayu. Pada kurun waktu ini, tidak sebagaimana umumnya hasil karya-karya sebelum dan sesudahnya, hasil-hasil karyanya memiliki sikap politis yang netral sehingga yang tercipta hanyalah karya-karya klasik seperti Rahasia Unicorn dan Harta Karun Rackham Merah. Namun karyanya yang berjudul Bintang Misterius menggambarkan perasaannya akan ketidakpastian suasana ketika itu.

Dikarenakan kekurangan kertas yang tersedia di Belgia setelah Perang Dunia kedua, memaksanya untuk juga menyesuaikan bentuk dari serial ini. Hergé biasanya membiarkan jumlah halamannya sepanjang yang diperlukan oleh ceritanya, dan penerbitnya Casterman memintanya membuat cerita ini dalam ukuran yang kecil dan tidak lebih dari 62 halaman. Dia juga mulai untuk memiliki pembantu dalam proses pembuatan cerita ini (sepuluh buku yang diterbitkannya dibuat oleh dia dan istrinya sendiri), dan dia juga membangun suatu studio untuk pembuatan cerita ini.

Berkas:Tintin bust herge.jpg
Hergé berfoto bersama dengan patung setengah badan Tintin sekitar tahun 1975.

Penambahan warna dalam cerita-ceritanya membuatnya karya-karyanya lebih baik lagi. Penggunaan warna yang dilakukannya bahkan jauh lebih maju daripada komik-komik Amerika pada masa itu, dengan proses pembuatan yang terbaik di mana memakai teknik yang disebut sebagai four printing sides dan suatu pendekatan secara sinematografi atas tata cahaya yang ada. Hergé dan studionya dapat mengisi hampir separuh atau lebih, dari halamannya dengan gambar, yang cukup akurat dan lebih menonjolkan alirnya, dan mempergunakan pewarnaan untuk menonjolkan beberapa hal penting.[8] Sebagaimana yang dikatakannya "Aku menganggap ceritaku sebagaimana layaknya sebuah film. Tak ada narasi, tanpa penjelasan, tetapi lebih dititikberatkan pada gambar-gambar yang dapat bercerita lebih banyak daripada narasi apa pun.[11]

Kehidupan pribadi Hergé juga memengaruhi serial ini, salah satunya terlihat pada Tintin di Tibet yang sangat terpengaruh oleh rasa putus asanya. Mimpi-mimpi buruknya di mana dilaporkan di mana semuanya digambarkan sebagai "serba putih"[8] tergambar pada pandangan dari Milo. Alurnya adalah ketika Tintin sedang dalam pencarian Chang Chong-Chen yang sebelumnya terlihat pada Lotus Biru, di mana tidak ada penjahat dan sedikit tindakan amoral, di mana dia juga menolak untuk menyebut Yetti sebagai makhluk yang teramat mengerikan.[8]

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa serial petualangan Tintin akan dapat hidup abadi. Hergé menghadap kepada Sang Khalik pada tanggal 3 Maret 1983, meninggalkan warisan komik yang sangat berharga sebanyak 24 seri di mana salah satunya Alpha-Art masih belum sempat terselesaikan. Dalam cerita tersebut Tintin terlibat dalam dunia "modern art" dan cerita berakhir ketika Tintin hampir terbunuh, dimasukkan dalam suatu peti dan ditampilkan sebagai salah satu karya seni.[12]

Daftar judul komik

sunting

Serial ini di Indonesia diterbitkan oleh tiga penerbit yang berbeda. Pertama kali diterbitkan oleh penerbit P.T. 35 Djakarta, yang kemudian disusul oleh penerbit Indira dan sekarang pada tahun 2008 oleh P.T. Gramedia Pustaka Utama.

Terbitan Indira

sunting
 
Salah satu bentuk sampul belakang terbitan Indira.
Berkas:IndiraBelakang1.jpg
Bentuk sampul belakang lainnya.

Adapun judul-judul yang pernah diterbitkan oleh penerbit Indira adalah sebagai berikut:

  1. Tintin di Soviet (cetakan pertama Desember 1996 - Hitam Putih)
  2. Tintin di Kongo (cetakan pertama Desember 1996 - Hitam Putih)
  3. Tintin di Amerika (cetakan pertama 1981 - Berwarna)
  4. Cerutu Sang Faraoh (cetakan pertama 1980 - Berwarna)
  5. Lotus Biru (cetakan pertama Desember 1984 - Berwarna)
  6. Patung Kuping Belah (cetakan pertama 1981 - Berwarna)
  7. Rahasia Pulau Hitam (cetakan pertama 1975 - Berwarna)
  8. Tongkat Raja Ottokar (cetakan pertama 1978 - Berwarna)
  9. Kepiting Bercapit Emas (cetakan pertama 1978 - Berwarna)
  10. Bintang Jatuh (cetakan pertama 1981 - Berwarna)
  11. Rahasia Kapal Unicorn (cetakan pertama 1977 - Berwarna)
  12. Harta Karun Rackham Merah (cetakan pertama 1977 - Berwarna)
  13. Tujuh Bola Ajaib (cetakan pertama 1975 - Berwarna)
  14. Tawanan Dewa Matahari (cetakan pertama 1976 - Berwarna)
  15. Negeri Emas Hitam (cetakan pertama 1978 - Berwarna)
  16. Ekspedisi Ke Bulan (cetakan pertama 1977 - Berwarna)
  17. Penjelajahan Di Bulan (cetakan pertama 1977 - Berwarna)
  18. Penculikan Calculus (cetakan pertama 1980 - Berwarna)
  19. Hiu-Hiu Laut Merah (cetakan pertama 1978 - Berwarna)
  20. Tintin di Tibet (cetakan pertama 1979 - Berwarna)
  21. Zamrud Castafiore (cetakan pertama 1980 - Berwarna)
  22. Penerbangan 714 (cetakan pertama 1975 - Berwarna)
  23. Tintin dan Picaros (cetakan pertama 1981 - Berwarna)
  24. Tintin dan Alpha-Art (tidak pernah diterbitkan oleh Indira)

Selain ke 23 judul yang tersebut di atas, penerbit Indira juga menerbitkan beberapa judul lainnya, yaitu:

  1. Tintin di Danau Hiu (cetakan pertama Agustus 1983 - Berwarna)
  2. Tintin dan Jambul Emas (cetakan pertama Desember 1985 - Berwarna)
  3. Tintin dan Jeruk Biru (cetakan pertama Juli 1985 - Berwarna)

Terbitan Gramedia

sunting

Di tangan Gramedia bentuk komiknya memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan yang pernah diterbitkan oleh Indira. Perubahan bentuk ini dikarenakan permintaan langsung dari induk penerbit serial dunia ini Casterman. Adapun judul-judulnya dalam bahasa Indonesia adalah:

  1. Tintin di Tanah Sovyet (April 2008 - hitam putih)
  2. Tintin di Congo (April 2008 - Berwarna)
  3. Tintin di Amerika (April 2008 - Berwarna)
  4. Cerutu Sang Firaun (April 2008 - Berwarna)
  5. Lotus Biru (April 2008 - Berwarna)
  6. Si Kuping Belah (April 2008 - Berwarna)
  7. Pulau Hitam (Mei 2008 - Berwarna)
  8. Tongkat Ottokar (Mei 2008 - Berwarna)
  9. Kepiting Bercapit Emas (Juni 2008 - Berwarna)
  10. Bintang Misterius (Juni 2008 - Berwarna)
  11. Rahasia Unicorn (Juli 2008 - Berwarna)
  12. Harta Karun Rackham Merah (Juli 2008 - Berwarna)
  13. 7 Bola Kristal (Agustus 2008 - Berwarna)
  14. Di Kuil Matahari (Agustus 2008 - Berwarna)
  15. Di Negeri Emas Hitam (September 2008 - Berwarna)
  16. Perjalanan ke Bulan (September 2008 - Berwarna)
  17. Petualangan di Bulan (Oktober 2008 - Berwarna)
  18. Penculikan Lakmus (Oktober 2008 - Berwarna)
  19. Laut Merah (November 2008 - Berwarna)
  20. Tintin di Tibet (November 2008 - Berwarna)
  21. Permata Castafiore (Desember 2008 - Berwarna)
  22. Penerbangan 714 ke Sydney (Desember 2008 - Berwarna)
  23. Tintin dan Picaros (Januari 2009 - Berwarna)
  24. Tintin dan Alpha-Art (Januari 2009 - Berwarna)

Lainnya

sunting

Selain karya-karya di atas masih ada beberapa album yang tidak dikarang oleh Hergé sendiri, seperti:

Pihak Yayasan Hergé menyatakan bahwa ketiga komik di atas adalah bukan serial Tintin yang asli.

Selain itu ada juga proyek-proyek yang belum selesai dan tidak pernah dipublikasikan oleh Yayasan Moulinsart. Proyek-proyek itu adalah:

Proyek yang belum selesai di mana Hergé ingin mengatasi masalah Indian Amerika lebih serius daripada dalam kisah Tintin di Amerika.
Proyek petualangan di mana Nestor dituduh melakukan pembunuhan.
Kehabisan inspirasi Hergé meminta Greg untuk menulis skenario. Proyek itu akhirnya ditinggalkan, karena Hergé lebih menyukai kebebasan untuk membuat cerita-ceritanya saja.
  • Tintin et le Thermozéro (1960)
Proyek lanjutan bersama Greg, yang mengulang pola yang sama. Proyek ini juga ditinggalkan karena alasan yang sama.
Hergé menawarkan Jacques Bergier untuk kembali manggung. "Kita belajar satu hari di Universitas Princeton, dan ia adalah seorang profesor semiotika, ilmu sains, ilmu ekspresi. Saya akan hadir jika Profesor Calculus rela menyediakan upeti, dan ini bisa menjadi titik awal petualangan baru untuk mengeksplorasi pengetahuan mutlak.[14]
  • Suatu hari di musim dingin di bandara (1976–1980, tanggal yang tepat tidak diketahui)[15]
Proyek petualangan yangg terjadi hanya di bandara, yang sering dikunjungi oleh berbagai macam karakter. Ditinggalkan untuk menuliskan kisah Tintin dan Alpha-Art.

Tokoh Utama

sunting

Tintin dan Milo

sunting
Berkas:Tintin&Snowy.png
Tintin dan Milo (Tintin et Milou) adalah pelanglang buana dan teman yang tak bisa dipisahkan dalam serial Petualangan Tintin

Tintin adalah wartawan Belgia muda yang terlibat dalam kasus berbahaya. Dalam serial ini, Tintin hampir selalu terlibat dalam berbagai kasus kriminal berbahaya internasional di mana kecepatan berpikir, keberanian, dan kemujuran di detik-detik terakhirnya berhasil menyelamatkan dirinya dan dunia. Hampir di setiap petualangan dia melibatkan dirinya dalam sebuah penyelidikan atau investigasi, tapi sangat jarang ia menjadikan hasil penyelidikannya menjadi berita seperti layaknya wartawan lainnya.

Milo adalah seekor anjing jenis Fox Terrier, yang merupakan teman baiknya. Mereka saling menyelamatkan dari situasi yang berbahaya. Pada edisi terbitan lama di Indonesia, Milo dinamakan Snowy.[16] Milo kadang-kadang "berbicara" kepada pembaca mengenai apa yang dia pikirkan (sering menampilkan humor), yang seharusnya tidak dapat terdengar oleh karakter dalam cerita Tintin kecuali pada Tintin di Amerika.

Seperti juga Kapten Haddock, Milo adalah penggemar berat minuman keras whisky, bermerek Loch Lomond, dan karena kesukaannya akan minuman tersebut menjadikannya mabuk berat dan membawanya ke dalam banyak kesulitan. Ia juga sering terbawa ke dalam kesulitan, karena arachnophobia. Namanya dalam bahasa Prancis, "Milou" tidak ada hubungannya sama sekali dengan salju ataupun warna putih. Namanya berasal dari nama julukan (nickname) dari pacar Hergé pada masa mudanya yang bernama Marie-Louise Van Cutsem.[17]

Penjelasan lainnya tentang asal usul dari kedua karakter tersebut juga masuk akal, di mana dalam 3 petualangan pertamanya, mereka mengunjungi tempat-tempat yang dikunjungi oleh seorang fotographer yang juga sekaligus seorang wartawan bernama Robert Sexé, yang dituliskan dalam koran Belgia pada pertengahan abad ke 20 sampai dengan akhir tahun 1920-an. Pada waktu itu Sexé melakukan beberapa perjalanan keliling dunia mempergunakan sepeda motor bersama dengan juara Grand-Prix dan pemegang rekor dunia dalam dunia sepeda motor, René Milhoux, dan perjalanan mereka dipublikasikan dengan baik pada masa itu. Sexé juga diyakini memiliki karakter yang hampir mirip dengan Tintin sendiri, dan Yayasan Hergé di Belgia, mengakui bahwa Hergé sangat mungkin dipengaruhi oleh exploitasi dari Sexé.[18] Pada tahun 1996, sebuah biografi tentang Robert Sexé yang ditulis oleh Janpol Schulz diterbitkan dengan judul "Sexé au pays des Soviets" (Sexé di tanah Sovyet atau Rusia sekarang) yang memiliki kemiripan dengan judul serial Tintin yang pertama.[19]

Tokoh Pendukung

sunting
Berkas:TintinGroup.gif
Sebagian tokoh-tokoh baik dari serial komik Petualangan Tintin

Ada beberapa pemain pendukung yang dibuat oleh Hergé dalam mendampingi tokoh utama kita, Tintin, yang digali dengan lebih mendalam olehnya dibandingkan pemain utamanya, di mana mereka memiliki kekhasan dan kekuatan personal yang lebih mendetail dan dapat dibandingkan dengan karakter-karakter yang ada di Charles Dickens.[20] Hergé mempergunakan mereka untuk menciptakan suatu dunia nyata untuk serial ini, di mana mereka menjadi pelengkap atas pemain utamanya, Tintin. Agar karakter itu dapat menjadi nyata dan berkelanjutan, maka setiap pemain tersebut dimunculkan beberapa kali dalam serial ini. Untuk menghindari perbenturan dengan kondisi politik yang ada saat itu, maka karakter-karakter tersebut tidak jauh dengan pekerjaan-pekerjaan yang dimilik oleh warga Belgia. Adapun pemain-pemain pendukung tersebut adalah:[21]

Kapten Haddock

sunting
Berkas:CaptainHaddock.png
Kapten Haddock

Kapten Archibald Haddock atau yang lebih dikenal sebagai Kapten Haddock dalam serial Tintin berbahasa Indonesia, adalah seorang pelaut kawakan yang memiliki garis keturunan tidak begitu jelas (Ia bisa memiliki darah orang Inggris, Prancis ataupun Belgia), adalah teman baik dari Tintin, dan karakter ini baru diperkenalkan dalam episode Kepiting Bercapit Emas. Pada awalnya ia memiliki jiwa yang sangat lemah dan memiliki ketergantungan yang teramat tinggi akan minuman keras beralkohol, tetapi lambat laun dia menjadi pribadi yang cukup disegani. Perubahan yang terjadi pada dirinya menjadi seorang yang berjiwa pahlawan dan setia kawan, dipicu oleh penemuannya atas harta karun dari leluhurnya, Sir Francis Haddock (François de Hadoque dalam bahasa Prancis) yang bisa dibaca dalam episode Harta Karun Rackham Merah. Rasa kemanusiaan si Kapten dan kata-katanya yang cenderung kasar merupakan pelengkap dari karakter Tintin yang terlalu sempurna untuk seorang manusia biasa, di mana si Kapten lebih terasa "manusiawi" dibandingkan Tintin. Kapten Haddock tinggal di suatu rumah yang sangat besar dan indah yang dikenal dengan nama "Marlinspike Hall" ("Moulinsart" dalam bahasa Prancisnya).

Kapten Haddock mempergunakan berbagai bentuk rangkaian kata-kata umpatan untuk menyampaikan perasaannya yang sedang gundah ataupun marah, seperti "Kepiting Busuk!" (dalam bahasa Inggris: "Billions of bilious blue blistering barnacles!"), "Sejuta Topan Badai!" (dalam bahasa Inggris: "Ten thousand thundering typhoons"), "Buaya Darat!" ("troglodytes"), "bashi-bazouk", "kleptomaniak", "Cacing Kremi!" ("ectoplasm"), "sea gherkin", "anacoluthon", dan "Cacar Air!" ("pockmark"). Tidak semua ungkapan tersebut dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, dikarenakan perlu dicari padanan kata yang dapat mewakili ungkapan yang sama namun dengan tidak membuatnya menjadi kata makian yang kasar. Dalam artian ungkapan tersebut masih harus memiliki unsur artistik sehingga menjadikan tantangan tersendiri untuk menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kapten Haddock adalah golongan peminum berat, di mana sering kali dia amat menyukai minuman keras beralkohol dengan merek Loch Lomond wiski, dan kondisinya ketika mabuk sering kali dijadikan sebagai bumbu pelengkap dari serial ini.

Hergé menyatakan bahwa nama depan dari Haddock diambil dari ungkapan dalam bahasa Inggris "a sad English fish that drinks a lot" yang secara harfiah dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi "Orang Inggris yang sering kali terlalu banyak minum minuman yang memabukkan".[1] Haddock baru memiliki nama depan pada serial ini yang berhasil diselesaikan oleh Hergé berjudul Tintin dan Picaros(1976), dinama dalam cerita tersebut nama depannya adalah Archibald.

