Lompat ke isi

Misale Romawi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
k Japra Jayapati memindahkan halaman Missale Romanum ke Misale Romawi: Padanan Gereja Katolik di Indonesia untuk istilah "Missale Romanum"
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 9 Februari 2019 13.23

Missale Romanum edisi 2002

Missale Romanum atau Buku Misa Romawi adalah buku liturgi yang berisi teks dan rubrik untuk perayaan Misa dalam Ritus Romawi di Gereja Katolik.

Sejarah

Pra-Konsili Trento

Sebelum Puncak Abad Pertengahan, ada beberapa buku yang digunakan dalam Misa, yakni sebuah sakramentarium berisi doa-doa, satu atau beberapa buku berisi bacaan-bacaan Kitab Suci, serta satu atau beberapa buku berisi antifon-antifon dan kidung-kidung lain. Lama-kelamaan muncul manuskrip-manuskrip yang memadukan bagian-bagian dari beberapa buku-buku tersebut, sehingga akhirnya muncullah versi-versi perpaduan yang lengkap. Buku semacam itu disebut Missale Plenum (Buku Misa lengkap). Pada 1223, St. Fransiskus Assisi menginstruksikan para biarawannya untuk mengadopsi format yang dipergunakan di lingkungan kepausan (Peraturan, Bab 3). Selanjutnya mereka mengadaptasi buku tata perayaan misa tersebut sesuai keperluan karya kerasulan mereka. Paus Gregorius IX mempertimbangkan, namun tidak mewujudkan, gagasan untuk memperluas penggunaan buku tata perayaan misa yang telah direvisi para Fransiskan itu, untuk seluruh Gereja; dan pada 1277 Paus Nikolaus III memerintahkan agar buku tata perayaan misa itu dipergunakan oleh semua gereja di kota Roma. Penggunaannya menyebar ke seluruh Eropa, terutama setelah diciptakannya mesin cetak oleh Johann Gutenberg; akan tetapi para editor memperkenalkan variasi-variasi menurut pilihan mereka sendiri, beberapa di antaranya bersifat substansial. Penemuan mesin cetak juga mendorong tersebarnya berbagai naskah liturgis lain yang kurang bersifat ortodoks. Konsili Trento mengakui bahwa kesimpang-siuran yang disebabkan munculnya berbagai terbitan buku misa itu perlu diakhiri.

Dari Konsili Trento sampai Konsili Vatikan II

Guna mengimplementasikan keputusan Konsili tersebut, Paus Pius V pada 14 Juli 1570 mengeluarkan sebuah edisi Missale Romanum yang wajib dipergunakan oleh seluruh Gereja Ritus Latin kecuali di tempat-tempat yang memiliki ritus tradisional yang terbukti berumur sekurang-kurangnya dua abad.

Beberapa koreksi atas naskah Pius V tersebut dirasa perlu, maka Paus Klemens VIII menggantikannya dengan edisi "tipikal" Missale Romanum yang baru pada 7 Juli 1604. (kata "tipikal" di sini berarti bahwa naskah tersebut adalah naskah yang harus diikuti oleh semua percetakan). Edisi tipikal revisi berikutnya dikeluarkan oleh Paus Urbanus VIII pada 2 September 1634.

Sejak akhir abad ke-17, di Prancis dan sekitarnya beredar berbagai buku misa independen yang diterbitkan uskup-uskup yang dipengaruhi Jansenisme dan Gallikanisme. Situasi ini berakhir tatkala Uskup Pierre-Louis Parisis dari Langres dan Abbas Guéranger pada abad ke-19 mempelopori suatu gerakan untuk kembali pada Missale Romanum. Paus Leo XIII memanfaatkan momentum tersebut untuk mengeluarkan pada 1884 sebuah edisi tipikal baru yang mengkaji seluruh perubahan yang dilakukan sejak masa Urbanus VIII. Paus Pius X juga melakukan suatu upaya revisi atas Missale Romanum, yang diterbitkan dan dinyatakan tipikal oleh penggantinya Paus Benediktus XV pada 25 Juli 1920.

Revisi Pius X melakukan sedikit koreksi, penghapusan dan penambahan pada naskah doa-doa dalam Missale Romanum. Namun ada perubahan-perubahan besar pada rubrik-rubrik, perubahan-perubahan tersebut tidak dimasukkan pada bagian yang berjudul Rubricae generales, akan tetapi dicetak sebagai sebuah lampiran terpisah dengan judul Additiones et variationes in rubricis Missalis.

Kontras dengan upaya tersebut, revisi oleh Paus Pius XII, meskipun terbatas hanya pada liturgi di empat hari dalam tahun Gereja, lebih berani sifatnya, karena perubahan tersebut memerlukan adanya perubahan dalam hukum kanon pula, yang sampai saat itu mengatur bahwa, kecuali untuk perayaan Natal pada tengah malam, Misa haruslah dimulai lebih dari satu jam menjelang fajar atau kurang dari satu jam sesudah tengah hari. Pada bagian yang direvisinya, dia mengantisipasi beberapa perubahan yang baru diberlakukan sepanjang tahun sesudah Konsili Vatikan II. Pembaharuan-pembaharuan ini mencakup introduksi penggunaan bahasa lokal secara resmi untuk pertama kalinya dalam liturgi. Paus Pius XII menunda penerbitan edisi tipikal yang baru sampai rampungnya pekerjaan komisi yang dibentuknya untuk mempersiapkan suatu revisi umum atas rubrik-rubrik Missale Romanum[1]. Meskipun demikian, dia mengotorisasi percetakan untuk menggantikan naskah-naskah terdahulu dengan naskah-naskah yang dijadikannya wajib pada 1955 untuk keempat hari yang disebutkan di atas.

Penggantinya, Paus Yohanes XXIII, mengeluarkan sebuah edisi tipikal baru pada 1962. Inovasi yang paling menonjol di dalamnya adalah dihapuskannya adjektiva "perfidi" dalam doa Jumat Agung bagi orang-orang Yahudi dan penyisipan nama Santo Yosef dalam kanon (atau Doa Syukur Agung) misa. Rubrik revisi dipersiapkan oleh komisi Paus Pius XII, yang dijadikankan wajib sejak 1 Januari 1961, menggantikan dua dokumen dalam edisi 1920; dan surat apostoliknya Rubricarum instructum menggantikan Bulla sebelumnya, Divino afflatu dari Paus Pius X.

Revisi pasca-Konsili Vatikan II

Perubahan-perubahan atas liturgi pada 1965 dan 1967 yang timbul dari keputusan-keputusan Konsili Vatikan II tidak dimasukkan ke dalam Missale Romanum, namun direfleksikan dalam terjemahan lokal provisional yang diproduksi tatkala bahasa-bahasa umat mulai dipergunakan selain Bahasa Latin. Bahkan negara-negara yang menggunakan bahasa yang sama memiliki terjemahan yang berbeda dan bervariasi dalam jumlah kata padanan yang digunakan.

Sebagai implementasi keputusan Konsili Vatikan II, Paus Paulus VI pada 1969 mengeluarkan sebuah edisi tipikal revisi lengkap dari Missale Romanum, yang mulai beredar pada 1970. (Suatu naskah pendahuluan non-definitif dari dua bagian dalam edisi ini telah beredar pada 1964.) Edisi tipikal berikutnya dengan perubahan-perubahan kecil terbit pada 1975. Pada 2000, Paus Yohanes Paulus II mengesahkan edisi tipikal lainnya, yang terbit pada 2002.

Sebagaimana dinyatakan oleh Paus Benediktus XVI dalam motu proprio Summorum Pontificum, edisi Missale Romanum 1962 tidak pernah secara yuridis dihapuskan dan bebas dipergunakan oleh para imam Ritus Latin bilamana merayakan misa tanpa dihadiri umat. Imam yang mengurus sebuah gereja dapat diberi izin untuk mempergunakannya di paroki-paroki bagi kelompok-kelompok umat tertentu yang berpegang pada format Ritus Romawi terdahulu, asalkan imam yang mempergunakannya memiliki "kualifikasi untuk melakukannya dan tidak terhalang secara yuridis" (misalnya karena suspensi). Edisi 1962 adalah edisi yang lazim dipergunakan oleh para imam dari persaudaraan-persaudaraan tradisionalis semisal Persaudaraan Imam St. Petrus dan Administrasi Apostolik Personal Santo Yohanes Maria Vianney.

Selain itu, beberapa imam yang berada dalam situasi yang disebut "situasi separasi"[2] juga merayakan misa secara umum dengan menmpergunakan edisi-edisi Missale Romanum selain yang terakhir. Kelompok ini mencakup para anggota Sosietas St. Pius X, yang mempergunakan edisi tipikal 1962, dan para anggota Sosietas St. Pius V, yang mempergunakan sebuah edisi sebelumnya.

Referensi

Lihat pula

Pranala luar

Naskah lengkap Missale Romanum

Penggalan naskah