Lompat ke isi

Isoflurana

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Isofluran)
Isoflurana
Nama sistematis (IUPAC)
(RS)-2-Kloro-2-(diflorometoksi)-1,1,1-trifloro-etana
atau
(RS)-1-kloro-2,2,2-trifloroetill diflorometill eter
Data klinis
Nama dagang Aerrane, Forane, Isoflurane, Isoflurane Novell, Terrel Isoflurane
AHFS/Drugs.com FDA Professional Drug Information
Kat. kehamilan C
Status hukum ?
Rute Inhalasi
Pengenal
Nomor CAS 26675-46-7 YaY
Kode ATC N01AB06
PubChem CID 3763
Ligan IUPHAR 2505
DrugBank DB00753
ChemSpider 3631 YaY
UNII CYS9AKD70P YaY
KEGG D00545 YaY
ChEBI CHEBI:6015 YaY
ChEMBL CHEMBL1256 YaY
Data kimia
Rumus C3H2ClF5O 
Massa mol. 184.5 g/mol
SMILES eMolecules & PubChem
  • InChI=1S/C3H2ClF5O/c4-1(3(7,8)9)10-2(5)6/h1-2H YaY
    Key:PIWKPBJCKXDKJR-UHFFFAOYSA-N YaY

Isofluran (merek dagang Aerrane, Forane) adalah salah satu jenis obat anestesi (bius) inhalasi dengan rumus kimia C3H2CIF5O dan nama kimia 1-kloro-2,2,2-trifloroetil diflorometil eter, yang digunakan untuk induksi dan pemeliharaan anestesi umum.[1][2][3]

Isofluran menyebabkan relaksasi otot dan menurunkan sensitifitas terhadap nyeri. Obat ini menimbulkan efek samping mual dan muntah, menggigil, penurunan tekanan darah, dan gangguan pernapasan. Efek samping yang serius adalah hipertemia maligna dan hiperkalemia.[3][4][5][6]

Isoflurane

Sifat fisik dan kimia

[sunting | sunting sumber]

Isofluran adalah obat anestesi inhalasi cair yang bening, stabil tanpa zat aditif dan penyeimbang kimia, tidak berwarna, tidak mudah terbakar, dan berbau menyengat seperti bau eter. Obat ini memiliki struktur kimia C3H2CIF5O, nama kimia 1-kloro-2,2,2-trifloroetil diflorometil eter berat molekul 184,5 gram/mol, titik didih pada tekanan 760 mmHg adalah 48,5 °C, indeks bias n20D adalah 1,2990-1,3005 dengan berat jenis 1,496 gram/ml, dan tekanan uap 238 mmHg. Dengan penyimpanan yang baik (terhindar dari sinar matahari langsung), isofluran stabil selama 5 tahun. Isofluran tidak terurai atau rusak oleh campuran NaOH dengan CaO (kapur soda) pada suhu normal dan tidak merusak aluminium, timah, kuningan, besi, dan tembaga.[1][2][3][7][8][9]

Sifat anestetiknya adalah obat dengan kekuatan sedang (MAC atau minimum alveolar concentration 1,15), daya induksi dan waktu pulih sedang (koefisien darah/gas 1,38 dan koefisien lemak/gas 98), efek pelemas ototnya sedang, dan efek analgesiknya kurang kuat.[7][10]

Farmakodinamika

[sunting | sunting sumber]