Berkas:ProfessorCalculus.JPG
Profesor Lionel Lakmus

Profesor Lakmus atau aslinya dalam bahasa Prancis bernama Professeur Tryphon Tournesol (yang bisa diartikan secara bebas dalam bahasa Indonesia sebagai Profesor Bunga Matahari), adalah seorang absent-minded dan ahli fisika yang memiliki kekurangan pada pendengarannya, adalah karakter minor namun hampir selalu muncul bersama dengan Tintin, Milo dan Kapten Haddock. Dia pertama kali diperkenalkan pada seri Harta Karun Rackham Merah, dan karakternya sebagian didasarkan pada seseorang di dunia nyata dengan nama Auguste Piccard,[22] di mana keberadaannya kurang disukai oleh para karakter utama, tetapi karena keluruhan budi dan penguasaannya atas ilmu dan teknologi menciptakan hubungan yang langgeng dengan mereka. Dalam edisi bahasa Indonesia terbitan penerbit Indira, tokoh ini diberi nama Profesor Cuthbert Calculus.[16] Nama Profesor Lionel Lakmus baru dilekatkan padanya pada penerbitan ulang serial ini oleh penerbit Gramedia. Penamaan dirinya dalam bahasa Indonesia ini selalu mengacu pada format aslinya yang berbahasa Prancis yaitu: jika namanya disingkat merupakan dua huruf yang sama. Sebagai contoh, dalam edisi bahasa Prancis namanya bisa disingkat menjadi Profesor TT (Professeur Tryphon Tournesol), dalam edisi bahasa Indonesia, Profesor CC (Cuthbert Calculus) (edisi terbitan Indira) ataupun Profesor LL (Lionel Lakmus). Dalam kisah ini, digambarkan bahwa ia tidak memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis, terkecuali pada Bianca Castafiore, sampai-sampai ia menciptakan bunga mawar khusus untuk sang diva yang terlihat dalam kisah Permata Castafiore. Beberapa penemuannya yang cukup spektakuler adalah:

  • Membuat roket nuklir untuk pendaratan di bulan, 16 tahun sebelum pendaratan sebenarnya oleh Neil Amstrong.
  • Menciptakan pesawat televisi berwarna
  • Menciptakan kapal selam berbentuk ikan hiu yang akhirnya menjadi inspirasi dari kapal sejenis yang dibuat oleh Jacques Custeau, peneliti ikan hiu.
Berkas:TemuanLakmus.JPG
Dupont dan Dupond

Dupont dan Dupond atau dalam bahasa Prancisnya bernama Dupont et Dupond, adalah dua orang detektif kembar yang sering kali berbicara tidak jelas satu sama lainnya dan suka memakai topi bundar yang dikenal dengan sebutan bowlers, serta yang sebenarnya tidak memiliki hubungan kekerabatan,[23] tetapi sering kali kelihatan seperti orang kembar di mana perbedaan antara keduanya hanya terletak pada kumisnya.[24] Detektif yang bernama Dupont, memiliki kumis berbentuk menyebar/membuka atau dalam bahasa Prancisnya adalah troussée. Sedangkan lainnya yang memiliki kumis berbentuk lurus atau dalam bahasa Prancisnya droite, adalah Dupond. Dalam edisi terbitan Indira nama mereka ialah Thomson dan Thompson.[16] Mereka menghasilkan suatu "comic relief" sepanjang serial ini dan memiliki kebiasaan "spoonerism" dan secara keseluruhan menunjukkan ketidakmampuan mereka sebagai detektif. Karakter mereka didasarkan pada karakter dari ayah dan paman dari Hergé, dua kembar identik. Mereka diperkenalkan untuk pertama kalinya dalam seri Cerutu Sang Firaun, di mana dalam pertemuan awal dengan tokoh utamanya, Tintin, mereka mendapatkan tugas untuk menangkapnya untuk suatu tuduhan yang tidak benar.

Berkas:Bianca Castafiore.jpg
Bianca Castafiore.

Dia adalah seorang penyanyi opera yang selalu dipandang rendah oleh Kapten Haddock. Walaupun begitu, dia hampir selalu muncul ke mana pun para karakter utama pergi, di mana dia selalu ditemani oleh pembantunya yang setia Irma, seorang pianis, Igor Wagner. Pada dasarnya arti daripada namanya adalah "bunga putih yang suci, murni", sebagaimana yang dipahami oleh Profesor Lakmus ketika dia memberikan mawar putih kepadanya sebagai tanda ungkapan cinta rahasianya pada sang penyanyi dalam episode Permata Castafiore. Karakternya didasarkan pada diva dari pertunjukan opera secara umum (berdasarkan pada catatan Hergé), Bibi Hergé Ninie, dan juga komik pasca perang Maria Callas.[9]

Tokoh-tokoh lainnya

sunting

Beberapa tokoh lainnya yang sering muncul adalah Nestor si kepala pelayan di Marlinspike Hall, Jendral Alcazar si Diktator dari Amerika Selatan, Jolyon Wagg seorang agen asuransi, Ben Kalish Ezab si Emir, Abdullah putra si Emir, Chang si bocah Cina, Müller si dokter berkebangsaan Jerman yang maniak dan Rastapopoulos si dalang kejahatan. Tidak ada pemain wanita yang muncul baik sebagai pemain utama maupun pemain pendamping, tetapi mereka muncul sebagai pemain pada latar belakang dari cerita.

Lokasi

sunting

Dalam serial ini, lokasi cerita juga menjadi bagian yang cukup penting dan digarap dengan baik oleh Hergé. Dia berhasil menggabungkan dengan apik dunia nyata dan dunia khayal ke dalam serial ini, di mana Belgia dijadikan sebagai negara di mana tokoh utama kita, Tintin, tinggal. Dia tinggal di 26 Labrador Road, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Puri Moulinsart. Kemampuan Hergé dalam menggabungkan kedua dunia ini dapat diliat secara detail pada episode Tongkat Ottokar, di mana dia berhasil membuat dua negara khayal (Syldavia dan Borduria) dan mengundang pembaca untuk mengikuti tur atas kedua negara tersebut melalui bacaan dalam bentuk brosur perjalanan yang dimasukkan dalam kisah ini.[6] Beberapa negara khayal lainnya adalah San Theodoros, San Paolo dan Nuevo Rico di Amerika Selatan, Kerajaan atau daerah administratif Gaipajama di India dan Khemed di Timur Tengah. Selain itu dia juga menampilkan beberapa negara nyata seperti Belgia, Jerman, Swiss, Skotlandia, Inggris, Uni Sovyet (Rusia, sekarang), Amerika Serikat, Kongo, Peru, Mesir, Gurun Sahara, Indonesia, Tibet, Cina dan Jepang. Adapun lokasi lainnya yang diciptakannya adalah Bulan, dan dalam edisi awal dari episode Negeri Emas Hitam dia menampilkan negara Palestina, tetapi dalam edisi selanjutnya digantikan dengan negara fiktif dengan nama Khemed. Daftar selengkapnya dari tempat-tempat tersebut ada di Daftar tempat dalam serial Tintin.

Pembuatan karya

sunting

Penelitian

sunting

Sejak episode Lotus Biru, Hergé banyak melakukan penelitian yang cukup mendalam sebelum memulai suatu cerita, sebagaimana yang dikatakannya "It was from that time that I undertook research and really interested myself in the people and countries to which I sent Tintin, out of a sense of responsibility to my readers" yang bisa diterjemahkan menjadi "Sudah saatnya aku melakukan penelitian yang mendalam atas negara dan kultur budaya, orang-orangnya yang ada pada negara itu, di mana aku mengirimkan Tintin ke sana, sebagai tanggung jawabku kepada para pembacanya".[7]

Hergé melakukan penelitian ini dari beberapa referensi yang dibacanya dan juga dari beberapa foto yang didapatkannya sebagai seorang wartawan di dunia nyata. Dengan ini dia mampu membangun suatu "dunia nyata" untuk Tintin, dan juga membangun suatu negara khayal, serta menghiasi mereka dengan berbagai latar belakang budaya dan politik, di mana hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh beberapa fakta sejarah selama kehidupannya. Dalam ulasan Pierre Skilling, dia melihat bahwa Hergé melihat monarki sebagai satu bentuk pemerintahan yang sah, bukan demokratik, yang sangat jarang ditampilkan dalam serial ini.[25] Syldavia sebagai contoh, dijelaskan dengan teramat detail olehnya di mana dia menceritakan sejarahnya, kebiasaannya dan bahasa yang dipakainya. Dia menyebutkan bahwa negara tersebut berada di area Balkan, dan mereka memiliki pemerintahan sendiri, sebagaimana negara Albania.[26] Negeri itu sedang dalam penyerangan dari negara tetangganya Borduria yang berusaha untuk menundukkannya sebagaimana terlihat dalam episode Tongkat Ottokar. Situasi ini dalam dunia nyata terjadi ketika Italia menundukkan Albania dan Cekoslowakia oleh Austria sebagai bagian dari perluasan wilayah Nazi Jerman sebelum Perang Dunia Kedua.[27]

