Yad Vashem (יד ושם) adalah peringatan resmi Israel untuk orang-orang Yahudi korban Holokaus yang dibangun pada 1953 melalui Undang-undang Peringatan yang disahkan oleh Knesset, parlemen Israel.

Pemandangan luar dari museum peringatan Holocaust Yad Vashem di Yerusalem.

Asal usul namanya dari sebuah ayat Alkitab dalam Kitab Yesaya: "Kepada mereka akan Kuberikan dalam rumah-Ku dan di lingkungan tembok-tembok kediaman-Ku suatu tanda peringatan dan nama... suatu nama abadi yang tidak akan lenyap." (Yesaya 56:5) Dalam bahasa Ibrani "suatu tanda peringatan dan nama" = yad vashem.

Peringatan yang berada di Yerusalem ini terdiri dari sebuah ruang peringatan, sebuah museum sejarah, sebuah Ruangan Nama, sebuah arsip, "Lembah dari Komunitas-komunitas yang Dihancurkan," dan sebuah pusat pendidikan. Selain itu, orang-orang non-Yahudi yang menyelamatkan orang-orang Yahudi pada masa Holocaust, sering kali dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri, dihormati oleh Yad Vashem sebagai "Orang yang benar di antara bangsa-bangsa".

Struktur bangunan

sunting

Museum Sejarah Holocaust yang baru dibangun dengan struktur segitiga seperti prisma. Bentuk segitiga pada bangunan ini mewakili potongan bagian bawah dari Bintang Daud, karena penduduk Yahudi di seluruh dunia berkurang setengahnya sebagai akibat Holocaust.

Panjang museum ini 180 meter, dengan dinding-dinding yang kukuh dibuat dari beton bertulang. Museum ini berdiri di tanah seluas lebih dari 4.000 m² dan umumnya terletak di bawah permukaan tanah.

Museum ini mempunyai 10 ruang pameran, masing-masing dikhususkan bagi bagian-bagian yang berbeda dalam sejarah Holocaust. Berbeda dengan pameran di museum lama, yang pada dasarnya terdiri dari foto-foto, pameran yang baru terdiri dari banyak unsur, termasuk 280 karya seni dan 2.500 presentasi dan barang-barang pribadi yang disumbangkan kepada Yad Vashem oleh mereka yang selamat dari Holocaust, museum-museum dan tempat-tempat memorial di seluruh dunia.

 
Pahatan peringatan Yad Vashem

Kegiatan

sunting

Kegiatan Yad Vashem mencakup:

  • Dokumentasi tentang Holocaust:
    • mencatat kesaksian mereka yang berhasil bertahan, dan
    • mencatat nama-nama mereka yang tewas dalam Holocaust [1] Diarsipkan 2005-11-18 di Wayback Machine.
    • mengumpulkan foto-foto, dokumen-dokumen, dan sumber-sumber mengenai Holocaust.
  • Penelitian dan studi tentang Holocaust:
    • melakukan penelitian mengenai Holocaust,
    • menggiatkan siswa untuk belajar tentang Holocaust,
    • menerbitkan, meneliti, dan membuat hasil-hasilnya tersedia bagi masyarakat umum.
  • Pendidikan:
  • Peringatan:
    • melestarikan kenangan dan nama-nama mereka yang tewas pada masa Holocaust,
    • mengadakan upacara kenangan.
 

Museum

sunting
 
Pemandangan ketika orang keluar dari museum

Pada 1993, Institut Yad Vashem memutuskan untuk membangun sebuah museum baru yang lebih besar untuk menggantikan museum lama yang lebih kecil, yang dibangun pada tahun 1960-an. Ini dilakukan untuk menanggapi pembangunan museum-museum Holocaust di Washington D.C. dan Eropa. Museum yang baru ini adalah museum Holocaust terbesar di dunia. Bangunan ini ditempatkan di dalam gunung dan dirancang untuk mencerminkan kisah komunitas Yahudi Eropa pada masa Holocaust dan kebangkitan mereka dari abunya di Israel. Museum ini mempunyai sebuah lorong yang panjang dengan 10 ruang pameran, masing-masing dipersembahkan kepada bagian yang berbeda dari Holocaust. Museum ini menggabungkan pengalaman-pengalaman pribadi dari 90 korban dan mereka yang bertahan dalam Holocaust dan memamerkan sekitar 2500 benda pribadi: karya seni dan surat-surat dari Holocaust yang disumbangkan oleh mereka yang berhasil selamat. Museum baru ini juga mencakup sebuah auditorum, aula belajar, bank data terkomputer dan monumen-monumen peringatan tentang enam juta orang Yahudi yang gugur pada Holocaust.

Pada 15 Maret 2005 diselenggarakan peresmian museum Holocaust Yad Vashem yang baru di Yerusalem, Israel. Bangunan yang mengesankan ini dirancang oleh arsitek Yahudi yang terkenal di seluruh dunia, Moshe Safdie. Para pemimpin dari 40 negara dan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan menghadiri peresmian museum Holocaust ini. Presiden Israel Moshe Katzav mengatakan bahwa museum yang baru ini berfungsi sebagai "tanda peringatan yang penting bagi seluruh umat manusia, sebuah tanda peringatan yang memperingatkan betapa dekatnya jarak antara kebencian dan pembunuhan, antara rasisme dan genosida." [3] Diarsipkan 2005-03-17 di Wayback Machine.

Orang yang Benar di antara Bangsa-bangsa

sunting

Museum ini juga menghormati Orang yang Benar di antara Bangsa-bangsa. Misalnya, sebuah taman kecil dan plakat di lantai Yad Vashem dipersembahkan kepada orang-orang di Le Chambon-sur-Lignon di Prancis yang pada Perang Dunia II, menjadikan kota mereka tempat perlindungan bagi orang-orang Yahudi yang melarikan diri dari Nazi.

Beberapa nama dari lebih dari 20.000 orang non-Yahudi yang dihormati di sana di antara "Orang yang Benar di antara Bangsa-bangsa" adalah:

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting