Conservation International

Conservation International (CI) merupakan sebuah organisasi nirlaba yang kantor pusatnya terletak di Washington, D.C., Amerika Serikat. Organisasi ini berusaha melindungi "titik-titik api" keanekaragaman hayati bumi, yaitu daerah-daerah yang masih liar dan mengandung keanekaragaman hayati yang sangat kaya, serta daerah-daerah perairan laut yang penting di seluruh dunia. Kelompok ini juga terkenal karena kemitraannya dengan lembaga-lembaga swadaya masyarakat setempat serta masyarakat-masayarakt pribumi.

CI didirikan pada 1987 dan kini mempunyai staf yang jumlahnya lebih dari 900 orang. Kegiatannya dilangsungkan di lebih dari 40 negara, terutama di negara-negara berkembang di Afrika, di Tepian Pasifik (Pacific Rim) dan di hutan-hutan tropis di Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Tujuan

sunting

Tujuan "Conservation International" adalah melestarikan warisan alami bumi yang masih hidup, kepelbagaian dunia, serta memperlihatkan bahwa manusia dapat hidup dengan harmonis bersama alam.

Administrasi

sunting

Pakar primatologi, herpetologi, dan pelestarian kehidupan liar Russell A. Mittermeier telah menjabat sebagai presiden Conservation International sejak 1989. Peter A. Seligmann adalah ketua dan CEO-nya. Bekas ilmuwan kepala NOAA dan Explorer-in-Residence National Geographic Sylvia Earle memimpin program kehidupan lautnya.

Dewan direkturnya terdiri dari nama-nama terkenal seperti salah satu pendiri Intel, Gordon Moore, aktor Harrison Ford, Ratu Noor dari Yordania, bekas CEO Starbucks Orin Smith, Rob Walton dari Wal-Mart, dan raja media Barry Diller.

Selain itu, organisasi nirlaba ini juga menyelenggarakan serangkaian kegiatan di seluruh Amerika sepanjang tahun dengan pembicara-pembicara utama terkenal seperti Dr. Jared Diamond, E.O. Wilson, Dr. Jeffrey Sachs, Thomas L. Friedman, Bill Bryson, Wade Davis, dan bahkan Jimmy Buffett.

Proyek dan keberhasilan

sunting

Pada Desember 2005, sebagai bagian dari Program Penilaian Cepat (Rapid Assessment Program -RAP), para ilmuwan dari Conservation International melakukan survai di daerah Pegunungan Foja di Papua Barat, Indonesia. Mereka menemukan 20 spesies katak yang sebelumnya tidak dikenal, empat kupu-kupu yang baru, lima palma dan satu spesies baru burung pemakan madu. Para peneliti juga menemukan kanguru pohon berbulu emas — sebuah spesies yang tak pernah diketahui hidup di Indonesia, dan diburu di tempat lain hingga hampir punah — dan mengambil foto-foto pertama dari Berlepsch's six-wired bird of paradise. Wilayah ini begitu terisolir sehingga banyak binatang yang mereka temukan tidak takut kepada manusia. Temuan-temuan Conservation International dilaporkan secara luas di seluruh dunia pada Februari 2006 termasuk dalam Nightline, sebuah cara televisi di stasiun TV ABC, NBC Nightly News, dan New York Times.

Penemuan spesies baru

sunting

17 September: Ketika menjelajahi wilayah perairan di Provinsi Papua Barat, Indonesia (yang dikenal sebagai Daerah Kepala Burung atau Segi Tiga Karang Asia), para ilmuwan melaporkan temukannya 52 spesies baru (termasuk 24 jenis ikan baru). Di antara temuan ini, mereka juga menemukan (dan memotret) ikan hiu yang hidup di dasar samudra dan berjalan dengan siripnya serta udang yang mirip dengan belalang sentadu.[1]

Pranala luar

sunting