Hergé juga memasukkan penelitiannya ke dalam cerita sebagaimana yang terlihat ketika ia hendak mengirimkan Tintin ke Bulan dan dapat terlihat pada ceritanya yang terbagi atas dua episode, Perjalanan ke Bulan dan Petualangan di Bulan. Penelitiannya untuk serial ini, diakui dalam majalah tentang Ilmu Pengetahuan Internasional yang terbit secara mingguan, New Scientist: "The considerable research undertaken by Hergé enabled him to come very close to the type of space suit that would be used in future Moon Exploration, although his potrayal of the type of rocket that was actually used was a long way off the mark." Atau terjemahannya "Penelitian yang dilakukan oleh Hergé membuatnya dapat melukiskan pakaian luar angkasa persis seperti yang akan dipakai dalam ekspedisi ke bulan, walaupun roket yang digambarkan dalam serial ini sama sekali jauh dari kenyataan yang dipergunakan dalam pengiriman manusia ke Bulan". Roket ke bulan yang ada dalam serial ini didasarkan pada roket produksi Jerman dengan tipe V2 Roket[28]

Pengaruh

sunting

Hergé muda sangat mengagumi Benjamin Rabier dan terlihat bahwa beberapa gambar dalam episodenya yang pertama Tintin di Tanah Sovyet terpengaruh oleh hal ini, khususnya pada gambar-gambar binatang yang ada pada episode tersebut. René Vincent, seorang Art Deco desainer, juga memengaruhinya terutama dalam episode-episode awal: "Pengaruh René dapat dilihat pada bagian-bagian awal episode Tintin di Tanah Sovyet, di mana lukisannya dibuat berdasarkan suatu tarikan garis dekoratif, seperti layaknya huruf 'S'...".[29]. Dia juga tidak sungkan untuk mengakui bahwa dia telah mengambil lukisan hidung yang sangat bundar dari seorang George McManus, dan membuatku sangat menyenangkan mempergunakannya tanpa adanya sanggahan.[30]

Selama penelitiannya yang mendalam yang dilakukannya dalam proses pembuatan Lotus Biru, membuatnya terpengaruh juga oleh pola-pola ilustrasi dibuat oleh orang-orang China dan Jepang. Hal ini terlihat jelas pada penggambaran tentang pemandangan pantai yang merupakan tiruan dari pekerjaan yang dilakukan oleh Hokusai and Hiroshige..[31][32]

Dia juga menyatakan bahwa Mark Twain sebagai orang yang turut andil memberikan pengaruh pada penulisannya tentang serial ini, walaupun pengakuannya ini bisa menjadi bumerang ketika ia menggambarkan bahwa bangsa Inca tidak memiliki pengetahuan tentang kapan akan terjadi gerhana matahari berikutnya sebagaimana yang terlihat pada episode Di Kuil Matahari, suatu kesalahan yang ditemukan oleh T.F. Mills yang mengungkapkan kenyataan bahwa bangsa Inca sangat sadar akan adanya hari kemudian "Connecticut Yankee".[8]

Kritik

sunting

Dalam episode-episode awal, serial ini banyak mendapatkan kritikan sebagai cerita yang mengandung rasisme, bengis, penjajahan, tidak sayang kepada binatang dan lebih berpihak kepada fasis serta menggambarkan lukisan orang-orang bukan Eropa sebagai bangsa yang lebih rendah. Pihak Yayasan Hergé menyatakan bahwa kritikan-kritikan tersebut amat naif.[33] Hal ini dikarenakan apa yang dilakukan oleh Hergé tidak terlepas dari lingkungan di mana dia dibesarkan. Hal ini tersirat dari pernyaatan Harry Thompson yang menyatakan bahwa Hergé hanya melakukan apa yang diperintahkan padanya oleh Abbé Wallez.[33] Selain itu lingkungan di sekitarnya sangat memengaruhinya di mana dia mengakui bahwa "Aku mendapatkan banyak pengaruh dari komunitas borjuis di sekitarku".[30]

Dalam episode Tintin di tanah Sovyet, kaum Bolshevik digambarkan sebagai pihak yang sangat kejam. Hergé diberikan pekerjaan sebagai ilustrator pada Moscow Unveiled, dari Wallez dan dikarang oleh Joseph Duillet, bekas konsul kedutaan Belgia di Rusia pada masa rezim Soviet masih berkuasa, walaupun hal ini tidak ditemuinya di Belgia, sebagai suatu negara penganut Katolik yang taat. Di Rusia, yang diakui hanyalah agama Bolshevik dan di luar itu adalah ateis.[30] Dalam episode ini digambarkan bahwa para pemimpin Bolshevik hanya bertuhan pada kerakusannya sendiri, dan Tintin menemukan harta terpendam dari Lenin dan Trotsky. Hergé mengakui bahwa kealpaanya dalam serial ini sebagai masa pelanggarannya akan hukum pada waktu muda.[33] Baru pada tahun 1999, penggambaran ini dapat diterima, tetapi tabloid mingguan berbahasa Inggris untuk bidang Ekonomi dan Hubungan International,The Economist, menyatakan "Dalam peninjauan kembali atas serial ini, ternyata penggambaran Hergé atas kelaparan dan kekejian tirani oleh rezim Soviet pada masa itu, adalah sangat akurat".[34]

Sedangkan Tintin di Congo mendapatkan kritik sebagai episode yang merendahkan bangsa Afrika, di mana di sana digambarkan bahwa mereka adalah bangsa yang naif dan primitif. Pada edisi aslinya, Tintin digambarkan sedang mengajar kelas yang terdiri atas anak-anak Afrika saja."Mes chers amis," katanya, "Je vais vous parler aujourd'hui de votre patrie: La Belgique" yang terjemahannya dalam bahasa Indonesia adalah "Teman-temanku, hari ini aku akan menceritakan padamu tentang tanah leluhurmu: Belgia". Hergé menggantinya dengan cerita bahwa Tintin sedang mengajarkan matematika. Dia mengakui cacat ini dan menyatakan bahwa "Aku menggambarkan episode ini .... mengacu pada pandangan pemerintah Belgia pada masa itu".[30] Berbagai cacat dalam serial ini kemudian disarikan oleh Sue Buswell pada tahun 1988,[35] sebagai tindakan yang merendahkan bangsa lain dan rasa ketidaksayangan kepada hewan, walaupun Thompson mencatatnya sebagai tindakan yang di luar batas.[33] Dalam serial ini digambarkan bahwa jagoan kita membunuh lebih dari 15 antelope, tetapi hanya 1 yang diambil untuk makan malam, dan hal ini menimbulkan protes cukup keras dari para penerbit dari negara-negara Skandinavia dan meminta Hergé untuk mengganti gambar tersebut. Selain itu ada juga gambar yang cukup mengundang kontroversi yaitu ketika jagoan kita mengebor kulit badak dan memasukkan dinamit ke dalamnya kemudian untuk diledakkan. Dalam cetakan terbaru gambar ini telah diganti dengan gambar ketika secara tidak sengaja badak tersebut menginjak pelatuk senjata laras panjang Tintin dan dia lari terbirit karena terkejut.[23] Pada tahun 2007 Komisi untuk Persamaan Hak dari UK, meminta pengembalian kembali seluruh cetakan serial ini, Tintin di Congo.[36][37] Dan pada bulan Agustus 2007, para siswa yang berasal dari Kongo mengirimkan surat komplain resmi atas serial ini yang dianggap telah merendahkan mereka.[38]

Beberapa episode awal dari serial ini banyak mengalami perubahan yang disesuaikan dengan permintaan dari para penerbit. Sebagai contoh, karena dorongan dari para penerbit Amerika, Hergé mengubah karakter kulit gelap dalam serial ini menjadi lebih putih atau netral.[39] Episode Bintang Misterius, awalnya terdapat karakter penjahat Amerika dengan nama keluarga Yahudi, Mr. Blumenstein. Hal ini bisa menimbulkan kontroversi di Amerika, karena karakter yang digambarkan di sana adalah Yahudi secara stereotip. Blumenstein kemudian diubah menjadi orang Amerika yang tidak memiliki dasar etnis mana pun dengan nama baru, Mr. Bohlwinkel, dan pada cetakan terbaru dia menjadi orang Amerika Selatan dari negara fiksi Sao Rico. Namun ternyata Hergé menemukan bahwa nama baru yang diberikan itupun adalah nama Yahudi.[27]

Adaptasi dan pameran

sunting

Serial komik Petualangan Tintin telah diadaptasi ke dalam berbagai bentuk media berdasarkan komiknya. Semasa Hergé masih hidup, dia sendiri yang memimpin para artis dari studionya untuk membuat film animasi ini. Namun ketika ia sudah berpulang, maka yayasannya lah yang meneruskan pekerjaan ini dan juga melaksanakan berbagai ekshibisi.[40]

Adaptasi dalam bentuk film ada yang berupa film animasi, tetapi ada pula yang berupa film yang diperankan oleh manusia, di mana semua itu didasarkan pada serial komik yang terkenal ini.

Steven Spielberg membeli opsi untuk memfilmkan Tintin beberapa waktu sebelum Hergé meninggal pada tahun 1983, tetapi sayangnya pada waktu itu Spielberg belum pasti akan menjadi sutradaranya sehingga Hergé menolak untuk menandatangani kontraknya.[42] Baru pada November 2002, perusahaan perfilman animasi terkemuka Dreamworks membeli hak untuk memfilmkan serial ini ke layar lebar.[43] Sutradara terkenal dan dikenal luas sebagai pecinta Tintin, Steven Spielberg akan bekerja sama dengan Peter Jackson untuk membuat triloginya dengan aktor utama, Jamie Bell sebagai Tintin[44] dan Andy Serkis sebagai Kapten Haddock. Kedua sutradara besar tersebut mengatakan bahwa adaptasi ke layar lebar dalam bentuk bukan komikal akan memberikan tantangan tersendiri pada mereka, karena begitu dalamnya kesan yang telah melekat pada para pembacanya.[45]
Steven Moffat didapuk sebagai penulis naskah, di mana dia melakukan penandatanganan kontrak dengan DreamWorks pada November 2006 untuk tiga film.[46] Cerita itu diambil dari 23 serial ini yang telah terbit tidak termasuk Tintin dan Alpha-Art yang telah diterbitkan pada kurun waktu 1929 sampai dengan 1976.[47] Spielberg akan menyutradarai film yang pertama di mana pengambilan gambarnya akan direncanakan dimulai pada September 2008.[48] Judul yang akan diadaptasi dalam bentuk film adalah Kepiting Bercapit Emas, Rahasia Unicorn dan kelanjutannya Harta Karun Rackham Merah.[49]

Dokumenter

sunting

Selama ini sudah ada dua dokumenter yang telah dibuat baik untuk Tintin ataupun untuk Hergé sendiri. Dokumenter tersebut adalah:

  • I, Tintin (1966), sebuah dokumenter yang dibuat dalam Bahasa Prancis.
  • Tintin and I (Tintin dan Aku), yang dibuat oleh sutradara berkebangsaan Denmark bernama Anders Høgsbro Østergaard in 2003, suatu produksi bersama dari Denmark, Belgia, Prancis, dan Swiss. Dokumenter ini dibuat berdasarkan wawancara atas Hergé yang direkam dalam tape recorder oleh Numa Sadoul sejak tahun 1971. Walaupun hasil dari wawancara itu telah diterbitkan dalam bentuk buku, tetapi Hergé diperbolehkan untuk melakukan perubahan seperlunya sebelum diterbitkan dan beberapa bagiannya diubah ataupun dipotong.[50] Dokumenter tersebut sudah disiarkan di saluran televisi nirlaba PBS di Amerika Serikat pada tanggal 11 Juli 2006.[51]

Televisi

sunting

Dua serial televisi animasi pernah dibuat, di mana keduanya merupakan adaptasi dari komiknya namun bukan dari cerita aslinya sehingga memiliki beberapa perbedaan mendasar. Kedua serial tersebut adalah:

  • Hergé's Adventure of Tintin yang diproduksi oleh Belvision. Versi ini telah ditayangkan pada kurun waktu 1958 hingga 1962, dengan 104 episode, di mana setiap episodenya tak lebih dari 5 menit telah dibuat dan ditayangkan pada kurun waktu itu. Versi ini diadaptasi oleh Charles Shows dan kemudian disulihsuarakan ke dalam bahasa Prancis oleh Greg yang kemudian menjadi kepala editor dari majalah Tintin. Namun versi ini banyak mendapatkan kritikan dikarenakan ceritanya sangat berbeda jauh dengan cerita aslinya dan teknik animasi yang sangat kurang.[51]
  • Petualangan Tintin, yang menceritakan 21 dari 24 yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku. Versi ini dibuat selama 1991 - 1992 dan disutradarai oleh dua orang yaitu Stéphane Bernasconi, dan Peter Hudecki yang diproduksi oleh Ellipse (Prancis) dengan Nelvada (Kanada), atas nama Hergé. Film animasi ini mempergunakan teknik-teknik animasi dasar yang mencoba sedekat mungkin dengan versi dari bukunya - bahkan bisa dikatakan bahwa ini adalah buku komik yang dibuat bergerak ataupun "hidup". Serial ini telah ditayangkan di hampir 50 negara.[52]

Teater

sunting

Hergé turut membantu dalam pembuatan Tintin untuk ditampilkan dalam bentuk format teatrikal: Tintin di India: Misteri dari Permata Biru (1941) dan Penculikan Boullock (1941 - 1942). Naskah teatrikalnya dituliskan bersama-sama dengan Jacques Van Melkebeke dan dipertunjukkan di Brussel.

Sekitar akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an, dua Tintin teatrikal dipertunjukkan di London, di mana naskahnya diadaptasi oleh Geoffrey Case untuk Unicorn Theatre Company. Judul-judulnya adalah: Tintin's Great American Adventure, yang didasarkan pada komiknya Tintin di Amerika, yang dipertunjukkan pada kurun waktu 1976 - 1977; dan Tintin and the Black Island, berdasarkan cerita Pulau Hitam, yang dipertunjukkan pada tahun 1980. Judul kedua inilah yang kemudian dipertunjukkan pada tempat-tempat lainnya sebagai bagian dari tur.

Suatu drama musikal berdasarkan cerita 7 Bola Kristal dan Di Kuil Matahari dipentaskan perdana pada 15 September 2001 di Stadsschouwburg (nama salah satu teater di Belgia) di Antwerp, Belgia. Judulnya adalah Kuifje - De Zonnetempel (De Musical) dan juga ditayangkan pada saluran televisi Canal Plus, sebelum kemudian dipindahtayangkan ke saluran Charleroi pada tahun 2002 dalam judul lainnya Tintin — Le Temple du Soleil.

Suatu perusahaan drama musikal terkenal dengan nama Young Vic menampilkan drama musikal yang didasarkan pada cerita asli dari Tintin di Tibet yang dipentaskan pada Barbican Arts Centre di London mulai Desember 2005 hingga Januari 2006.[53] pembuatannya disutradarai dan diadaptasi oleh Rufus Norris dan David Greig.[53] Yayasan Hergé kemudian juga mementaskan kembali drama musikal ini di West End di bulan Desember 2006 dan Januari 2007 dalam rangka memperingati hari kelahiran Hergé yang keseratus pada tahun 2007.

Komik tidak resmi

sunting

Berbagai macam komik yang diterbitkan bukan oleh penerbit resmi maupun karya bajakan dari serial aslinya dan pastiches serta parodi, termasuk parodi kasar berjudul Breaking Free dan parodinya yang agak menyerempet-nyerempet ke dunia pornografi, Tintin di Thailand, yang dilaporkan ditemukan diperdagangkan sejak Desember 1999.[54] Yves Rodier juga menghasilkan beberapa karya Tintin, tetapi tidak satu pun yang disetujui oleh Yayasan Hergé, termasuk di dalamnya adalah cerita Tintin yang masih belum selesai Tintin dan Alpha-Art.

