Lompat ke isi

Tirosinase

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tirosinase adalah sebuah enzim yang mengandung tembaga yang dapat mengkatalis proses oksidasi fenol seperti tirosina. Enzim ini dapat ditemui pada hampir semua bentuk kehidupan.

Pada manusia dan hewan, tirosinase (bersama dengan enzim TYRP1 dan Dct) turut serta dalam proses sintesis melanin di membran melanosit, dan melanin sendiri diperlukan untuk melindungi kulit dari radiasi ultraviolet. Pada organisme yang mengidap albinisme, enzim ini mengalami perubahan atau bahkan sama sekali tidak ada. Sementara itu, tirosinase pada tumbuhan memiliki fungsi tambahan dan disebut polifenoloksidase.

Melanogenesis

[sunting | sunting sumber]

Produksi tirosinase meningkat seiring dengan meningkatnya radiasi ultraviolet. Kemudian reaksi kimia berikut terjadi pada membran sel melanoblast:

L-Tirosin + 1/2 O2L-Dopa

Tirosin kemudian teroksidasi menjadi L-Dopa.

L-Dopa + 1/2 O2Dopakinon + H2O

L-Dopa teroksidasi lagi menjadi dopakinon, yang lalu dengan sendirinya melalui dua tahap oksidasi menjadi dopakrom. Dari sini dopakrom dengan bantuan dari enzim TYRP1 dan DCT dapat melalui dua tahap untuk menghasilkan melanin, walaupun tirosinase sendiri juga sebenarnya dapat menghasilkan melanin dari dopakrom.

Dopakrom5,6-Dihidroksindol + CO2

Dopakrom berubah menjadi 5,6-dihidroksindol (DHI).

5,6-dihidroksindol + O2indol-5,6-kinon + 2 H2O

DHI lalu teroksidasi menjadi indol-5,6-kinon, dan dengan bantuan oksigen akhirnya mengalami polimerisasi menjadi melanin (tidak digambarkan).

Maka dari itu, tirosinase memang dibutuhkan untuk proses sintesis melanin.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]