Lompat ke isi

Fisika plasma: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan referensi
k memperbaiki penulisan teks
Baris 1: Baris 1:
{{referensi}}
{{referensi}}
[[Berkas:Plasma-lamp.jpg|jmpl|300px|ka|[[Lampu plasma|Bola plasma]] ]]
[[Berkas:Plasma-lamp.jpg|jmpl|300px|ka|[[Lampu plasma|Bola plasma]] ]]
'''Fisika plasma''' adalahsalah satu bidang dari [[fisika]] yang mempelajari gas terionisasi yang dikenal sebagai plasma. Studi tentang fisika plasma dimulai sejak penelitian tentang pelucutan listrik di dalam gas dilakukan pada awal tahun 1920.Fisika plasma merupakan bagian penting dalam pengembangan fisika atom, fisika nuklir, dan astronomi.<ref>{{Cite book|last=Nur|first=Muhammad|date=2011|url=http://eprints.undip.ac.id/42899/1/buku-fisika-plasma.pdf|title=Fisika Plasma|location=Semarang|publisher=Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang|isbn=978-979-097-093-9|pages=15|url-status=live}}</ref> Dalam [[fisika]] dan [[kimia]], '''plasma''' (juga disebut '''gas terionisasi''' karena terbentuk dari benda bersifat gas yang terionisasi oleh panas) adalah [[keadaan benda]] fase-gas berenergi, yang sering disebut sebagai "keadaan benda keempat", yang beberapa atau semua [[elektron]] di [[orbit atom]] terluar telah terpisah dari [[atom]] atau [[molekul]]. Hasilnya adalah sebuah koleksi [[ion]] dan [[elektron]] yang tidak lagi terikat satu sama lain. Karena partikel-partikel ini terionisasi (bermuatan), gas ini bertingkah laku lain dari gas biasa, contohnya, kehadiran [[medan elektromagnetik]]. Keadaan benda ini pertama kali diidentifikasi oleh [[Sir William Crookes]] pada [[1879]], dan disebut "plasma" oleh [[Irving Langmuir]] pada [[1928]].
'''Fisika plasma''' adalah salah satu bidang dari [[fisika]] yang mempelajari [[gas]] ter[[ionisasi]] yang dikenal sebagai plasma. Studi tentang fisika plasma dimulai sejak penelitian tentang pelucutan [[listrik]] di dalam gas dilakukan pada awal tahun 1920. Fisika plasma merupakan bagian penting dalam pengembangan [[fisika atom]], [[fisika nuklir]], dan [[astronomi]].<ref>{{Cite book|last=Nur|first=Muhammad|date=2011|url=http://eprints.undip.ac.id/42899/1/buku-fisika-plasma.pdf|title=Fisika Plasma|location=Semarang|publisher=Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang|isbn=978-979-097-093-9|pages=15|url-status=live}}</ref> Dalam [[fisika]] dan [[kimia]], '''plasma''' (juga disebut '''gas terionisasi''' karena terbentuk dari benda bersifat gas yang terionisasi oleh panas) adalah [[keadaan benda]] fase-gas berenergi, yang sering disebut sebagai "keadaan benda keempat", yang beberapa atau semua [[elektron]] di [[orbit atom]] terluar telah terpisah dari [[atom]] atau [[molekul]]. Hasilnya adalah sebuah koleksi [[ion]] dan [[elektron]] yang tidak lagi terikat satu sama lain. Karena partikel-partikel ini terionisasi (bermuatan), gas ini bertingkah laku lain dari gas biasa, contohnya, kehadiran [[medan elektromagnetik]]. Keadaan benda ini pertama kali diidentifikasi oleh [[Sir William Crookes]] pada [[1879]], dan disebut "plasma" oleh [[Irving Langmuir]] pada [[1928]].


Perlakuan "fluid" biasa datang dari kombinasi [[persamaan Navier Stokes]] [[dinamika fluid]] dan [[persamaan Maxwell]] [[Elektromagnetisme]]. Hasil dari himpunan persamaan ini, dengan perkiraan yang tepat, disebut [[Magnetohidrodinamika]] (atau MHD pendeknya).
Perlakuan "fluid" biasa datang dari kombinasi [[persamaan Navier Stokes]] [[dinamika fluid]] dan [[persamaan Maxwell]] [[Elektromagnetisme]]. Hasil dari himpunan persamaan ini, dengan perkiraan yang tepat, disebut [[Magnetohidrodinamika]] (atau MHD pendeknya).

Revisi per 31 Januari 2021 08.39

Bola plasma

Fisika plasma adalah salah satu bidang dari fisika yang mempelajari gas terionisasi yang dikenal sebagai plasma. Studi tentang fisika plasma dimulai sejak penelitian tentang pelucutan listrik di dalam gas dilakukan pada awal tahun 1920. Fisika plasma merupakan bagian penting dalam pengembangan fisika atom, fisika nuklir, dan astronomi.[1] Dalam fisika dan kimia, plasma (juga disebut gas terionisasi karena terbentuk dari benda bersifat gas yang terionisasi oleh panas) adalah keadaan benda fase-gas berenergi, yang sering disebut sebagai "keadaan benda keempat", yang beberapa atau semua elektron di orbit atom terluar telah terpisah dari atom atau molekul. Hasilnya adalah sebuah koleksi ion dan elektron yang tidak lagi terikat satu sama lain. Karena partikel-partikel ini terionisasi (bermuatan), gas ini bertingkah laku lain dari gas biasa, contohnya, kehadiran medan elektromagnetik. Keadaan benda ini pertama kali diidentifikasi oleh Sir William Crookes pada 1879, dan disebut "plasma" oleh Irving Langmuir pada 1928.

Perlakuan "fluid" biasa datang dari kombinasi persamaan Navier Stokes dinamika fluid dan persamaan Maxwell Elektromagnetisme. Hasil dari himpunan persamaan ini, dengan perkiraan yang tepat, disebut Magnetohidrodinamika (atau MHD pendeknya).

Fisika plasma sangat penting dalam astrofisika. Banyak objek-objek astronomi, termasuk bintang, piringan accretion, nebula, dan interstellar medium, terdiri dari plasma. Ia juga penting dalam ilmu aerodinamika seperti hipersonik, karena pada kecepatan hipersonik, interaksi dari gelombang kejut (shockwave) dan lapisan batasan menciptakan panas yang mengionisasi udara di sekitar badan pesawat tersebut. Ini terjadi, contohnya, pada saat pesawat ulang-alik masuk kembali ke atmosfer bumi. Fisika plasma juga digunakan dalam mempelajari fusi nuklir karena banyak reaksi fusi terjadi dalam plasma.Plasma dapat pula digunakan pada TV Plasma dan lampu neon

Referensi

  1. ^ Nur, Muhammad (2011). Fisika Plasma (PDF). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. hlm. 15. ISBN 978-979-097-093-9. 

Lihat pula

Pranala luar