Pameran

sunting

Berbagai karya dari Hergé untuk Tintin telah menjadi dasar untuk mengadakan pameran, di mana Yayasan Hergé pernah mengadakan pameran berjalan pada tahun 1991. "Dunia Hergé" merupakan pengenalan terbaik untuk dapat menghargai karya-karyanya dengan baik. Berbagai bahan dari pameran ini juga dijadikan dasar untuk pameran yang lebih besar lagi yang disebut dengan "Hergé the Draughtsman", sebuah pameran untuk memperingat 60 tahun kelahiran dari penciptaan tokoh Tintin, dan pameran yang terakhir adalah "In Tibet With Tintin". Pada tahun 2001, salah satu museum kemaritiman, Musée de la Marine mengadakan suatu pameran berbagai macam benda yang berhubungan dengan kelautan, di mana hal ini dilakukan oleh pihak museum berdasarkan inspirasi dari Hergé. Pada tahun 2002, museum seni di Jepang, Bunkamura Museum of Art in Japan mengadakan pameran yang berisikan berbagai lukisan asli dari serial ini, kapal selam dan roket peluncur yang diciptakan oleh Profesor Lakmus dalam serial ini. Di Barcelona juga pernah mengadakan pameran tentang Tintin dan Laut, "llamp de rellamp" yang diadakan di "Museum Kelautan", di mana pameran ini diadakan pada tahun in 2003.[40]

Sedangkan pada tahun 2004, di negeri kincir angin Belanda diadakan pameran dengan tema "Tintin and the Incas" yang diadakan di Royal Museum of Ethnology; serta pameran lainnya dengan tema "Tintin in the City" yang diadakan di Halles Saint Géry di kota Brussel; serta pameran yang dikhususkan pada eksploitasi Tintin tentang dunia kelautan yang diadakan di National Maritime Museum, London.[40] Pameran terakhir yang diadakan adalah dalam rangka peringatan 75 tahun kelahiran serial kisah Petualangan Tintin yang diadakan atas kerja sama dengan Yayasan Hergé.[55] Pada tahun 2004 pada museum Belgian Centre for Comic Strip Art ditambahkan suatu area khusus sebagai dedikasi dan penghargaan kepada Hergé.[40]

Pameran terbesar yang diadakan adalah dalam rangka peringatan 100 tahun kelahiran Hergé yang diadakan di Paris, tepatnya di museum untuk "contemporary arts", Centre Georges Pompidou, yang diadakan dari tanggal 20 Desember 2006 hingga 19 Februari 2007, di mana dalam pameran itu menampilkan, antara lain semua halaman asli, sekitar 120 lembar dari episode Lotus Biru.[56]

Video Games

sunting

Dari serial komik yang legendaris ini juga dibuat beberapa video game baik yang dirilis untuk dapat dipergunakan di PC ataupun PlayStation. Adapun game-game tersebut adalah:

Benda-benda koleksi

sunting
 
Boneka anjing berbentuk Milo

Gambar-gambar dari serial ini memunculkan bisnis baru berupa barang-barang memorabilia ataupun koleksi, di mana barang-barang ini akan diburu oleh para kolektornya. Gambar dari serial ini telah dipergunakan untuk menjual berbagai macam barang memorabilia dari jam beker sampai dengan pakaian dalam.[57] Saat ini diperkirakan telah ada lebih dari 250 barang dalam berbagai bentuk yang dibuat dan dijual sehubungan dengan tokoh-tokohnya, di mana beberapa bagiannya menjadi barang wajib untuk dimiliki oleh para kolektor.[58]

 
Berbagai bentuk barang koleksi dari serial ini.

Sejak Hergé berpulang, Yayasan Hergé yang saat ini memegang lisensi untuk barang-barang koleksi tersebut, dengan merek dagang, Moulinsart, divisi komersial dari yayasan tersebut. Peter Horemans, yang kemudian menjadi pimpinan di Moulinsart, mengatakan bahwa: "Kami harus sangat berhati-hati dengan barang-barang yang ada. Hal ini kami lakukan dengan cara memilih rekan kerja secara selektif ... membuatnya terkenal sebagaimana layaknya dia, maka diperlukan kehati-hatian dalam penggunaannya."[59] Walau bagaimanapun, yayasan tidak luput dari kritikan "menyederhanakan karya dari Hergé dan lebih mengkhususkan pada barang-barang kenangan" adalah suatu gerakan yang baru timbul pada akhir tahun 90-an untuk menggambarkan secara tiga dimensi apa yang sudah dilihat dalam komiknya menjadikannya wajar untuk dikenakan biaya tertentu.[60]

Sebagai contoh NBC Universal adalah satu-satu yang berhak untuk memperdagangkan segala barang-barang memorabilia dari serial yang terkenal ini di Amerika Utara.

 
Toko Tintin di Covent Garden, London

Berbagai macam barang memorabilia dan koleksi tentang Tintin dapat diperoleh dari jaringan toko di hampir seluruh dunia. Toko yang pertama diresmikan oleh Jane Taylor pada tahun 1984, yang terletak di Covent Garden, London, di mana sekarang banyak memiliki cabangnya di seluruh pelosok dunia, termasuk dua toko di Belgia, yang tepatnya terletak di Brussel dan Bruges. Jaringan toko buku dari Inggris yang bernama Ottakars adalah mengambil nama dari Raja Ottokar, dari episode Tongkat Ottokar, dan oleh karena itu toko tersebut memiliki banyak persedian barang-barang koleksi atas Tintin.[61] Selain itu, saat ini juga banyak ditemui berbagai macam cafés yang mengusung tema Tintin di seluruh pelosok dunia.

Perangko

sunting

Gambar Tintin beberapa kali dipergunakan sebagai gambar di prangko yang diterbitkan dalam rangka memperingati hari-hari khusus,[62] di mana seri pertama diterbitkan oleh Dinas Pos Belgia pada tahun 1979[63] dalam rangka perayaan hari "Filatelis muda Belgia". Ini adalah seri prangko pertama yang menampilkan gambar dari komik Belgia, and juga merupakan prangko pertama di dunia yang menampilkan tokoh pahlawan dari komik.

Pada tahun 1999, the Dinas Pos Belanda menerbitkan dua buah prangko pada tanggal 8 Oktober 1999, di mana gambarnya didasarkan pada episode Perjalanan ke Bulan, yang langsung terjual habis hanya beberapa jam setelah diedarkan. Dinas Pos Prancis (Prancis) La Poste (Français) kemudian menerbitkan prangko Tintin dan Milo pada tahun 2001. Untuk menandai akhir dari penggunaan mata uang Belgia, Franc, dan juga dalam rangka merayakan 70 tahun kelahiran episode Tintin di Congo, dua buah prangko lagi diterbitkan oleh Dinas Pos Belgia pada 31 Desember 2001. Prangko tersebut juga diterbitkan di Kongo pada waktu yang bersamaan. Pada tahun 2002 Dinas Pos Prancis menerbitkan serial Sampul Hari Pertama yang menampilkan tokoh kita, Tintin, sedangkan pada tahun 2004 kantor pos Belgia merayakan hari kelahirannya yang ke 75, yang sekaligus juga perayaan hari kelahiran yang ke 50 dari episode Petualangan di Bulan serta perayaan kelahiran yang ke 35 untuk pendaratan di Bulan yang ditampilkan dalam serial prangko yang didasarkan pada episodeExplorers on the Moon.[64] Pada tahun 2007, dan dalam rangka untuk merayakan hari kelahiran Hergé yang ke 100, Belgia, Prancis dan Swiss, merencanakan untuk menerbitkan prangko khusus perayaan peringatan.[65]

Selain dalam bentuk prangko, tokoh Tintin juga dikenang dalam bentuk koin peringatan beberapa kali. Pada tahun 1995, pihak Monnaie de Paris menerbitkan satu set yang terdiri dari 12 koin untuk merayakan 10 tahun meninggalnya Hergé, di mana koin-koin tersebut terbuat dari perak, dan dibuat dengan jumlah sangat terbatas sebanyak 5000 buah saja. Selain itu pernah juga ditampilkan koin peringatan untuk memperingati 50 tahun kelahiran episode Perjalanan ke Bulan, secara terbatas sebanyak 10,000 buah saja. Belgia juga mencetak edisi terbatas koin peringatan untuk merayakan 75 tahun kelahiran Tintin pada Januari, 2004.[66] Koin tersebut yang terbuat dari bahan perak dan menampilkan tokoh Tintin dan Milo yang dicetak secara terbatas sebanyak 50,000 saja. Walaupun koin tersebut menampilkan sisi yang menampilkan nilai €10, sebagaimana layaknya koin peringatan lainnya, hanya bisa dipergunakan di negara penerbitnya, dalam hal ini adalah di Belgia.

Begitu banyak buku yang telah diterbitkan dalam rangka mengupas tokoh kita Tintin.

Terjemahan

sunting

Proses penerjemahan serial ini ke dalam bahasa Indonesia amat berbeda-beda tergantung dari pemegang hak lisensi untuk penerjemahannya yang diberikan oleh Casterman. Serial ini telah mengalami proses penerjemahan yang tiga kali, di mana pertama kali dilakukan oleh PT. 35 Djakarta. Namun sayangnya hasil karya terjemahan pertama ini saat ini boleh dibilang sudah tidak ada, dikarenakan buku terbitannya hampir tidak ada yang memilikinya.