Isofluran digunakan sebagai obat untuk induksi awal maupun untuk mempertahankan kondisi anestesi. Obat ini menyebabkan relaksasi otot dan menurunkan sensitifitas terhadap nyeri dengan cara mengubah eksitabilitas jaringan. Isofluran memberikan efek pada berbagai organ serta memberikan efek sistemik. Isofluran memberikan efek penekanan pada fungsi pernapasan terutama pada anestesi dalam dengan penurunan volume tidal paru. Obat ini memiliki bau menyengat yang dapat menyebabkan iritasi saluran napas. Efek penekanan terhadap sistem kardiovaskularnya menyebabkan penurunan kontraktilitas otot jantung. Namun efek ini bersifat ringan karena isofluran juga menyebabkan vasodilasi pembuluh darah. Pada ginjal, efek oliguria (penurunan produksi urine) timbul akibat dari penurunan aliran darah ke ginjal, yang bersifat reversibel dengan hidrasi yang adekuat. Selain itu, obat ini dapat menyebabkan peningkatan kadar kalium dalam darah yang berakibat terjadinya aritmia. Isofluran memberikan efek penekanan sistem regulasi suhu tubuh sehingga sering timbul efek kedinginan hingga menggigil pascabedah. Pada beberapa individu, seperti umumnya anestesi umum lainnya, isofluran dapat menyebabkan terjadinya hipertemia maligna akibat penurunan aktivitas dan metabolisme otot. Kondisi ini ditandai dengan asidosis metabolik, aritmia, dan takikardia yang akan berlanjut pada peningkatan suhu tubuh yang ekstrim, hiperkapnia, dan ketidakstabilan hemodinamika. Metabolit isofluran yaitu asam trifloroasetat dapat menimbulkan reaksi imunitas dengan cara berikatan dengan protein intraselular.[2][6][11][12][13][14][15]

Interaksi dengan obat lain

[sunting | sunting sumber]

Isofluran berinteraksi dengan berbagai jenis obat, pemberiannya bersamaan dengan adrenalin (epinefrin), norepinefrin, dan beberapa obat β-simpatomimetik selama anestesi akan menyebabkan aritmia supraventrikular atau aritmia ventrikel.[16][17] Pemberiannya bersamaan dengan obat golongan penghambat monoamina oksidase seperti isokarboksazid, fenelzin, selegilin, dan tranilsipromin akan menyebabkan hipotensi atau hipertensi.[18][19][20][21] Pemberian isofluran dengan droperidol akan menyebabkan gambaran pemanjangan interval QT dan gambaran torsade de pointes pada pemeriksaan EKG serta aritmia.[22] Efek hipotensi timbul dengan pemberian isofluran dengan antagonis kalsium terutama dengan golongan dihidropiridin. Penggunaan isofluran bersama dengan inhibitor ACE seperti kaptopril, enalapril, dan lisinopril atau antagonis α1-adrenoreseptor akan memberikan efek sinergis sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Isofluran dan golongan opioid serta obat pelemas otot bekerja sinergis sehingga dosis kedua obat ini (opioid dan pelemas otot) dapat dikurangi saat diberikan bersama dengan isofluran.[3][23][24]

Mekanisme kerja

[sunting | sunting sumber]

Isofluran menyebabkan penurunan konduksi listrik dengan menurunkan waktu pembukaan saluran sambungan celah atau gap junction dan meningkatkan waktu penutupannya. Isofluran juga mengaktifkan kalsium dependen ATPase di retikulum sarkoplasma dengan cara meningkatkan fluiditas membran lemak saraf. Obat ini juga berikatan dengan subunit D sintase ATP dan NADH dehidrogenase. Agen ini meningkatkan pelepasan neurotransmiter penghambat GABA pada transmisi sinaptik, menghambat N-metil-d-aspartat (NMDA), menghambat transmisi rangsangan glutamat dengan cara meningkatkan re-uptake glutamat, meningkatkan aktivitas reseptor glutamat yang akan menurunkan fungsi motorik, serta berikatan dengan saluran potasium yang mengaktivasi konduksi Ca2+ dalam skala besar dan reseptor glisina.[1][3][9][10][11][12][14]

Farmakokinetika

[sunting | sunting sumber]