Terjemahan kedua yang dilakukan oleh Indira mendapat tempat yang cukup mendalam di hati para pecinta komik ini di Indonesia. Kesulitan yang dihadapi oleh penerbit adalah mencari padanan kata dalam bahasa Indonesia yang tepat tanpa keluar dari balon teks yang sudah ada. Ketentuan ini adalah hal mutlak yang dilakukan sebagaimana yang telah dipersyaratkan oleh penerbit serial ini dari luar negeri. Seringkali, akhirnya besar hurufnya yang dikorbankan, sehingga tidak jarang tulisannya menjadi lebih agak susah untuk dibaca karena kecilnya. Selain itu kata-kata khas yang sering diucapkan oleh Kapten Haddock ketika marah tidak begitu saja diterjemahkan karena jika begitu maka akan mengaburkan tujuannya. Serial terbitan Indira ini lebih mengacu ke versi bahasa Inggrisnya sehingga penamaan tokoh-tokohnya juga mengacu ke sana. Sebagai contoh, anjing fox-terrier putih, teman setia Tintin yang dalam bahasa Prancis-nya bernama Milou menjadi bernama Snowy. Kemudian tokoh detektif kembarnya bernama Thomson dan Thompson, sedangkan tokoh profesor kita bernama Profesor Cuthbert Calculus.

Terjemahan ketiga dilakukan oleh Gramedia, di mana memiliki hak lisensi langsung dari Casterman di Belgia. Perubahan yang sangat terlihat jelas adalah dalam format ukuran bukunya, di mana ukuran yang mereka buat adalah lebih kecil dari ukuran terbitan Indira. Selain itu beberapa tokoh utama lebih mengacu ke nama-nama mereka dalam bahasa Prancis, seperti Milo, Dupont dan Dupond dan Profesor Lionel Lakmus.

Warisan

sunting

Tintin dan penciptanya Hergé telah dijadikan panutan dan menjadi bahan Referensi banyak pekerja seni di dunia komik. Yang paling terkenal dan paling berpengaruh adalah, gaya penggambaran Hergé yang disebut sebagai ligne claire. Semua pihak yang urun rembug pada majalah Tintin juga mempergunakan gaya ini. Dan yang paling bisa dilihat terpengaruh akan gaya tadi adalah ketika kita memperhatikan hasil karya dari Jacques Tardi, Yves Chaland, Jason Little, Phil Elliott, Martin Handford, Geoff Darrow dan Garen Ewing.

Warisannya yang lain adalah terciptanya pasar komik untuk para kolektor; serial yang diikuti dengan edisi khusus untuk para kolektor banyak diadopsi dan diterapkan oleh para penerbit dari Prancis dan Belgia. Model ini menjadikan para pencipta komik akan mendapatkan pemasukan yang cukup stabil, di mana mereka masih dapat mendapatkan penghasilan di samping mereka dituntut untuk selalu menghasilkan kreasi-kreasi baru. Hal ini berlawanan dengan pola yang diterapkan oleh para penerbit dari Amerika dan Inggris di mana mereka menganut pola yang lain, yang kurang menguntungkan bagi para pencipta komik. Namun hal ini dibantah oleh Roger Sabin yang menyatakan bahwa pola yang pertama akan membuat para pekerja seni akan menghasilkan hasil yang prima."[67] Paul Gravett juga menyatakan bahwa berbagai macam bahan Referensi dan juga arsip foto milik Hergé yang mulai diimplementasikan sejak Lotus Biru, adalah suatu titik balik penting yang membuat karya-karya-Nya menjadi lebih dewasa dan lebih baik."[7]

Di dunia seni, baik Andy Warhol dan Roy Lichtenstein menyatakan bahwa Hergé sebagai orang yang sangat memengaruhi mereka. Lichtenstein membuat lukisan yang didasarkan pada cuplikan episode dari Petualangan Tintin, sedangkan Warhol mempergunakan gaya "ligne claire" serta membuat seri lukisan di mana Hergé menjadi subyeknya. Ia menyatakan bahwa: "Hergé telah memengaruhiku sebagaimana layaknya Walt Disney. Untukku, Hergé bukan hanya sekadar artis komik kebanyakan."[68]

Dalam dunia musik, Tintin telah menjadi inspirasi dari beberapa grup band dan musisi. Sebuah group bank dari Inggris bergenre technopop dari era tahun 1980-an mengambil nama dari si kembar Dupont dan Dupond. Stephen Duffy, bekas anggota dari group band Duran Duran, menampilkan the minor hit single "Kiss Me" dengan nama "Tintin"; namun dia harus mengubah namanya dikarenakan tekanan akan penyalahgunaan hak atas kekayaan intelektual. Duffy juga membuat album Designer Beatnik dengan nama "Doctor Calculus" yang mengambil referensi dari Profesor Lakmus. Sebuah group band beraliran rock (psychedelic rock)dari Australia dan group bank American independent progressive rock juga mempergunakan nama "Tin Tin", tak lupa duet group dansa dari Inggris Tin Tin Out juga terinspirasi dari serial ini. Penulis/penyanyi dari Afrika Selatan Gert Vlok Nel membandingkan Tintin dengan Tuhan pada lagunya berjudul "Waarom ek roep na jou vanaand". Kemungkinan besar hal ini dikarenakan karakter Tintin yang begitu sempurna yang sudah seperti layaknya Tuhan. Seorang kartunis dari Australia cartoonist, Bill Leak sering menganalogikan Perdana Mentri Australia Kevin Rudd sebagai Tintin.

Hergé juga dipuji sebagai "creating in art a powerful graphic record of the 20th century's tortured history" melalui hasil karyanya, Tintin.[69] sedangkan "Ensiklopedia Komik Dunia Maurice Horn" menyebutnya sebagai orang yang memiliki "spear-headed the post World War II renaissance of European comic art".[70] Seorang ahli filsuf Prancis, Michel Serres menyatakan bahwa 23 album Tintin telah menghasilkan "chef-d'oeuvre", suatu mahakarya di mana hingga detik ini belum ada novelis Prancis yang menandinginya dalam hal ketelitiannya dan kemasyhurannya".[71]

Perlu diingat pula bahwa Tintin pernah dijadikan bahan referensi dari serial The Simpsons dalam episode Husbands and Knives.

Penghargaan

sunting

Pada tanggal 1 Juni 2006, Dalai Lama memberikan penghargaan International Campaign for Tibet's Light of Truth atas tokoh Tintin, bersama-sama dengan Archbishop Afrika Selatan Desmond Tutu.[72] Penghargaan itu diberikan sebagai pengakuan atas karya Hergé Tintin di Tibet, di mana Executive Director dari Dunia Informasi Teknologi dari Europa, Tsering Jampa menyampaikan bahwa"for many ... their introduction to the awe-inspiring landscape and culture of Tibet".[73] Pada tahun 2001, Yayasan Hergé memperbaiki terjemahan bahasa Tionghoa atas karyanya dengan judul Tintin di China's Tibet. Di mana kemudian karya tersebut dicetak ulang dengan terjemahan yang benar.[74] Sebagai wakil dari Yayasan Hergé, janda Hergé Fanny Rodwell menyatakan: "Kami tidak pernah menduga bahwa kisah persahabatan ini akan memiliki gema lebih dari 40 tahun kemudian".[72]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b Maev Kennedy (19 November 2003). "Museum aims to draw crowds with cartoon boy wonder aged 75". The Guardian. Diakses tanggal 12 September 2006. 
  2. ^ "Tintin and the enigma of academic obsession" The Daily Telegraph (London); 1 Juli, 2006; Toby Clements; hal. 006
  3. ^ "Tintin at the top" The Times (London); 9 Desember, 2006; Erica Wagner; hal. 33
  4. ^ "Tintin's big art adventure; An exhibition in Paris puts the creator of the blank-faced boy reporter and his clever dog alongside the 20th artists. John Lichfield gets drawn in" The Independent (London); 27 Desember, 2006; John Lichfield; hal. 1
  5. ^ "Blistering barnacles! Tintin is a Pop Art idol" The Times (London); 29 Desember, 2006; Ben Macintyre; hal. 17
  6. ^ a b c Thompson, Kim (2003). "Hergé His Life and Work". The Comics Journal. 1 (250): 176–179. 
  7. ^ a b c Gravett, Paul (2005). Graphic Novels: Stories to Change Your Life. Aurum. ISBN 1-84513-068-5. 
  8. ^ a b c d e f g h Mills, T.F. (1983). "America Discovers Tintin". The Comics Journal. 1 (86): 60–68. 
  9. ^ a b c Farr, Michael (2004). "Thundering Typhoons". History Today. 54 (3): 62. 
  10. ^ Rebecca Bengal (2006). "Phoebe Glockner On Cartooning". Tintin and I. Diarsipkan dari versi asli (html) tanggal 2006-07-18. Diakses tanggal 12 August 2006. 
  11. ^ "Faces of the week". BBC News. 15 December 2005. Diakses tanggal 9 September 2006. 
  12. ^ Lofficier, Jean-Marc & Randy (2002) The Pocket Essential Tintin - ISBN 1-904048-17-X
  13. ^ a b Benoît Peeters Hergé, fils de Tintin Flammarion - Grandes biographies 2002
  14. ^ Baca [https://web.archive.org/web/20090416055648/http://www.claudethomas.net/bergierenbd.htm Diarsipkan 2009-04-16 di Wayback Machine. www.claudethomas.net/bergierenbd.htm dalam bahasa Prancis]
  15. ^ Numa Sadoul (1975). Tintin et moi (Betacam SP). Geneva, Canton Geneva, Switzerland: Angel Films. Berlangsung pada 10:20-10:40. Diakses tanggal 25 Februari 2007. 
  16. ^ a b c Wartawan Jambul Tintin Comeback Diarsipkan 2009-08-03 di Wayback Machine., Plusberita News online, diakses 18 Juli 2008.
  17. ^ Jan Bex (6 Februari1999). "Achter de mythe van 'Kuifje in het land van de Sovjets'" (dalam bahasa Dutch). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-09-03. Diakses tanggal 15 September. 
  18. ^ "Writer tracks down Tintin's real life inspiration" The Guardian (Manchester); 17 Mei, 1999; Paul Webster; hal. 15
  19. ^ The Vendéen Tintin Diarsipkan 2008-11-28 di Wayback Machine., automated translation from Le journal de la Vendée, 16 April 2007
  20. ^ McCarthy, Tom (1 Juli 2006). "Review: From zero to hero". The Guardian. hlm. 4. 
  21. ^ Yusuf, Bulent (14 November 2005). "Alphabetti Fumetti: H is for Hergé". Diakses tanggal 9 September 2006. 
  22. ^ Mauron, Pascal. "A small history of Swiss submarines" (PDF). Diakses tanggal 9 September 2006. [pranala nonaktif permanen]
  23. ^ a b Michael Farr Tintin: The Complete Companion, John Murray (2001) ISBN 0-7195-5522-1
  24. ^ "How to tell a Thompson from a Thomson". Diakses tanggal 9 September2006. 
  25. ^ Skilling, Pierre (2005). "The Good Government According to Tintin." In Jeff (EDT) McLaughlin (Ed.) Comics As Philosophy hal. 173–234. University Press of Mississippi ISBN 1-57806-794-4
  26. ^ Letter from Hergé to Charles Lesne, 12 Juni 1939, cit. Assouline, Pierre (1996) Hergé, Folio (p218)
  27. ^ a b Garen Ewing (1995). "In Defence of Hergé". Vicious magazine/tintinologist.org. Diakses tanggal 15 September2006. 
  28. ^ "Welcome to the Moon, Mr Armstrong". Pain, Stephanie New Scientist. Vol. 182, no. 2441, hal. 48–49. 3 April. 2004
  29. ^ "Hergé et la ligne claire" (dalam bahasa French). Diakses tanggal 15 September2006. 
  30. ^ a b c d Sadoul, Numa (2003). "Interview - Hergé: Extracts from Entretiens avec Hergé". The Comics Journal. 1 (250): 180–205. 
  31. ^ G. Coatantiec (28 November2005). "Hergé, un grand dessinateur paysagiste" (dalam bahasa French). Objectif Tintin. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-01-20. Diakses tanggal 15 September2006. 
  32. ^ "The Tintin Trivia Quiz- The Great Wave". Diakses tanggal 15 September2006. 
  33. ^ a b c d Thompson, Harry (1991). Tintin: Hergé & His Creation (edisi ke-First). Hodder & Stoughton. ISBN 0-340-52393-X. 
  34. ^ "Moreover: Great blistering barnacles" The Economist (London); 30 Januari 1999; hal. 79
  35. ^ Mail on Sunday Associated Newspapers 27 November 1988
  36. ^ "'Bid to ban "racist" Tintin book' on the BBC News website". Diakses tanggal 12 Juli2007. 
  37. ^ "CRE statement on the children's book 'Tintin In The Congo' on the CRE website". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-12-12. Diakses tanggal 12 Juli2007. 
  38. ^ "Investigation into racism in "Tin Tin"". Expatica. 7 Agustus2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-12-12. Diakses tanggal 7 Agustus2007. 
  39. ^ T.F.Mills (1 Februari1996). "The Adventures of Tintin: A History of the Anglo-American Editions". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-07-10. Diakses tanggal 14 September2006. 
  40. ^ a b c d "Tintin.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-13. Diakses tanggal 9 September2006. 
  41. ^ (Inggris) [http://www.imdb.com/title/tt0983193/ imdb.com The Adventures of Tintin: The Secret of the Unicorn (2011)
  42. ^ Cendrowicz, Leo (9 Maret2007). "DreamWorks to film comic hero Tintin". The Hollywood Reporter. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-30. Diakses tanggal 24 Mei2007. 
  43. ^ "Tintin 'to become movie hero'". BBC News. 22 November2002. Diakses tanggal 10 Oktober2007. 
  44. ^ "The Adventures of Tintin: The Secret of Unicorn 2011". Diakses tanggal 12 Agustus2009. 
  45. ^ Mark Brown (28 Maret2008). "Blistering barnacles! It's Spielberg's new Tintin". The Guardian. Diakses tanggal 28 Maret2008. 
  46. ^ Robins, Craig. "A Producer's Peril: And You Thought It Was Easy!". replaydvd.co.uk. Diakses tanggal 1 Maret2008. 
  47. ^ "Spielberg to make Tintin movie". BBC News. 15 Mei2007. Diakses tanggal 24 Mei2007. 
  48. ^ Rob Carnevale. "The Cottage - Andy Serkis interview". indieLondon. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-05. Diakses tanggal 14 Maret2008. 
  49. ^ "Auditions start for Peter Jackson's Tintin". Fairfax New Zealand. 31 Oktober2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-21. Diakses tanggal 25 Mei2008. 
  50. ^ Christensen, Af (November2003). "Boy scout with strange dreams - "Tintin et moi"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-05-13. Diakses tanggal 9 September2006. 
  51. ^ a b "Tintin and I at PBS". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-19. Diakses tanggal 9 September 2006. 
  52. ^ "Tintin". .be federal portal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-04. Diakses tanggal 19 September2006. 
  53. ^ a b "Rufus Norris to direct World Premiere of Tintin the Young Vic Christmas production at the Barbican Theatre". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-11-09. Diakses tanggal 9 September2006. 
  54. ^ "Lewd Tintin shocks Belgium". BBC News. 14 Februari 2001. Diakses tanggal 9 September2006. 
  55. ^ "The Adventures of Tintin at Sea - a major new exhibition at the National Maritime Museum". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-11. Diakses tanggal 9 September2006. 
  56. ^ Yahoo News on Pompidou exhibition
  57. ^ Conrad, Peter (Minggu 7 Maret 2004). "He'll never act his age". The Observer. 
  58. ^ "Tintin and the till bells; Shopping" The Times (London); 12 November 1994; Denise Elphick;
  59. ^ "Tintin praises volunteer efforts" (PDF) (Siaran pers). Dyslexia International — Tools and Technologies.  "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-12-21. Diakses tanggal 2008-07-01. 
  60. ^ "This life: That's Tintin on the far right A battle is raging for Tintin's soul. Is he a French hero or a fascist propaganda tool?" The Observer (London); 3 Januari 1999; Martin Bright; hal. 004
  61. ^ "Tintin Among The Geriatrics Kitty Holland celebrates the 70th birthday of Belgium's favourite son, and France's beloved adoptee, Tintin" Irish Times (Dublin); 9 Januari 1999; hal. 62
  62. ^ "Images of different Tintin stamps". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-12-24. Diakses tanggal 2008-07-02. 
  63. ^ Kennealy, Christopher (29 September 1991). "Comics Characters Beloved by Brussels". New York Times. 
  64. ^ "Tintin celebrates 75th birthday in Belgium" Irish Times (Dublin); 10 Januari 2004; TIM KING; hal. 9.
  65. ^ AP (24 Mei 2006). "Tintin creator's centenary". The Age. 
  66. ^ "Euro coin honours Tintin and Snowy". BBC. Kamis, 8 Januari 2004. 
  67. ^ Sabin, Roger (1996). Comics, Comix & Graphic Novels (edisi ke-2005). Phaidon. ISBN 0-7148-3993-0. 
  68. ^ "Tintin's 70 years of adventure". BBC News. 10 Januari 1999. Diakses tanggal 9 September2006. 
  69. ^ "Tintin and I. Film Synopsis". Diakses tanggal 9 September 2006. 
  70. ^ "Essay on Tintin". 2 Mei 1995. Diakses tanggal 9 September2006. 
  71. ^ A quiff history of time; Scrutiny The Sunday Times (London); 10 Oktober 1993; Gilbert Adair;
  72. ^ a b "Dalai Lama honours Tintin and Tutu". BBC. Friday, 2 Juni 2006. 
  73. ^ "Tutu and Tintin to be honored by Dalai Lama". International Campaign for Tibet. 17 Mei 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-09-01. Diakses tanggal 17 September. 
  74. ^ "Tintin 'frees' Tibet". BBC. Wednesday, 22 Mei 2002.  [pranala nonaktif permanen]

Pranala luar

sunting