Isofluran adalah anestesi inhalasi yang dipengaruhi oleh solubilitas gas/darah, tekanan gas relatif pada udara pernapasan, kecepatan ventilasi, dan banyaknya aliran darah ke paru-paru. Untuk mendapatkan reaksi yang cepat, dosis awal pemberian diberikan dosis tinggi, lalu diturunkan hingga dalam kadar memelihara keseimbangan antara pemberian dan pengeluarannya. Metabolisme isofluran lebih lambat bila dibandingkan dengan halotan dan enfluran. Solubilitas gas/darahnya lebih tinggi daripada sevofluran dan desfluran sehingga waktu yang dibutuhkan untuk penurunan kadarnya dalam darah juga lebih tinggi. Ini akan mengakibatkan waktu pulih bagi individu yang menjalani anestesi dengan obat ini juga akan lebih lama. Untuk mengurangi persentase MAC-nya (minimum alveolar concentracion), isofluran dikombinasikan dengan gas lain seperti N2O.[13][15][25][26][27]

Saat memasuki saluran pernapasan, isofluran akan diabsorbsi di membran alveolus lalu didistribusikan ke berbagai organ. Namun belum diketahui ekskresinya ke dalam ASI. Konsentrasinya di dalam pembuluh darah berbanding lurus dengan konsentrasi gas yang diinspirasi. Isofluran dikeluarkan dari dalam tubuh melalui udara ekspirasi dan sebagian lagi dikeluarkan lewat urine. Isofluran dimetabolisme di hati menjadi asam trifloroasetat.[6][28][29][30]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c PubChem. "Isoflurane". pubchem.ncbi.nlm.nih.gov. Diakses tanggal 18 Maret 2020. 
  2. ^ a b c "Forane (Isoflurane): Uses, Dosage, Side Effects, Interactions, Warning". RxList (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 19 Maret 2020. 
  3. ^ a b c d e "Isoflurane - Manfaat, Dosis, & Efek Samping". HonestDocs. Diakses tanggal 19 Maret 2020. 
  4. ^ Swari, Risky Candra. "Isoflurane : Fungsi, Dosis, Efek Samping, Cara Pakai". Hello Sehat. Diakses tanggal 19 Maret 2020. 
  5. ^ "Isoflurane Side Effects: Common, Severe, Long Term". Drugs.com. Diakses tanggal 19 maret 2020. 
  6. ^ a b c Tjay, Tan Hoan; Rahardja, Kirana (Juni 2015). Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya (edisi ke-7). Jakarta: Elex Media Komputindo. hlm. 405–408. ISBN 9786020264806. 
  7. ^ a b Akif, Dr (31 Oktober 2010). "Isoflurane". Anesthesia General. Diakses tanggal 19 Maret 2020. 
  8. ^ "Isoflurane Anesthetic Gas Guidelines | Environmental Health and Safety". ehs.research.uiowa.edu. Diakses tanggal 19 Maret 2020. 
  9. ^ a b "Isoflurane". www.drugbank.ca. Diakses tanggal 19 Maret 2020. 
  10. ^ a b Nyktari, Vasilia G.; Papaioannou, Alexandra A.; Prinianakis, George; Mamidakis, Eytichis G.; Georgopoulos, Dimitris; Askitopoulou, Helen (1 Juni 2006). "Effect of the Physical Properties of Isoflurane, Sevoflurane, and Desflurane on Pulmonary Resistance in a Laboratory Lung Model". Anesthesiology: The Journal of the American Society of Anesthesiologists (dalam bahasa Inggris). 104 (6): 1202–1207. ISSN 0003-3022. 
  11. ^ a b Khan, Khurram Saleem; Hayes, Ivan; Buggy, Donal J. (1 Juni 2014). "Pharmacology of anaesthetic agents II: inhalation anaesthetic agents". Continuing Education in Anaesthesia Critical Care & Pain (dalam bahasa Inggris). 14 (3): 106–111. doi:10.1093/bjaceaccp/mkt038. ISSN 1743-1816. 
  12. ^ a b Jerath, Angela; Parotto, Matteo; Wasowicz, Marcin; Ferguson, Niall D. (22 Maret 2016). "Volatile Anesthetics. Is a New Player Emerging in Critical Care Sedation?". American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine. 193 (11): 1202–1212. doi:10.1164/rccm.201512-2435CP. ISSN 1073-449X. 
  13. ^ a b Felicia, dr. (22 April 2020). "Farmakologi Isofluran". Alomedika. Diakses tanggal 19 Maret 2020. 
  14. ^ a b Hawkley, Tyson F.; Maani, Christopher V. (2020). Isoflurane. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. PMID 30422552. 
  15. ^ a b "Inhaled Anesthetics (Pharmacology)". www.openanesthesia.org. Diakses tanggal 19 Maret 2020. 
  16. ^ "Epinephrine and isoflurane Drug Interactions". Drugs.com. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  17. ^ "Isoflurane and norepinephrine Drug Interactions". Drugs.com. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  18. ^ "Isocarboxazid and isoflurane Drug Interactions". Drugs.com. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  19. ^ "Levamisole Drug Interactions". Drugs.com. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  20. ^ "Isoflurane and phenelzine Drug Interactions". Drugs.com. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  21. ^ "Isoflurane and selegiline Drug Interactions". Drugs.com. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  22. ^ "Droperidol and isoflurane Drug Interactions". Drugs.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-25. 
  23. ^ "Isoflurane | Fungsi, Cara Pemakaian, Dosis, Efek Samping". SehatQ. Diakses tanggal 19 Maret 2020. 
  24. ^ Felicia (4 Februari 2020). "Efek Samping dan Interaksi Obat Isofluran". Alomedika. Diakses tanggal 20 Maret 2020. 
  25. ^ Akhondzadeh, Reza; Ghomeishi, Ali; Soltani, Farhad; Khoshooei, Artadokht (18 Februari 2019). "The Effect of Different Doses of Isoflurane on Hemodynamic Changes and Bleeding in Patients Undergoing Endoscopic Sinus Surgery under General Anesthesia". Anesthesiology and Pain Medicine. 9 (1). doi:10.5812/aapm.57864. ISSN 2228-7523. PMID 30881904. 
  26. ^ Mraovic, Boris; Simurina, Tatjana; Gan, Tong J. (Februari 2018). "Nitrous oxide added at the end of isoflurane anesthesia hastens early recovery without increasing the risk for postoperative nausea and vomiting: a randomized clinical trial". Canadian Journal of Anaesthesia = Journal Canadien D'anesthesie. 65 (2): 162–169. doi:10.1007/s12630-017-1013-y. ISSN 1496-8975. PMID 29150782. 
  27. ^ Lu, Chih-Cherng; Ho, Shung-Tai; Wong, Chih-Shung; Wang, Jhi-Joung; Tsai, Chien-Song; Hu, Oliver Yao-Pu; Chang, Sun-Yran; Lin, Chung-Yuan (November 2003). "Pharmacokinetics of isoflurane: uptake in the body". Pharmacology. 69 (3): 132–137. doi:10.1159/000072665. ISSN 0031-7012. PMID 14512699. 
  28. ^ Akif, Dr (2011-06-11). "Pharmacokinetics of inhaled anesthetics". Anesthesia General (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-18. 
  29. ^ Kassiri, Negin; Ardehali, Seyed Hossein; Rashidi, Farzad (6 Septembr 2018). "Inhalational anesthetics agents: The pharmacokinetic, pharmacodynamics, and their effects on human body". www.bmbtrj.org. Diakses tanggal 18 Maret 2020. 
  30. ^ Lu, C. C.; Tsai, C. S.; Ho, S. T.; Chueng, C. M.; Wang, J. J.; Wong, C. S.; Chang, S. Y.; Lin, C. Y. (2004-03). "Pharmacokinetics of desflurane uptake into the brain and body". Anaesthesia. 59 (3): 216–221. doi:10.1111/j.1365-2044.2003.03654.x. ISSN 0003-2409. PMID 14984517.